Sabtu, 14 Januari 2012

Ringkasan Agama

Home
Sunday,January 08,2012
7:33 PM



Ringkasan beberapa agama besar di dunia dan konsep ketuhanan didalamnya.
( di ringkas dari beberapa sumber )

Tulisan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan mengenai tafsir ketuhanan yang ada di dalam beberapa agama.dengan pengetahuan ini diharapkan bisa di ambil perbandingan-perbandingan dalam arti postitif untuk memperkaya dan memperluas wawasan berfikir umat.mohon maaf,tidak ada unsur sara disini.semata-mata demi pengetahuan.

Bagian 1.

Hindu :

Monoteisme :
Dalam agama Hindu,Tuhan adalah satu adanya.Tuhan adalah merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta.Tuhan dalam agama Hindu disebut dengan sebutan Brahman.

Panteisme :
Terdapat konsep panteisme dalam kepercayaan Hindu.yakni bahwa tuhan tidak memiliki wujud tertentu maupun tempat tertentu.Tuhan berada menyatu pada setiap ciptaannya dan terdapat dalam setiap benda apapun.perumpamaannya adalah gula dalam minuman teh.


Samkya :
Dalam ajaran filsafat Samkya,dikatakan bahwa kejadian dunia ini ( alam semesta ) berasal dari pertemuan Purusha dan Prakirti.dua pertemuan ini adalah merupakan asal mula segala sesuatu yang tidak berasal,asal mula dari segala sebab yang tidak memiliki penyebab.ajaran samkya adalah merupakan ajaran filsafat tertua dalam hindu.

Konsep-konsep diatas tidak selalu dipakai oleh setiap penganut kepercayaan Hindu.ada konsep-konsep yang sudah mereka tinggalkan.adapula yang tidak.secara umum,agama hindu percaya pada Tuhan yang Tunggal yakni Brahman.

Adanya berbagai konsep dalam agama hindu ini,tidak dianggap bertentangan satu sama lain.dasarnya adalah seloka yang berbunyi :

“Jalan mana pun yang ditempuh manusia kepada-Ku, semuanya Aku terima dan Aku beri anugerah setimpal sesuai dengan penyerahan diri mereka. Semua orang mencariku dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna)[13] Sumber : Digali dari beberapa sumber.

BRAHMAN, YANG TUNGGAL DAN SUMBER SEGALANYA :
Dia (Jiwa Maha Tinggi) menginginkan sesuatu. Coba aku menjadi banyak. Cobalah aku lahir. Dia melakukan tapa. Setelah menjalankan tapa, dia menciptakan semua ini, apa saja yang ada di sini. Setelah menciptakan hal ini, dia kemudian memasukinya. Setelah memasukinya dia menjadi yang sesungguhnya dan yang di luar, yang bisa diukur dan yang tidak bisa diukur, kedua-duanya baik yang punya dasar maupun yang tidak, yang punya kecerdasan dan yang tidak, yang benar dan yang tidak benar, sebagai yang nyata dia menjadi apa saja yang ada di sini. Itulah sebabnya di sebut yang nyata.

Beberapa Kutipan lain :
1.     semuanya ini sesungguhnya adalah Brahman.
Brahman adalah atman dalam diri kita.
engkau adalah itu
saya adalah Brahman
kesatuan Brahma dan Atma merupakan ajaran Vedanta yang pokok.
2.     Bhrgu, putra Varuna, mendekati ayahnya dan berkata: 'Junjunganku ajarkanlah Brahman kepada hamba.
Beliau menjelaskan: benda yang hidup, penglihatan, pandangan, fikiran, wicara.
Beliau berkata lebih Jauh: Itu sesungguhnya. dari mana makhluk-makhluk ini dilahirkan dan dari mana sejak lahir mereka hidup, memasuki apa ketika mereka pergi. Itulah yang ingin diketahui. Itulah Brahman.
3.     Yang satu, penguasa semuanya. atman dari semua benda.yang membuat dirinya yang tunggal menjadi jamak, kepada yang arif yang mengerti bahwa dia bersemayam pada jiwa, kepada merekalah suka cita yang kekal (ananda) dan bukan kepada yang lain.
--------------------------

Buddha :

Sang Buddha di lahirkan dalam lingkungan dan tradisi Hindu.namun Sang Buddha memiliki pandangan yang berbeda dengan kepercayaan Hindu setelah mendapat pencerahan.

Menurut pengetahuan penulis,buddha adalah seorang yang berusaha untuk menyempurnakan agama Hindu.Sang Buddha mensinyalir bahwa agama Hindu di hinggapi beberapa hal yang tidak sejalan dengan pandangan Sang Buddha.

Kutipan perkataan Buddha :
“Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.
Sumber : Wikipedia
--------------------------

Nasrani :

Konsep Trinity  dan dasarnya :

"For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."

"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu."( I Yohanes 5:7) 

Agama Nasrani / Kristen,sebenarnya tidak mempercayai akan Tuhan yang jamak.Tuhan dalam Agama Nasrani adalah Tunggal.namun dari kondisi yang Tunggal ini,Tuhan memiliki tiga pribadi

Pribadi pertama adalah Allah Bapa.
Pribadi Kedua adalah Allah Anak (Yesus Kristus),ini yang disebut Firman.
Pribadi Ketiga adalah Allah Roh Kudus.

Dengan kuasa-Nya yang tak terbatas,Tuhan yang tunggal bisa memiliki banyak pribadi,akan tetapi dalam agama Kristen,hanya diakui bahwa Tuhan memiliki tiga pribadi saja.tidak lebih dan tidak kurang

Dalam sekte lain,yang disebut Seksi Yehova.mereka tidak mengakui adanya Tuhan dalam tiga pribadi.mereka meyakini bahwa Tuhan itu hanya satu adanya.Tuhan yang Tunggal.meskipun karena kuasa-Nya yang tiada batas,Tuhan bisa menjadi jamak,namun Seksi Yehova hanya mengakui SATU pribadi Tuhan saja.
Sumber :digali dari beberapa sumber
----------------

Bahai :

Tuhan

Kutipan : Sumber Wikipedia
 Menurut ajaran Bahá’í, alat yang dipakai oleh Pencipta segala makhluk untuk berinteraksi dengan ciptaan-Nya yang terus berevolusi adalah munculnya Sosok-sosok kerasulan yang mewujudkan sifat-sifat dari Ketuhanan Yang tak dapat dijangkau itu: "Oleh karena pintu pengetahuan Sang Purba ditutup sedemikian rupa di depan wajah semua makhluk.
 Menurut Bahá’u’lláh, apa yang dimaksud dengan "mengenal Tuhan", adalah mengenal para Perwujudan yang menyatakan kehendak-Nya dan sifat-sifat-Nya, dan justru di sinilah jiwa menjadi akrab dengan Pencipta Yang melebihi bahasa maupun pemahaman.
Agama Bahá’í menganggap para "Perwujudan Tuhan" itu, yang telah menjadi pendiri agama-agama besar di dunia, sebagai wakil Tuhan di bumi dan pembimbing utama umat manusia.
 Menurut ajaran Bahá’u’lláh, semua perbedaan dan pembatasan yang berkaitan dengan wahyu mereka masing-masing telah ditentukan oleh Tuhan sesuai dengan kebutuhan misinya. Oleh karena itu, orang-orang Bahá’í tidak meninggikan salah satu Perwujudan di atas yang lainnya, tetapi menganggap, dalam kata-kata Bahá’u’lláh, bahwa mereka semua "berdiam dalam kemah yang sama, membubung di langit yang sama, duduk di atas takhta yang sama, mengucapkan sabda yang sama, serta mengumumkan Agama yang sama".
----------Akhir kutipan.

Nampak dari kutipan diatas,bahwa ajaran bahai tidak mengenal wujud Tuhan yang tertentu.nampaknya ajaran Bahai mengakui para nabi / rasul,sebagai perwujudan-perwujudan Tuhan di muka bumi.
Berdasarkan tafsir ini,maka golongan para nabi / rasul yang mendapat wahyu seperti wahyu yang tertulis dalam beberapa kitab suci,adalah merupakan perwujudan-perwujudan Tuhan di muka bumi.mereka bukanlah manusia biasa,melainkan inkarnasi Tuhan.
Dengan demikian Baha'u'llah,pendiri agama bahai dan penerusnya,adalah merupakan inkarnasi Tuhan.
demikian kira-kira makna kutipan diatas,semoga penulis tidak meleset terlalu jauh.

Dari beberapa ringkasan di atas,kiranya dapat di ambil hikmah,tentang bagaimana sebenarnya penafsiran manusia akan Tuhannya.adapun mengenai kebenaran dari penafsiran ini,adalah kembali kepada Tuhan dan kepada agama dan kepercayaan masing-masing.

Semoga kita semua di beri pencerahan fikiran dan wawasan ketuhanan yang di ridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa.kita hanya manusia yang terbatas ruang pemikirannya,terbatas pengetahuannya.kebenaran sejati itu hanya Tuhan yang memiliki.

Sebagai wujud toleransi beragama,hendaknya kita bisa sedikit banyak menengok seloka Hindu dibawah ini,sekali lagi :

“Jalan mana pun yang ditempuh manusia kepada-Ku, semuanya Aku terima dan Aku beri anugerah setimpal sesuai dengan penyerahan diri mereka. Semua orang mencariku dengan berbagai jalan, wahai putera Partha "(Arjuna)[13]

Tentu saja jalan yang dimaksud di dalam seloka ini adalah jalan bagi setiap kebaikan,bukan jalan keburukan.

Bersambung ke bagian II.
----------------

Sekian,semoga bermanfaat.
Trims.___ht@2012


Home