Sabtu, 17 Desember 2011

Antara Mantra dan Do'a

Home

Saturday, December 17, 2011
6:14 PM
Antara Mantra dan Do'a

Mantra : Adalah segala perangkat yang dipergunakan manusia untuk mengundang Sihir.
Perangkat ini bermacam-macam.ada yang berbentuk tulisan pada benda seperti batu,kayu,besi,kain dll.ada pula yang berupa bacaan yang diamalkan pada waktu-waktu tertentu ketika penerapan sihir dilakukan.Perangkat ini juga dibedakan berdasarkan tujuan,ada tujuan sebagai persembahan,pertempuran,pesugihan,perlindungan,pengundang rejeki dan jodoh,pengobatan,ramalan,dan lain-lain.selain perangkat seperti tadi,masih adalagi perangkat pendukung lainnya,misalnya ramuan dari tumbuhan,air putih,bunga,pedupaan,makanan dan penganan tertentu,hewan seperti ayam putih dan lainya,kain dengan warna tertentu,buah- buahan,patung,jarum,keris,tombak dan lain-lain.
Etika Mantra : Etika mantra di atur dalam suatu aturan yang di sebut ritual ( ceremoni / prosesi ).ada pula dengan cara mengasingkan diri untuk tapa,dan sebagainya.
Ciri utama Sihir adalah niat dan tujuan yang mengundang suatu kekuatan supernatural yang telah tertentu wujud kekuatan yang di maksud.misalnya santet,acara persembahan ( terkadang ada fenomena manusia kesurupan ),pengobatan dll.
Perjalanan MANTRA dalam upaya SIHIR ( teori pendekatan ) :


[ Sihir melalui Mantra dan Perantara dari gol.Jin ]
Ket :
Ketika manusia membaca Mantra,ia didampingi oleh Jin,kemudian Jin juga membaca Mantra tanpa diketahui manusia ( mungkin Mantra yang berbeda ) untuk memohon dikabulkannya Sihir sesuai niat manusia sebagai sahabatnya atau sebagai hambanya ( Aliran PAGAN < berhala >).Sihir seperti ini diperoleh manusia dari Jin sahabatnya atau Jin yang mengaku sebagai Dewa.persahabatan ( ikatan ) ini di dapatkan melalui tarikat tertentu dengan cara tertentu pula,seperti melakukan tapa di suatu tempat yang angker dll.



[ Sihir melalui Mantra tanpa perantara ]
Ket :
Ketika manusia membaca Mantra dan niat,ia dalam keadaan sendiri,karena Karunia Sihir ini ia dapatkan dengan usaha sendiri atau bisa pula dengan bantuan Jin,akan tetapi Jin hanya datang sekali waktu dalam bisikan ghaib mengajarinya MANTRA.tidak ada hubungan yang menerus,sekali waktu saja apabila diperlukan.Sihir seperti ini biasanya didapatkna melalui tarikat tertentu dengan cara tertentu pula,seperti melakukan tapa di suatu tempat yang angker dll.
Kedua ilustrasi diatas adalah upaya Sihir yang di minta melalui bacaan yang disebut MANTRA.tradisi ini tidak ada dalam islam.kalau sempat ada,maka ha ini adalah merupakan pengaruh ajaran sebelum atau sesudah diterimanya Islam sebagai agama.di Indonesia,pengaruh seperti ini jika ada dalam Islam,kemungkinan besar berasal dari tradisi Hindu dan Nenek Moyang ( Animisme ).perlu di catat bahwa seseorang bisa mendapatkan Karunia Sihir ini dalam banyak cara,bahkan ada dengan cara yang di serupakan dengan Hidayah,sehingga menjadi samar dan di sangka sebagai Keramat.namun tanda yang bisa dijadikan patokan adalah bahwa Jika Karunia itu bekerja atas kehendak si penerima Karunia,maka jelas ini Sihir.kalau Karunia itu bekerja di luar kehendak,tidak di sangka- sangka ada pertolongan misalnya,maka ini bisa di akui sebagai KERAMAT atau MA'UNAH.
[ Insert : ]
Abu ‘Ali Al Jurjaany berpesan: “Jadilah engkau penuntut istiqomah bukan penuntut karomah, sesungguhnya dirimu lebih condong untuk mencari karomah, dan Tuhanmu menuntut darimu istiqomah”.
________________
Do'a : Adalah sebuah permohonan kepada Allah SWT sesuai dengan niat dan tujuan tertentu.
Tujuan permohonan ini seharusnya adalah RAHMAT,bukan KARUNIA.sebab Karunia adalah sebuah kebijakan yang bersifat misterus.oleh sebab itu dalam tulisan ini di definisikan bahwa Karunia itu diperoleh seseorang berdasarkan Qadha dan Qadharnya,bukan berdasarkan Do'a.karena do'a adalah sarana untuk menggapai RAHMAT.rahmat ini bisa bermacam- macam,do'a yang di lakukan seseorang dengan niat tertentu,belum tentu dikabulkan tepat seperti keiginan permohonannya,bisa di konversi menjadi rahmat yang lain.karena dalam rahmat itu ada kebijakan dan keadilan.ketika seseorang memohon rizki agar bisa hidup sejahtera,tidak semua dikabulkan,karena jika semua di kabulkan dalam bentuk kekayaan,maka ada hal lain yang kekurangan,misalnya isteri akan kurang sehat,anak sedikit mendapat petunjuk ke jalan yang benar.sehingga yang dikabulkan adalah yang terbijak,untuk harta dicukupkan,kesehatan keluarga di cukupkan,dll.dilain sisi jika permintaan rizki agar kaya di kabulkan,maka hati- hatilah,mungkin ada banyak kekurangan di sisi lain.do'a yang baik adalah memohon solusi yang terbijak dari kondisi yang ada.sebab rahmat itu sifatnya seperti mata air yang terbagi merata.jika sampai ia tidak terbagi merata,bisa jadi itu karena keinginan hawa nafsu dalam do'a.
Kembali kepada DO'A,bahwa ia adalah sarana untuk menggapai RAHMAT,dan rahmat adalah kebijakan yang kadarnya terserah kepada Allah SWT.apa yang diberikan maka itulah yang terbijak,tentu saja kebijakan ini dipengaruhi oleh niat dalam do'a dan perilaku dalam hidup.ada orang yang banyak berperilaku negatif dalam hidupnya dan do'a nya tetap di kabulkan dalam kadar tertentu,tetapi hati- hatilah karena hal ini bisa berupa ISTIDRAJ.
KARUNIA : Karunia adalah sesuatu yang bersifat misterius,ia bisa diberikan tanpa diminta,dan bisa tidak diberikan kalau diminta.diminta disini maksudnya diminta melalui do'a tertentu seperti do'a- do'a yang sifatnya di amalkan untuk tujuan permintaan tersebut.dalam hal ini pendapat saya tetap berpatokan bahwa KARUNIA itu diberikan berdasarkan nilai Qadha dan Qadhar seseorang,tidak oleh DO'A semata.jadi jangan pernah mencarinya.kalau di paksakan mencarinya,maka bisa jadi do'a itu bermakna sebagai MANTRA,karena yang ingin di capai adalah KARUNIA,bukan RAHMAT.kalau sampai demikian maka perbuatan ini bisa di kategorikan sebagai SIHIR.
____________________
Ilustrasi perbedaan Mantra dengan Do'a :

[ Tujuan Mantra adalah Karunia dan tujuan Do'a adalah Rahmat ]
[ Karunia itu kalau diminta,maka yang bisa diberikan adalah Sihir saja ]
Dari ilustrasi ini menjadi jelas bahwa kalau DO'A itu di tujukan untuk menggapai KARUNIA,maka bisa jadi ia bermakna sebagai MANTRA.MANTRA adalah sebuah metode seperti do'a yang terkesan di paksakan untuk menggapai KARUNIA,sedang KARUNIA itu diberikan berdasarkan nilai Qadha dan Qadhar,bukan oleh DO'A atau MANTRA.kalau dipaksakan,baik melalui do'a atau mantra,maka KARUNIA yang diberikan adalah SIHIR.
Banyak do'a yang mungkin telah berevolusi menjadi mantra.walaupun do'a tersebut tetap di asumsikan sebagai do'a.akan tetapi tujuan do'a itu adalah merupakan perbedaan keduanya.
___
Dzikir : Dalam tulisan ini, untuk mempersempit penjabaran,maka Dzikir di golongkan sebagai Do'a ,karena fungsi Dzikir adalah menggapai RAHMAT,bukan menggapai KARUNIA,apabila dzikir di pakai sebagai sarana untuk menggapai Karunia,maka bisa jadi Karunia yang di dapatkan adalah SIHIR.dengan demikian maka dzikir akan berubah maknanya menjadi MANTRA.jika dzikir dipakai menggapai Rahmat,maka rahmat bisa beralih menjadi Karunia jika Qadha dan Qadar manusia itu cukup.jadi Karunia itu jangan di cari,ia akan diberikan jika manusia itu memang pantas untuk menerimanya.pantas dan tidak ini di tentukan oleh Qadha dan Qadhar atau dengan kata lain hanya Allah SWT yang mengetahui pantas dan tidaknya orang menerima karunia.
___
Sejarah dalam syari'at telah memaparkan apa yang disebut SIHIR ini,sejak dahulu kebanyakan nabi atau rasul itu lahir di tengah- tengah masyarakat yang menganggap SIHIR sebagai SUPERIORITAS.Sihir adalah satu-satunya kekuatan supernatural yang diberikan pada manusia yang bisa di capai melalui berbagai cara dimana pintunya jika di cermati lebih mendalam adalah Berhala / Thagut( Manusia,Jin dan Benda ).dibalik Sihir ini terkadang ada kekuatan lain yang mendampingi,yakni kekuatan Syaitan gol.Jin yang menyesatkan lewat bisikan-bisikan ghaib yang nyata.sehingga kebanyakan manusia yang dekat dengan sihir terpengaruh ke jalan mudharat,jalan syaitan.
Sejak Al-Qur'an di wahyukan,maka manusia di anjurkan berhati-hati terhadap upaya sihir,karena tersirat larangan terhadap perbuatan ini.walaupun sihir itu bisa untuk manfaat pengobatan,akan tetapi kebanyakan orang yang bisa sihir itu melakukan keduanya,mengobati dan menyakiti.sebagai upaya keselamatan,bagaimanapun sihir ini harus di tinggalkan,karena SIHIR adalah merupakan komponen penguji bagi manusia.bermain- main dengan sihir adalah sama nilainya jika separuh diri itu telah berada di pinggir jurang neraka.
Fenomena di masyarakat menunjukkan bahwa banyak terjadi percampuran antara tradisi ajaran lain dengan ajaran Islam.contohnya adalah digunakannya ayat-ayat Al-Qur'an untuk sarana Sihir,disadari atau tidak disadari.
____________________
Membaca Al-Qur'an ( kalau bisa dengan Tartil ( Tajwid ) :
Pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an memiliki aturan tersendiri dalam syari'at.upaya ini tujuannya adalah menggapai RAHMAT.tidak untuk menggapai KARUNIA.
Oleh sebab itu jika ada seseorang yang membaca ayat-ayat Al-Qur'an,dan sebelumnya didalam hati ia berniat agar Rahmat bagi upaya pembacaan tersebut di berikan pada orang lain ( seperti orang tua yang telah wafat,dll ),maka hal ini di perbolehkan ( halal ).
Adapun upaya membaca Al-Qur'an dengan niat agar bisa ditambah rizki,pangkat dan lain- lain,seperti ayat seribu dinar,maka hal ini harus di fahami jika tidak di kabulkan.karena tujuannya adalah menggapai rahmat.rahmat itu adalah kebijakan Alah SWT.keinginan atau niat tidak selalu di kabulkan sesuai niat atau keinginan,karena ada hal lain yang mungkin lebih penting dari keinginan tersebut,misalnya kesehatan seluruh keluarga dll.adapun kalau di kabulkan,maka ini adalah harapan yang di inginkan.
Fushshilat :

44. Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka[1334]. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".

[1334]. Yang dimaksud suatu kegelapan bagi mereka ialah tidak memberi petunjuk bagi mereka.
__
Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin :
Selain sebagai petunjuk,Al-Qur'an adalah penawar atau obat bagi orang mukmin.maksud obat disini tidak hanya sebagai obat bathin,akan tetapi kalau orang mau saja membaca Al- Qur'an apalagi dengan Tartil,maka rahmat yang ia terima dari hasil membaca Al-Qur'an tersebut bisa mengobati berbagai penyakit di tubuhnya ( penyakit fisik ).kenapa bisa demikian.Sihir Syaitan gol.Jin itu sifatnya seperti sesuatu yang menempel ditubuh,selain provokasi hawa nafsu,pengaruh was-was ke hati dan fikiran yang di timbulkan oleh pengaruh sihir ini,ia juga bisa menyebabkan gangguan pada organ-organ tubuh sehingga proses metabolisme tubuh menjadi terganggu.lama-lama akan menjadi penyakit,seperti misalnya Jantung,Kanker,Stroke dll.hal ini bisa di obati dengan rahmat yang di peroleh dari upaya membaca Al-Qur'an,baik itu membaca apa adanya,dengan tartil atau membaca terjemahan dengan tujuan mehahami,semua itu bisa menjadi obat.jadi sekali lagi tidak hanya obat bathin saja.
Apakah reaksi kimia itu ? apakah proses metabolisme itu ? apakah sel-sel tubuh itu,semua itu dibangun dari dimensi atomik sampai subatomik.dan di dalam atom dan sub atom itu ada Nur ( Dzat Asal ),dimana segala aktivitas atom sampai sub atom itu di awasi oleh Nur ( Dzat Asal ).baik buruknya kondisi manusia itu ditentukan oleh proses dalam dimensi atom sampai sub atom.kalau Al-Qur'an di nyatakan sebagai obat,maka Al-Qur'an itu adalah bagian dari Lauh Mahfuzh yang merupakan perangkat Nur ( Dzat Asal ). artinya adalah bahwa kalau dikatakan sebagai obat ( penawar ),maka menjadi obatlah dia.
___
Tanda-tanda pengaruh Al-Qur'an sebagai obat ini bisa diperhatikan kepada orang-orang yang taqwa,mereka jarang di hinggapi penyakit seperti Stroke,Jantung,Kanker,Diabetes dan penyakit dalam lainya,padahal mereka tidak pernah menerapkan pola makan yang diatur oleh aturan menu yang ketat.usia mereka rata-rata lebih panjang,mereka bisa wafat dalam keadaan tenang,tidak jorok.
___
Membaca Al-Qur'an adalah obat bathin ( bathin menjadi tenang ) dan obat fisik ( penyakit dalam akan berkurang bahkan sembuh,bibit penyakit dalam akan hilang...masih banyak lagi termasuk gangguan di seluruh tubuh,namun bagaimanapun rahmat itu adalah kebijakan,jika tidak di berikan sesuai harapan maka ia bisa di konversi ke wujud lain. )tidak ada satupun yang sia-sia.
____________________
Do'a dan membaca ayat Al-Qur'an adalah juga ditentukan oleh Qadha dan Qadhar manusia untuk bisa tidaknya di kabulkan.namun do'a dan membaca Al-Qur'an adalah sarana utama manusia yang telah di tentukan sebagai bagian hidup sehari-hari ( terserah mau dipakau atau tidak ),terutama umat Islam.
Karunia tidak ditentukan malalui jalur do'a dan membaca Al-qur'an saja,banyak parameter lain,sehingga Karunia itu hendaknya jangan dicari melalui berbagai cara,hiduplah sebagai Insan Taqwa,jika Qadha dan Qadhar manusia itu jatuh nilainya untuk mendapat KARUNIA,maka ia akan mendapatkannya.
Hidayah adalah Rahmat,namun jika qadha dan qadhar manusia itu cukup untuk mendapat Karunia,maka dalam Hidayah itu akan ada Karunia.semua tergantung Qadha dan Qadhar manusia.kembali pada patokan awal bahwa Karunia ( Mukjizat,Keramat,Maunah dan Irhas ) itu bekerja tidak di bawah perintah atau kehendak penerima Karunia.ia bisa datang tanpa di harapkan dan bisa tidak datang ketika diharapkan.kebijakan ini tidak dalam ukuran manusia.
Karunia memang menurut sebgaian orang adalah sesuatu yang membanggakan,sesuatu yang luar biasa,hal ini yang membuat orang cenderung mencari jalan untuk mendapatkannya.namun pendapat saya disini bertahan bahwa Karunia itu jangan pernah dicari,ia akan datang bilamana ada jodoh.kalau memaksakan diri mencarinya,maka resikonya adalah tersesat jalan.
_____________________
Ayat Al-Qur'an yang dibaca kemudian di tiupkan kepada sesuatu ( benda atau manusia ) :
Seperti Surah Al-Fatihah,yang dibaca seseorang,kemudian di tiupkan ke air agar ia menjadi obat terhadap suatu penyakit.hal ini menurut pendapat saya adalah samar,alasannya adalah bahwa dulu yang melakukan hal ini adalah para sahabat saja.Rasulullah SAW mungkin berfikir bahwa itu tidaklah penting untuk dibahas dibanding perjalanan syari'at Islam ke depan.logikanya adalah,kalau memang bermaksud mengobati seseorang,tentu harus dengan obat,kalau air putih itu belum tentu obat,apa yang menjadi obat adalah rahmat untuk surah Al-Fatihah tersebut,kalau demikian alangkah baiknya kalau kita membaca do'a dengan menadahkan tangan memohon kesembuhan orang yang sakit tersebut.nilainya sama saja.namun dalam sudut etika,maka berdo'a dengan menadahkan tangan adalah yang paling tepat.kenapa harus menggunakan air putih,bukankah do'a itu tergantung kualitas orang berdo'a,bukan pada air putih.apalah makna air putih itu,jangan- jangan ini warisan tradisi jahiliyah yang disebut etika MANTRA,sebab hanya MANTRA saja yang dibaca seperti itu,bukannya langsung meminta pada Allah dengan tangan menadah dan do'a mengarah pada orang yang sakit,melainkan minta di transfer dulu rahmat yang diperoleh dari do'a itu ke suatu benda ( air putih ).lalu benda itu diminum sebagai obat.susah amat birokrasinya.fenomena ini banyak terjadi pada ayat-ayat Al- Qur'an yang lain.ada pula yang melakukan semburan air ke wajah,kalau di telusuri,orang hindu juga bisa begitu.jangan-jangan ini warisan tradisi hindu,dimana hanya mantra ( bacaan )-nya saja yang di ganti dengan ayat Al- Qur'an.ini harus di renungkan,,,sudah benarkah cara ini...tidakkah islam mengajari etika tersendiri yang tidak menjiplak etika ajaran lain ?...fenomena ini salah-salah adalah MANTRA,bukan DO'A.kalau ia MANTRA maka bukan rahmat yang didapat melainkan Karunia yang disebut SIHIR.kalau sembuh dari sakit itu sudah umum,tapi SIHIR tadi...bisa merupakan hal yang dilarang dalam ISLAM.
Kalau mau aman ( ini menurut logika saja,dari hasil pemikiran diatas ),lebih baik kita bedo'a ( sholat ) dan membaca Al-Qur'an.masalah pengobatan,serahkan ke tenaga medis ( Dokter ),jangan berobat selain dari dokter apapun alasannya.
Kalau masalah pegal dan linu lalu di urut ke tukang urut tidak masalah,tapi kalau tukang urut juga pakai mantra- mantra dan kita sempat tahu hal itu,sebaiknya di hindari.( sebenarnya ini hanya berkaitan dengan dosa-dosa kecil,kalau dalam HISAB kira-kira rasanya mungkin seperti kram pada bagian tertentu tubuh disertai sedikit hawa panas,tapi kalau ia banyak,bisa berhari-hari,berbulan- bulan bahkan bertahun.belum dosa lain,akumulasinya bisa berat,kalau ini bisa di hindari,maka azab itu tidak akan terlalu berat ).
________________________
Faktor-faktor yang bisa di anggap suatu kebetulan :
Ada seseorang yang mendapatkan Karunia,katakanlah disini Keramat ( qadha dan qadharnya mencapai nilai untuk derajad wali ).orang ini sebelumnya ternyata mengamalkan suatu do'a yang arahnya untuk menggapai karunia,bukan Rahmat.do'a ini ia amalkan dalam hidpnya sehari-hari,misalnya setelah sholat atau di waktu tertentu di antara waktu-waktu sholat,misalnya dari zuhur sampai ashar ia mengamalkan do'a itu,memohon keridhaan Allah untuk tujuan Karunia tersebut.dalam kasus ini,pendapat saya tetap menganggap bahwa Karunia yang ia dapatkan adalah berdasarkan Qadha dan Qadharnya,bukan karena do'a amalannya.sebab do'a amalannya telah salah alamat.seharusnya do'a itu arahnya menggapai rahmat,bukan karunia.masalah do'a amalannya ini menjadi urusan Allah.kalau di terima,maka ia mendapat karunia Sihir,oleh karena yang ia dapat adalah Karunia Keramat,maka bisa dikatakan bahwa do'a amalannya itu diterima tapi di arahkan pada rahmat,atau tidak diterima.terlepas dari do'a amalannya tadi,karena ia masih memiliki parameter lain yang mendukung untuk mendapatkan Karunia,maka ia bisa mendapatkannya.selanjutnya ia terus mengamalkan do'a tersebut dalam hidupnya.
Kasus di atas ini kalau tidak cermat dalam memahaminya,maka bisa terbawa ke orang lain.yang terbawa adalah bahwa ia bisa mendapat Karunia tersebut karena amalan do'a yang ia lakukan sehari- hari.sehingga banyak orang yang mengikutinya.
Orang-orang yang mengikutinya kemudian ternyata juga bisa mendapat karunia tersebut,akan tetapi karunia itu adalah sihir.kembali lagi bahwa perbedaan karunia sihir dengan yang lainnya adalah bahwa karunia sihir itu bekerja atas kehendak si penerima karunia,sedang karunia yang lainnya tidak demikian,ia bekerja tanpa dikehendaki atau tanpa diharapkan atau tanpa di sangka-sangka.
Fenomena ini banyak membuat orang salah sangka,mengira bahwa karunia yang ia dapatkan adalah bukan sihir,padahal itu sihir.akibatnya banyak orang yang mengaku wali secara mendadak lantaran ia memiliki karunia yang luar biasa.atau bahkan mengaku nabi.semua itu adalah karena ada unsur lain yang mempengaruhi,yakni syaitan gol.Jin,dimana syaitan ini mungkin telah lama bersamanya dan membimbingnya mendapatkan karunia sihir tersebut atau syaitan ini menjadi sahabat atau pengawalnya yang dikira Jin Muslim atau Malaikat.istilah populernya adalah Qodam.wallahu' a'lam bissawwab.semua kembali pada Allah SWT. Tulisan ini hanya berusaha memperkecil kemungkinan yang bisa membuat diri terperosok akibat tipu daya.tidak bermaksud melemahkan atau mengkritik suatu konsep yang telah menjadi tradisi yang telah di warisi dari generasi ke generasi.
---------------------
Sekian, Tulisan ini bisa benar dan bisa salah meurut anda,terserah pendapat anda.
Trims,_________ht@2011



Contacts :

Email : djibreell@gmail.com