Home
Friday, January 06, 2012
4:06 PM
Menelusuri unsur-unsur Syaitan dalam
Adat Istiadat Suku Bangsa melalui kacamata Syari'at ( Al-Qur'an dan Al-Hadits
).
Kritik
mengenai adanya unsur-unsur syaitan seperti kemusrikan, yang disinyalir ikut
sebagai sisipan dalam ritual- ritual adat suku bangsa di dunia,telah banyak di
lakukan oleh para ulama.bagian ini berkenaan dengan salah satu hukum dalam
Islam yang disebut Tauhid.
Dalam
tulisan ini di coba menelusuri kembali ritual-ritual adat suku bangsa dengan
mengenal lebih dekat komposisi ritual-ritual tersebut jika memungkinkan dan
akan dicari sisipan negatif Syaitan didalamnya,dalam sudut pandang / pendekatan
dengan parameter-parameter yang lebih rasional dan dilandasi Al-Qur'an dan
Al-Hadits .
Tulisan
ini akan di upayakan untuk terus di update,sehubungan dengan keadaan data atau
sumber informasi yang terbatas.untuk mengumpulkan sumber keterangan lebih
banyak,di butuhkan waktu yang lama.
Adapun
mengenai penentuan hukum,maka tidak di tentukan dalam tulisan ini,kecuali
pendekatan-pendekatan semata.karena penentuan hukum ada di kawasan Ilmu Fiqih
Islam.jika terjadi kekhilafan dalam tulisan ini yang seakan atau sampai
terindikasi menentukan sebuah hukum,maka mohon maaf.segala sesuatu berkenaan dengan
ketentuan hukum harus di serahkan kembali pada kawasan Ilmu Fiqih
Islam.silahkan anda bertanya kepada para ahli fiqih.jika anda menemukan hukum /
ketentuan syari'at yang harus anda
tanyakan kembali kepastiannya.
Permintaan
atau do'a yang salah alamat :
Banyak
orang yang terjebak pada suatu permintaan yang alamatnya salah.permintaan /
do'a ini adalah permintaan yang disebut Musryk.
Kemusrykan,bagaimanapun
kecilnya tetaplah ia musrik,tidak ada istilah musryk itu ada yang kecil dan ada
yang besar,musryk itu walau hanya sebesar biji sawi kalau di umpamakan,maka
tetaplah ia musryk.akibatnya yang paling parah adalah pada sholat 5 waktu dan
sholat sunat.ketika kita membaca do'a iftitah dalam sholat,kita berkata pada
Allah,bahwa kita bukanlah orang yang musryk.dalam do'a itu tidak ada kata
musryk yang besar maupun musryk yang kecil,intinya adalah musryk.ini artinya
sekecil apapun perbuatan kita kalau itu bersifat musryk,maka muryklah perbuatan
itu. dan do'a iftitah itu secara tidak langsung telah menodai sholat dan seakan
menghina Allah SWT,yang seakan Allah itu tidak tahu perbuatan musryk kita. kita
berkata tidak musryk dalam sholat,tapi perilaku kita ada yang musryk,walau
sebesar biji sawi. dan Allah tidak mengenal arti musryk besar maupun musryk
kecil,kecuali ada tawar menawar lagi dalam sholat dengan merubah sedikit bacaan
do'a iftitah,dan tawar menawar sholat ini hanya terjadi saat Rasulullah SAW
Mi'raj dan berkomunikasi dengan Allah SWT,kemudian beliau di beri kewajiban
sholat 5 waktu.
Dengan
demikian do'a iftitah dalam sholat adalah sangat kuat sebagai dasar bahwa
musryk ( menduakan permintaan ) adalah dosa besar dan kemusrykan ini tidak
mengenal besar dan kecil,apapun alasannya.sholat 5 waktu itu langsung dari
Allah Ta'ala yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW,tidak ada tawar menawar
dalam hal ini,kekuatan hukumnya setara dengan hukum-hukum dalam
Al-Qur'an.merubah do'a Iftitah adalah perbuatan yang setara nilainya dengan
merubah ayat Al-Qur'an,ini perbuatan yang MAHA INGKAR.
Dengan
adanya kondisi di atas,maka kemusrykan betapapun kecilnya adalah dosa
besar,sholat tidak akan diterima samasekali,karena setiap orang yang musryk
sholat,maka pada saat itu pula ia berdusta pada Allah Ta'ala. perbuatan ini
secara tidak langsung juga membuat orang masuk dalam dosa munafik,munafik
adalah dosa besar juga. jadi betapa berat beban siksa yang harus di pikul oleh
pelaku kemusrykan dalam Islam,salah-salah ia tidak di ampuni
samasekali,sehingga harus mendekam di neraka berabad-abad lamanya seakan abadi.
Adapun
bagi orang yang tidak tahu menahu akan perbuatannya yang musryk,maka akan
dilihat dulu,sejauh mana ia bisa menggunakan akal daripada hawa nafsunya.jika
kebanyakan hawa nafsu daripada akal yang ia pakai,sementara akalnya seharusnya
mampu untuk mengetahui perbuatan musryknya,maka kemungkinan besar ia tidak akan
di ampuni.namun semua kembali kepada Allah SWT,Ia Maha Pengampun dan Maha
Bijaksana.kita manusia hanya mencoba menjaga agar akal kita tetap waspada.
Kemudian
bagi orang yang kurang akal ( orang yang sederhana atau sangat sederhana
pemikirannya ),maka kemusrykannya adalah menjadi tanggungan orang yang
mengajarkan kemurykan itu padanya.jika pun orang yang kurang akal ini juga
terkena hisab akibat kemusrykannya,maka kemungkinan ia mendapat pengampunan
adalah besar.Pandangan- pandangan ini adalah pandangan logika saja,sedangkan
hukumnya kembali kepada pada Ahli Fiqih.
Sekali
lagi bahwa kemusrykan itu,jika di korelasi dengan do'a iftitah dalam
sholat,maka dosanya menjadi berlipat ganda, pertama ia Musryk,kedua ia berdusta
pada Allah dalam Sholatnya,ketiga ia termasuk golongan orang yang munafik.
Kemusrykan
ini harus di cermati sedalam-dalamnya dalam syari'at,kalau tidak,maka bukan
syurga yang didapat melainkan neraka.
Jika
seseorang itu Musryk,kemudian juga menganut faham Hulul dan Wahdatul Wujud,maka
ia sangat-sangat mungkin akan abadi di Neraka.
Dengan
melihat dosa musryk ini,maka berfikirlah dalam-dalam untuk masuk dalam agama
Islam,karena sedikit saja kita musryk,maka bisa fatal akibatnya,kecuali kita
menyadarinya dan kemudian meninggalkannya sambil bertaubat.
____
Kemusrykan akan membuat orang tidak tetolong dalam HISAB karena
Sholatnya tidak di terima,jika Sholat seseorang tidak diterima,maka amal-amal
yang lain juga tidak akan di terima,otomatis bahwa tidak ada yang bisa membela
orang yang musryk ketika azab itu datang ( kecuali ia merupakan orang yang
kurang akal dan ikut- ikutan saja karena tidak tahu ),semua amal perbuatannya
adalah nol.ini adalah standard pemikiran manusia yang menulis.akan tetapi Tuhan
jualah yang Maha Mengetahui.
Apa
yang bisa menolong orang yang musryk ?.....itulah dikatakan bahwa dosa yang
tidak di ampuni oleh Allah adalah dosa orang yang Musryk,karena orang musryk
tidak memiliki apa- apa untuk membuatnya selamat atau di kurangi hukumannya (
kecuai bagi orang yang kurang akal dan ikut-ikutan saja karena tidak tahu
).orang musryk itu hanya Allah yang tahu.
Satu
hal lagi,jika orang coba-coba melakukan kemusrykan sementara dia tahu itu di
larang , dan kemudian dia berfikir kalau sudah di kabulkan keinginannya ia akan
bertaubat ?...maka orang seperti ini kecil sekali kemungkinan akan diterima
taubatnya. ia seorang munafik,pengingkar syari'at dan memperolok-olok Allah
dengan keinginan taubatnya yang tidak pada tempatnya.
____
Jadi
hati-hatilah kita dengan kemusrykan,walau itu sekecil apapun,namanya tetap
musryk,dan musryk adalah dosa yang tidak akan di ampuni oleh Allah ( kecuali ia
benar- benar tidak tahu dan tidak pernah mendapat peringatan dari ulama ( ulama
fiqih ).
-------------------------
Kemusrykan
dalam berbagai macam ritual / prosesi adat suku bangsa :
Bagian
ini akan di sambung dalam tulisan berikutnya setelah sumber keterangan di rasa
cukup.namun jika anda memiliki waktu untuk mendahului saya,silahkan,hal itu
lebih baik.
----
Demikian,semoga
bermanfaat.
Tulisan
ini bisa benar dan bisa tidak menurut anda,terserah pada anda.
Trims.___ht@2012
Contacts
: