Home
Sunday,January 08,2012
7:33 PM
Ringkasan beberapa agama besar di dunia dan konsep ketuhanan didalamnya.
Monoteisme :
Sunday,January 08,2012
7:33 PM
Ringkasan beberapa agama besar di dunia dan konsep ketuhanan didalamnya.
(
di ringkas dari beberapa sumber )
Tulisan
ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan mengenai tafsir ketuhanan yang ada
di dalam beberapa agama.dengan pengetahuan ini diharapkan bisa di ambil
perbandingan-perbandingan dalam arti postitif untuk memperkaya dan memperluas
wawasan berfikir umat.mohon maaf,tidak ada unsur sara disini.semata-mata demi
pengetahuan.
Bagian
1.
Hindu
:
Monoteisme :
Dalam
agama Hindu,Tuhan adalah satu adanya.Tuhan adalah merupakan pusat segala
kehidupan di alam semesta.Tuhan dalam agama Hindu disebut dengan sebutan
Brahman.
Panteisme
:
Terdapat
konsep panteisme dalam kepercayaan Hindu.yakni bahwa tuhan tidak memiliki wujud
tertentu maupun tempat tertentu.Tuhan berada menyatu pada setiap ciptaannya dan
terdapat dalam setiap benda apapun.perumpamaannya adalah gula dalam minuman
teh.
Samkya
:
Dalam
ajaran filsafat Samkya,dikatakan bahwa kejadian dunia ini ( alam semesta )
berasal dari pertemuan Purusha dan Prakirti.dua pertemuan ini adalah merupakan
asal mula segala sesuatu yang tidak berasal,asal mula dari segala sebab yang
tidak memiliki penyebab.ajaran samkya adalah merupakan ajaran filsafat tertua
dalam hindu.
Konsep-konsep
diatas tidak selalu dipakai oleh setiap penganut kepercayaan Hindu.ada
konsep-konsep yang sudah mereka tinggalkan.adapula yang tidak.secara umum,agama
hindu percaya pada Tuhan yang Tunggal yakni Brahman.
Adanya
berbagai konsep dalam agama hindu ini,tidak dianggap bertentangan satu sama
lain.dasarnya adalah seloka yang berbunyi :
“Jalan
mana pun yang ditempuh manusia kepada-Ku, semuanya Aku terima dan Aku beri
anugerah setimpal sesuai dengan penyerahan diri mereka. Semua orang mencariku
dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna)[13] Sumber : Digali dari
beberapa sumber.
BRAHMAN,
YANG TUNGGAL DAN SUMBER SEGALANYA :
Dia (Jiwa Maha Tinggi) menginginkan sesuatu. Coba aku menjadi
banyak. Cobalah aku lahir. Dia melakukan tapa. Setelah menjalankan tapa, dia
menciptakan semua ini, apa saja yang ada di sini. Setelah menciptakan hal ini,
dia kemudian memasukinya. Setelah memasukinya dia menjadi yang sesungguhnya dan
yang di luar, yang bisa diukur dan yang tidak bisa diukur, kedua-duanya baik
yang punya dasar maupun yang tidak, yang punya kecerdasan dan yang tidak, yang
benar dan yang tidak benar, sebagai yang nyata dia menjadi apa saja yang ada di
sini. Itulah sebabnya di sebut yang nyata.
Beberapa
Kutipan lain :
1.
semuanya ini
sesungguhnya adalah Brahman.
Brahman adalah atman dalam diri kita.
engkau adalah itu
saya adalah Brahman
kesatuan Brahma dan Atma merupakan ajaran Vedanta yang pokok.
2.
Bhrgu, putra Varuna,
mendekati ayahnya dan berkata: 'Junjunganku ajarkanlah Brahman kepada hamba.
Beliau menjelaskan: benda yang hidup, penglihatan, pandangan,
fikiran, wicara.
Beliau berkata lebih Jauh: Itu sesungguhnya. dari mana
makhluk-makhluk ini dilahirkan dan dari mana sejak lahir mereka hidup, memasuki
apa ketika mereka pergi. Itulah yang ingin diketahui. Itulah Brahman.
3.
Yang satu, penguasa
semuanya. atman dari semua benda.yang membuat dirinya yang tunggal menjadi
jamak, kepada yang arif yang mengerti bahwa dia bersemayam pada jiwa, kepada
merekalah suka cita yang kekal (ananda) dan bukan kepada yang lain.
Sumber
: http://www.babadbali.com/
--------------------------
Buddha
:
Sang
Buddha di lahirkan dalam lingkungan dan tradisi Hindu.namun Sang Buddha
memiliki pandangan yang berbeda dengan kepercayaan Hindu setelah mendapat
pencerahan.
Menurut
pengetahuan penulis,buddha adalah seorang yang berusaha untuk menyempurnakan
agama Hindu.Sang Buddha mensinyalir bahwa agama Hindu di hinggapi beberapa hal
yang tidak sejalan dengan pandangan Sang Buddha.
Kutipan
perkataan Buddha :
“Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,
Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu,
apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak
Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi
para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak
Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,
penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Buddha yang terdapat dalam
Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa
dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi
Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "Suatu Yang Tidak
Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal
ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak
dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.
Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka
manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran
kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
Sumber
: Wikipedia
--------------------------
Nasrani
:
Konsep
Trinity dan dasarnya :
"For there are three that bear record in heaven, the Father,
the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."
"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa,
Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu."( I Yohanes 5:7)
Agama
Nasrani / Kristen,sebenarnya tidak mempercayai akan Tuhan yang jamak.Tuhan
dalam Agama Nasrani adalah Tunggal.namun dari kondisi yang Tunggal ini,Tuhan
memiliki tiga pribadi
Pribadi
pertama adalah Allah Bapa.
Pribadi
Kedua adalah Allah Anak (Yesus Kristus),ini yang disebut Firman.
Pribadi
Ketiga adalah Allah Roh Kudus.
Dengan
kuasa-Nya yang tak terbatas,Tuhan yang tunggal bisa memiliki banyak
pribadi,akan tetapi dalam agama Kristen,hanya diakui bahwa Tuhan memiliki tiga
pribadi saja.tidak lebih dan tidak kurang
Dalam
sekte lain,yang
disebut
Seksi Yehova.mereka
tidak mengakui adanya Tuhan dalam tiga pribadi.mereka meyakini bahwa Tuhan itu hanya
satu adanya.Tuhan yang Tunggal.meskipun karena kuasa-Nya yang tiada batas,Tuhan
bisa menjadi jamak,namun Seksi Yehova hanya mengakui SATU pribadi Tuhan saja.
Sumber
:digali dari beberapa sumber
----------------
Bahai
:
Tuhan
Kutipan : Sumber Wikipedia
Menurut ajaran Bahá’í, alat
yang dipakai oleh Pencipta segala makhluk untuk berinteraksi dengan ciptaan-Nya
yang terus berevolusi adalah munculnya Sosok-sosok kerasulan yang
mewujudkan sifat-sifat dari Ketuhanan Yang tak dapat dijangkau itu: "Oleh
karena pintu pengetahuan Sang Purba ditutup sedemikian rupa di depan wajah
semua makhluk.
Menurut Bahá’u’lláh, apa
yang dimaksud dengan "mengenal Tuhan", adalah mengenal para
Perwujudan yang menyatakan kehendak-Nya dan sifat-sifat-Nya, dan justru di
sinilah jiwa menjadi akrab dengan Pencipta Yang melebihi bahasa maupun
pemahaman.
Agama Bahá’í menganggap para "Perwujudan Tuhan" itu,
yang telah menjadi pendiri agama-agama besar di dunia, sebagai wakil Tuhan di
bumi dan pembimbing utama umat manusia.
Menurut ajaran Bahá’u’lláh,
semua perbedaan dan pembatasan yang berkaitan dengan wahyu mereka masing-masing
telah ditentukan oleh Tuhan sesuai dengan kebutuhan misinya. Oleh karena itu,
orang-orang Bahá’í tidak meninggikan salah satu Perwujudan di atas yang
lainnya, tetapi menganggap, dalam kata-kata Bahá’u’lláh, bahwa mereka semua
"berdiam dalam kemah yang sama, membubung di langit yang sama, duduk di
atas takhta yang sama, mengucapkan sabda yang sama, serta mengumumkan Agama
yang sama".
----------Akhir
kutipan.
Nampak
dari kutipan diatas,bahwa ajaran bahai tidak mengenal wujud Tuhan yang
tertentu.nampaknya ajaran Bahai mengakui para nabi / rasul,sebagai
perwujudan-perwujudan Tuhan di muka bumi.
Berdasarkan
tafsir ini,maka golongan para nabi / rasul yang mendapat wahyu seperti wahyu
yang tertulis dalam beberapa kitab suci,adalah merupakan perwujudan-perwujudan
Tuhan di muka bumi.mereka bukanlah manusia biasa,melainkan inkarnasi Tuhan.
Dengan
demikian Baha'u'llah,pendiri agama bahai dan penerusnya,adalah merupakan
inkarnasi Tuhan.
demikian
kira-kira makna kutipan diatas,semoga penulis tidak meleset terlalu jauh.
Dari
beberapa ringkasan di atas,kiranya dapat di ambil hikmah,tentang bagaimana
sebenarnya penafsiran manusia akan Tuhannya.adapun mengenai kebenaran dari
penafsiran ini,adalah kembali kepada Tuhan dan kepada agama dan kepercayaan
masing-masing.
Semoga
kita semua di beri pencerahan fikiran dan wawasan ketuhanan yang di ridhai oleh
Tuhan Yang Maha Esa.kita hanya manusia yang terbatas ruang
pemikirannya,terbatas pengetahuannya.kebenaran sejati itu hanya Tuhan yang
memiliki.
Sebagai
wujud toleransi beragama,hendaknya
kita bisa sedikit banyak menengok seloka Hindu dibawah ini,sekali lagi :
“Jalan mana pun yang ditempuh manusia kepada-Ku, semuanya Aku
terima dan Aku beri anugerah setimpal sesuai dengan penyerahan diri mereka.
Semua orang mencariku dengan berbagai jalan, wahai putera Partha
"(Arjuna)[13]
Tentu
saja jalan yang dimaksud di dalam seloka ini adalah jalan bagi setiap
kebaikan,bukan jalan keburukan.
Bersambung ke bagian II.
Bersambung ke bagian II.
----------------
Sekian,semoga
bermanfaat.