Minggu, 25 Desember 2011

Surah Adz-Dzaariyaat : 56

Home

Sunday, December 25, 2011
2:54 AM



[ SPU_01 ]
Membahas Surah Adz-Dzaariyaat : 56

Apakah Tuhan harus di sembah ?...
Apakah Tuhan yang  meminta diri-Nya untuk di sembah ?...

Adz-Dzaariyaat : 56

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Adapula yang menterjemahkan demikian :

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku."

--------------------
Tuhan tidak pernah minta di sembah,ini logika.untuk apa ?..Tuhan tidak bergantung pada mahluk.Ia memiliki kuasa mutlak dalam segala hal.Ia tak terbantahkan jika Ia berkehendak.beda dengan manusia dan mahluk umumnya,mereka butuh bantuan dan dukungan sesama untuk berkuasa,Tuhan tidak samasekali.
--------------------
Kebiasaan manusia di bumi ini adalah membuat sembahan dan menyembahnya.kebiasaan ini sebenarnya berasal dari budaya atau tradisi yang di bangun oleh manusia sendiri.dengan kebisaan ini manusia membuat berhala dari kayu dan batu untuk kemudian dibentuk sedemikian rupa lalu di jadikan sembahan.adapula manusia menyembah manusia,seperti di zaman Fir'aun.ada pula manusia menyembah hal yang ghaib seperti mahluk Jin,yang dikira malaikat atau Tuhan. ( Apakah Jin menyembah yang ghaib selain Tuhan ?..siapa yang mereka sembah ?..bisa jadi Malaikat ( ini prasangka Jin,mana ada malaikat yang mau di sembah ) atau Roh pendahulu / Leluhur mereka,sehingga konsep leluhur ini kemudian di wariskan pada manusia dengan cara sihir,agar manusia itu seakan diberi bukti,padahal gol.Jin tidaklah begitu ( dirasuk leluhur ) kecuali hanya keyakinannya saja ).
Dengan kebiasaan menyembah ini di kalangan manusia maupun Jin ( gol.Jin sesat,kemudian menyesatkan manusia ),maka akhirnya Tuhan memperhatikan keadaan ini,kemudian Tuhan menolong manusia dari kesesatan akalnya,termasuk pula mahluk Jin.

Karena belas kasih ini,Tuhan menurunkan Ayat Al-Qur'an di atas,Adz-Dzaariyaat : 56.

Dalam ayat ini seakan tersirat bahwa Tuhan berfirman pada manusia dan Jin : " Jika ada yang pantas kalian sembah,maka itu adalah AKU,karena AKU yang menciptakan kalian.bukan kayu,batu,Jin,Malaikat atau Roh leluhur-mu.bukan pula antar sesamamu,sesama manusia atau sesama Jin,daripada kalian menyembah semua itu,lebih baik kalian menyembah Aku atau beribadah kepada-Ku.”
Tuhan mencampuri keadaan manusia karena akal manusia yang harus tumbuh cerdas,bukan sebaliknya.dan memang kalau ada yang patut di sembah,maka satu-satunya hanya Tuhan.manusia menyembah selain daripada Tuhan adalah karena kekurangan pada akalnya.untuk itu Tuhan mengutus para Nabi dan Rasul,yang di ajarkan kepada mereka tentang sesuatu yang tidak atau belum diketahui manusia.kemudian para nabi dan rasul ini menyiarkan berita kepada manusia tentang kebenaran yang di ajarkan padanya.

Dari uraian diatas,Apakah Tuhan minta di sembah ?...
Uraian diatas cukup memberi jawaban,bahwa Tuhan tidak pernah minta di sembah.

Kemudian,aturan-aturan yang telah ditetapkan Tuhan seperti Sholat lima waktu atau Rukun Iman dan Rukun Islam,haruslah di taati karena demikianlah perintah-Nya.

Janganlah mentang-mentang kita sudah modern dan hidup dalam lingkungan demokrasi ( tidak menyembah dan tidak disembah oleh sesama manusia dan tidak pula menyembah Jin ,artinya sudah mengerti akan makna Tuhan yang benar), lalu kita tidak mau lagi melaksanakan perintah Tuhan untuk beribadah seperti Sholat lima waktu.apalagi kalau kita berfikir bahwa Tuhan samasekali tidak minta di sembah oleh mahluknya,sehingga ibadah itu bisa berupa zakat atau cukup berbuat baik saja.

Perintah Tuhan untuk beribadah,boleh ditinggalkan kalau perintah tersebut di ralat oleh kedatangan seorang nabi atau rasul yang membawa perbaikan terhadap risalah yang ada.

Namun kedatangan nabi dan rasul sudah tidak ada lagi.hal ini telah ditutup oleh kedatangan Rasulullah Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir."Khataman Nabiyyin".ini artinya Rukun Iman dan RUkun Islam itu telah tetap bagi umat Islam hingga akhir zaman,yang wajib adalah wajib yang tidak wajib maka terserah saja mau di laksanakan atau tidak.


Tentang Al-Mahdi :

Jika kelak Al-Mahdi ada di tengah manusia,maka tentu ia tidak setara seorang nabi atau rasul.Al-Mahdi adalah belas kasih Tuhan dalam upaya perbaikan syari'at yang menyimpang akibat salah dalam memahami,salah tafsir atau semacamnya,hingga menyeret syari'at untuk di fahami dalam pola yang tidak benar.saat ini banyak pendapat yang manyatakan bahwa syari'at islam telah difahami sebagian umat dengan pemahaman yang tidak benar.inilah nanti yang menjadi tugas Al-Mahdi untuk mengembalikan syari'at agar di fahami secara benar,sebagaimana yang pernah di ajarkan Rasulullah Muhammad SAW.tidak adalagi WAHYU berupa firman-firman Allah,seperti dalam Al-Qur'an,kecuali Hikmah dari kitab Al-Qur'an. dan Hikmah yang di bawa oleh Al-Mahdi inilah yang akan meluruskan kembali pemahaman sebagian umat yang tidak benar terhadap Al-Hadits dan Al-Qur'an.

Dengan kedatangan Al-Mahdi,maka ajaran syari'at Islam diharapkan kembali dapat di fahami umat dengan benar.itulah tugas Al-Mahdi kelak.

Catatan : Jika melihat status Al-Mahdi,maka beliau berada di bawah nabi tetapi diatas wali ( maaf,definisi tentang wali yang terdapat dalam hadits kurang lebih ada 300 an.ada wali yg hatinya seperti nabi Adam,dan seterusnya sampai wali yg hatinya seperti Malaikat Jibril,Malaikat Mikail,Malaikat Israfil..[ tampaknya hadits ini sudah mulai hilang dari peradaban krn org mungkin lebih suka dengan pendapat Ibnu Araby ] adapun mengenai hirarki kewalian,tidak ada dalil yang mendukungnya.kemudian kalau pendapat Ibnu Araby dalam Futuhatul Makiyah yang membagi wali dalam beberapa tingkatan,maka ini konsep Ibnu Araby.saya menolak Ibnu Araby sebagai Wali.karena jelas beliau adalah orang yang gagal dalam Hidayah / Musibah,sama saja dengan Al-Hallaj atau yang sefaham lainnya. Ibu Araby samasekali bukan wali,beliau adalah orang yang tersesat didalam musibah / hidayah,hingga ajaran2nya jadi aneh dan menyimpang dari syari'at) kira-kira demikian.

[ Insert ]
Adapun jika ayat diatas memiliki makna yang lebih jauh,seperti bunyi ayat di bawah ini :

Al-Baqarah : 30.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

“…padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?..”

Bahwa ibadah kepada Allah adalah di mulai dari para Malaikat,sebelum manusia dan jin diciptakan.kemudian ibadah ini juga menjadi bagian kewajiban manusia dan Jin setelah mereka diciptakan.kewajiban ibadah / menyembah Tuhan ini tampaknya merupakan suatu perintah yang harus di jalankan oleh karena suatu sebab yang tidak banyak diketahui manusia.seperti uraian di atas adalah salah satu alasan mengapa ibadah / menyembah Tuhan itu di wajibkan,hal ini karena manusia banyak tersesat dengan membuat sembahan seperti kayu,batu,tempat angker,menyembah manusia,mahluk ghaib seperti jin yg suka membangun komunikasi dengan manusia lalu disangka Tuhan.
Jika tidak ada alasan yang spesifik,tentu Tuhan tidak mewajibkan ibadah atau menyembah-Nya.alasan spesifik ini memiliki manfaat tertentu pada manusia,malaikat dan jin yang hanya Allah SWT yang tahu semua alasannya.sedikit saja yang diketahui manusia. Kewajiban ibadah atau menyembah ini secara logika,tidak bisa di abaikan begitu saja apalagi di mustahilkan,karena ada alasan yang tidak diketahui manusia,malaikat dan jin.Tuhan yang menciptakan mahluk,maka hanya Tuhan yang mengetahui alasan semua itu secara lebih detail.manusia tidak bisa mengambil alih peran Tuhan dalam menentukan alasan-alasan mengapa dan kenapa.karena ada hal yang tidak diketahuinya tentang apa itu mahluk / ciptaan dengan segala parameter dan atribut yang di berikan pada mereka.manusia tidak bisa mendahului Tuhan dalam hal ini.manusia bukan Tuhan.manusia harus jujur bahwa tidak semua alasan mengapa dan kenapa itu bisa di ketahuinya dengan sempurna.

Jadi jelas bahwa Tuhan tidak minta di sembah,oleh karena mahluk seperti manusia,malaikat dan jin itu harus terus di tunjuki jalan yg benar,maka Tuhan harus menegaskan mengenai sembahan yang benar,alamat ke taat-an yang benar.semua itu karena mahluk bukan karena Tuhan.Tuhan seakan minta di sembah adalah karena mahluk,bukan karena Tuhan.alasan semua itu ada pada mahluk,bukan pada Tuhan.jika manusia tidak pernah menyembah kayu,batu dan sebagainya selain Dia,maka tentu ayat Adz-Dzariyaat di atas tidak pernah di turunkan sebagai peringatan akan kesesatan akal manusia.dalam kacamata agama,tidak bisa di hindari bahwa kesesatan akal manusia itu tidak lepas dari godaan hawa nafsu yang di campuri oleh godaan syaitan dari golongan Jin dan manusia.( manusia yang dianggap syaitan oleh agama adalah manusia yang tidak mau berfikir tentang apa dan siapa dirinya,tidak mau berfikir agar akalnya menjadi cerdas untuk tumbuh menjadi lebih bijak,kecuali ia hanya hidup dengan menuruti naluri dan hawa nafsunya, tumbuh cerdas di atas parameter rasa suka dan tidak suka,hingga ia menjadi pembuat kekacauan,keresahan,bencana dan kerusakan di muka bumi ).
------------------------------------------------------------
INSERT :
Para wali dalam Al-Hadits

Ada para Wali yang hatinya seperti Nabi Adam as. Jumlah mereka hanya tiga ratus orang. Sabda Nabi saw: “Mereka berhati seperti hati Adam as”. Mereka diberi anugerah tersendiri oleh Allah swt.[ 300 ]


Di antara mereka ada pula yang berhati seperti hati Nabi Nuh as. Jumlah mereka hanya empat puluh orang di setiap zamannya.[ 40 ]

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Nabi Ibrahim. Jumlah wali jenis ini hanya ada tujuh orang dalam setiap zamamnya.[7]

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Jibril. Jumlah wali jenis ini hanya ada lima orang sahaja dalam setiap zamannya. Rasulullah saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka diberi kekuatan seperti yang diberikan kepada malaikat Jibril yang amat kuat. Di hari kiamat kelak, mereka akan dikumpulkan dengan malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril senantiasa membantu rohani mereka, sehingga mereka selalu terpimpin.
[5]

Diantaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Mikail as. Jumlah mereka hanya ada tiga orang sahaja dalam setiap masanya. Keistimewaan
mereka suka berlemah-lembut terhadap semua orang, dan mereka diberi kekuatan seperti Malaikat Mikail.
[3]

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Israfil. Jumlah mereka hanya ada satu orang sahaja dalam setiap zamannnya. Nabi saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya.
[1]
-------------------------
Jumlah para wali yang tesebut jelas dalam Hadits adalah :
Total = 300+40+7+5+3+1 = 356 
-----------------------------------
Sekian,semoga bermanfaat.
Tulisan ini bisa benar dan bisa tidak menurut anda,terserah pendapat anda.
Trims.______ht@2011
--------------------------
Contacts :

Email : djibreell@gmail.com