5:12 AM
Manusia mencari Tuhan
Konsep Dasar Agama Abrahamik : [ Upaya Pemikiran ]
Semula manusia pertama tidak pernah mencari Tuhan
karena ia diciptakan dan di buat menjadi hidup di hadapan Tuhan.ia mengenal
Tuhan dengan baik,ia di ajari ilmu pengetahuan langsung oleh Tuhan.kemudian
oleh suatu sebab manusia itu harus tinggal di tempat yang jauh dari tempat
asalnya,yakni bumi kita ini.
____________________________
Akibat terjadinya penyebaran manusia di bumi,maka suatu ketika
penyebaran tersebut menyebabkab terputusnya sejarah manusia pertama terhadap
generasi-generasi manusia selanjutnya yang terus menyebar di permukaan bumi
ini.penyebab lainnya adalah bencana alam yang memporak-porandakan kehidupan
manusia sehingga manusia kehilangan jejak- jejak sejarah tentang nenek
moyangnya dan hal ikhwal keberadaannya di bumi ini.
____________________________
Jejak-jejak usaha manusia dalam mencari kembali hal ikhwal
nenek moyangnya dan keberadaannya di bumi ini mulai di wariskan dalam bentuk
cerita dan tulisan yang berasal dari wahyu,yang kemudian di warisi turun-
temurun dimana perjalanan cerita ini juga mengalami berbagai tambahan /
penggenapan dari nabi ke nabi hingga kemudian wujudnya mulai sempurna dalam Taurat
yang di berikan kepada nabi Musa as.
Catatan : makna "Cerita" disini adalah merupakan
kumpulan wahyu yang diterima oleh para nabi,dulu belum ada tulisan,wahyu- wahyu
tersebut di simpan dalam ingatan dan di ceritakan secara turun temurun,hingga
kemudian di tulis dan di sempurnakan lagi dalam Taurat.dari Taurat diberi
tambahan lagi oleh para nabi - nabi kemudian seperti Zabur / Mazmur dan Injil (
perjanjian baru yang diragukan ke asliannya oleh Islam dan Yahudi ).lalu
terakhir agama Abrahamik ini di selesaikan atau di khatamkan atau di akhiri
dengan wahyu yang di terima oleh nabi Muhammad SAW,wahyu tersebut di kumpulkan
dalam satu Kitab yang disebut Al- Qur'an.segala kekeliruan dan penyimpangan
yang terjadi dalam kitab-kitab Abrahamik,telah di koreksi dalam Al- Qur'an.
Catatan :
yang melakukan koreksi bukanlah nabi Muhammad
SAW,nabi Muhammad hanya bertanya-tanya tentang keganjilan- keganjilan yang
beliau dapatkan di dalam Kitab-Kitab Abrahamik [ Rasulullah SAW mengetahui
Injil melalui Warokah keluarga isteri beliau yang pertama],dari rasa bingung
ini Rasulullah SAW kemudian mendapatkan Wahyu,lalu di berikan kepada beliau
koreksi- koreksi terhadap kitab-kitab Abrahamik dan juga tambahannya.kemudian
dari wahyu- wahyu yang di terima Rasulullah SAW di kumpulkan dalam satu kitab
yang di sebut Al-Qur'an .
__________________________________
Dengan adanya wahyu-wahyu yang diterima para nabi dalam
keturunan nabi Ibrahim ini,manusia mulai mencari siapa Tuhan dan bagaimana
adanya Tuhan itu. ( catatan : adapula kaum lain yang dalam kitabnya
mengatakan telah menerima wahyu dari Tuhan, namun mereka bukanlah keturunan
nabi Ibrahim atau bukan agama Abrahamik.contohnya seperti agama
Brahmana,Hindu,Budha,Zoroaster,dll ; hal ini menjadi urusan dalam jalur agama
masing-masing ).
-------------
Konsep Ketuhanan dalam jalur agama Abrahamik yang paling
mendasar adalah,"Adanya pemisahan antara Tuhan dan Mahluk".sehingga
apapun adanya dan apapun alasannya,mahluk itu tetaplah mahluk dan Tuhan adalah
Tuhan,tidak pernah keduanya bisa dikatakan satu.Alam Semesta dan mahluk serta
tumbuhan didalamnya hanyalah ciptaan,bukan merupakan manifestasi Tuhan.
___________________________________
Kemudian karena usaha penafsiran manusia maka lahirlah
konsep-konsep yang berbeda akan Tuhan dan Mahluk.konsep- konsep Ketuhanan ini
kemudian terus berkembang dan bahkan ada yang menyimpang jauh dari Konsep
Dasar,seperti konsep-konsep yang menyatakan bahwa Tuhan dan mahluk itu tidak
terpisah,bahkan ada konsep yang menyatakan bahwa Alam Semesta ini adalah manifestasi
Tuhan,sehingga manusia adalah manifestasi Tuhan dan akibatnya sampai pada
kesimpulan bahwa manusia itu adalah Tuhan itu sendiri,Alam itu adalah Tuhan itu
sendiri,alam semesta ini berada di dalam Tuhan dan Tuhan bisa menunjukkan
manifestasinya pada manusia dalam wujud Inkarnasi seperti manusia (
Khrisna,Kristus dan Mithra ),dan lain-lain.
________________________________
Perlu dicatat bahwa konsep-konsep Ketuhanan Abrahamik dalam
perjalanannya,adalah mengalami interaksi dengan faham Ketuhanan dari luar jalur
agama Abrahamik,sehingga percampuran tidak bisa di hindarkan.dengan terjadinya
percampuran ini maka lahirlah konsep- konsep Ketuhanan yang beragam dalam
berbagai kepercayaan bahkan dalam berbagai aliran ( sekte ) dari satu agama.
Banyaknya konsep-konsep Ketuhanan ini kemudian menjadi buah
simalakama dalam satu agama yang memiliki banyak aliran dengan banyak konsep
yang mirip tapi berbeda.Islam sendiri memiliki beberapa konsep Ketuhanan yang
berkembang di kalangan Ahli Fiqih dan Ahli Tasawwuf,yang keduanya merupakan dua
kubu terbesar dalam Islam yang terpecah dalam banyak aliran dengan masing-
masing konsep mirip tapi berbeda,yang di pakai oleh Guru ( Mursyid )
masing-masing aliran kemudian di warisi oleh para murid.kondisi ini menjadi
polemik yang berkepanjangan bahkan mungkin menjadi polemik yang abadi di muka
bumi ini.
Polemik ini semakin diperparah oleh adanya Konsep Kewalian
yang berlebihan dalam Islam yang mengakui bahwa para wali itu bisa menerima
wahyu langsung sehingga sebagian wahyu itu di pakai sebagai dalil-dalil baru
atau di pakai sebagai dasar penafsiran yang melahirkan pemahaman-pemahaman
baru.sehingga sebagian ayat- ayat Al-Qur'an dan sebagian isi Al-Hadits tidak
begitu di hiraukan atau di taati lagi atau dibelokkan penafsirannya jauh dari
porosnya.orang lebih banyak mendengar perkataan Mursyid ( guru )-nya daripada
menengok kembali Al- Qur'an dan Al- Hadits,demikian pula sebagian para
Mursid.hal ini membuat kondisi syari'at semakin kusut ditambah lagi ada
diantara orang yang mengaku atau di akui sebagai tokoh Islam yang berani
merubah atau memasukkan Hadits palsu dalam kumpulan Al- Hadits.
Kondisi-kondisi di atas membuat samar Konsep Ketuhanan dalam
ajaran Islam yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.berbagai usaha telah dilakukan
untuk memurnikan kembali syari'at islam dari noda- noda kekhilafan yang di buat
oleh beberapa tokohnya.namun usaha ini hanyalah usaha sebuah atau beberapa
sekte dari sekian banyak sekte dalam islam,sehingga hasilnya tidak bisa
maksimal.
Konsep-Konsep
Ketuhanan :
Konsep Ketuhanan dalam Konsep Nur ( Konsep yang sesuai tafsir
hadits Nur Muhammad ) :
---------------
Catatan :
Selanjutnya dalam tulisan di bawah akan banyak dipakai kata
Konsep Nur,maksudnya adalah Konsep yang mengacu pada hasil tafsir hadits nur
Muhammad yang berhubungan dengan Konsep Ketuhanan.hasil tafsir hadit Nur
Muhammad terdapat dalam tulisan yang berjudul Nur Muhammad.
--------------
Konsep Ketuhanan dalam Konsep Nur adalah Konsep yang didasari
oleh Al- Qur'an dan Al- Hadits.mengenai dasar Konsep Nur, di uraikan dalam
pembahasan Al- Hadits Nur Muhammad dalam tulisan berjudul Nur Muhammad.
Kemudian sebelum melanjutkan ke lanjutan pembahasan masalah
diatas,maka disini akan di bahas dulu mengenai Surah Al-Ikhlas dan
pendekatannya :
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Ayat satu mengaskan bahwa Tuhan itu satu
adanya.Tuhan ingin kita mengenal bahwa Ia satu adanya,ini hal yang sangat
fundamental.Kata SATU ini harus benar- benar menjadi pegangan kuat bahwa
penafsiran akan Tuhan samasekali tidak boleh melebihi dari satu,walau dengan
Kuasa-Nya Ia bisa menjadi lebih dari satu akan tetapi harus di yakini bahwa
Tuhan tidak pernah menjadikan diri-Nya menjadi lebih dari satu,kalau Tuhan mau
menjadikan dirinya lebih dari satu,tidak mungkin Ia menyuruh kita mengenalnya
sebagai Tuhan yang Tunggal.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
Segala sesuatu di alam semesta ini bergantung
kepada-Nya.mengapa ? karena alam semesta ini beserta isinya adalah bukan
bersifat sempurna seperti Tuhan,sehingga kalau tidak dipelihara dan di
atur,maka alam semesta beserta isinya bisa berantakan karena setiap unsur bisa
bebas beraktivitas tanpa batasan.agar tidak berantakan maka aktivitas seluruh
unsur alam semesta dan isinya harus di batasi oleh aturan tertentu.agar aturan
itu bisa berjalan maka mau tidak mau seluruh unsur alam semesta dan isinya
harus bergantung pada pencipta-Nya.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Ia bukan
seperti manusia atau mahluk lain ciptaan-Nya yang bisa berkembang biak dengan
memiliki anak.kemudian Ia juga menegaskan bahwa Ia tidak berawal seperti
manusia dan mahluk ciptaan- Nya yang lain yang memiliki awal kelahiran atau di
peranakkan.Tuhan tidak memiliki konsep yang disebut KELUARGA.Ia berdiri
sendiri.tidak ada awal bagi-Nya dan tidak adapula kata Akhir.kata Awal dan
Akhir hanya berada dalam konsep kehidupan Mahluk ( ciptaan ) bukan dalam konsep
kehidupan Tuhan.
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia."
Ayat terakhir ini mengandung tiga
penafsiran,pertama adalah tidak setara ( serupa ) dalam arti wujud ( rupa /
bentuk ),yang kedua tidak setara ( serupa ) dalam arti Kuasa dan yang ketiga
tidak setara ( serupa ) Dzat- Nya dengan dzat ciptaan- Nya.singkatnya Ia menegaskan
bahwa dalam segala hal Ia berbeda dari segala ciptaan-Nya.
Apa yang dimaksud tidak setara atau serupa dalam
wujud atau rupa ?...hal ini akan dibahas panjang lebar di bagian bawah.
Apa yang dimaksud tidak setara Dzat-Nya dengan
dzat ciptaan-Nya ?...dalam konsep Nur,hal ini sangat jelas bahwa Tuhan
menciptakan seluruh ciptaan-Nya berasal dari satu sumber yang Ia ciptakan tanpa
sumber samasekali ( Kun Fayakun ).sumber yang Ia ciptakan ini disebut Nur (
Dzat Asal alam semesta dan isinya ).dari Nur inilah alam semesta beserta
seluruh isinya tercipta atau di ciptakan.
Nur bukanlah Dzat Tuhan kalau kita percaya bahwa
Tuhan bisa menciptakan sesuatu tanpa sumber sekalipun.dan kata mencipta dalam
segi bahasa adalah mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada,bukan merubah
sesuatu dari satu bentuk ke bentuk lain.namun kembali lagi pada diri masing-
masing,bahwa ada sebagian orang yang tidak percaya bahwa Tuhan bisa menciptakan
sesuatu tanpa sumber sekalipun,sehingga mereka lebih percaya bahwa alam semesta
beserta isinya ini berasal dari Dzat Tuhan sendiri.kalau begitu Tuhan tidak
menciptakan alam semesta dan isinya melainkan Ia merubah bentuk sebagian Dzat-
Nya untuk membentuk alam semesta beserta isinya.dengan mempercayai bahwa Tuhan
mengadakan alam semesta beserta isinya ini dari Dzat- Nya sendiri maka berarti
manusia tidak berbeda dari Tuhan,karena manusia kalau mencipta pasti memerlukan
sumber,demikian pula Tuhan.hal ini harus di tinjau kembali dengan merujuk pada
tafsir ayat : 4 di atas,bahwa "Tidak ada yang setara dengan
Kuasa-Nya".dengan keadaan-Nya yang tidak terbatas mungkinkan Tuhan akan
dibatasi oleh keadaan berupa tidak adanya sumber penciptaan ?..
Catatan :
Keadaan tidak terbatas ini bisa di buktikan dengan teori
akan adanya suatu ruang yang tak berbatas di luar batas alam semesta,ruang tak
bertepi,ruang yang samasekali tidak terjangkau oleh formula manusia,tidak ada
butiran atom di sana,apa yang mau di jangkau ?...ruang yang ada sebelum ruang
alam semesta diciptakan,ruang yang berupa kegelapan semata bagi mata manusia
namun pasti ruang ini bukan ruang yang gelap bagi Tuhan.( harus diingat kembali
bahwa telah disepakati bahwa ruang alam semesta ini memiliki awal,sebagaimana
di uraikan oleh beberapa teori seperti Big Bang dan teori Kabut ).
____________________
Apa yang dimaksud tidak setara atau serupa dalam wujud atau
rupa ?...
Jika rupa Tuhan bisa diduga serupa bentuk manusia ,Ia tetap
berbeda dalam Dzat.Dzat Tuhan bukanlah seperti Dzat mahluk.perbedaan yang lain
adalah bahwa Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan,Ia bukan laki-laki,bukan
pula perempuan,bukan pula diantara keduanya.Ia adalah Tuhan.
Jika rupa Tuhan bisa diduga tidak serupa bentuk manusia tentu
Ia tidak serupa bentuk mahluk yang derajadnya di bawah manusia.
Jika rupa Tuhan bisa diduga serupa bentuk Malaikat,maka Ia
bisa diduga serupa Manusia atau Jin.namun Ia tidak beranak dan tidak
diperanakkan, Dzat-Nya tidak sama dengan Dzat Ciptaan-Nya. (
catatan : rupa Jin bukanlah seperti rupa buruk yang sering dilihat manusia
dalam penampakan- penampakan ghaib,semua itu lebih dekat pada tipuan sihir
belaka ).
Jika rupa Tuhan tidak bisa diduga seperti
dugaan-dugaan diatas,maka dugaan rupa seperti apakah yang menjadi pilihan
pemikiran ?...
Catatan :
Sebenarnya tidak ada gunanya melakukan pemikiran akan rupa
Tuhan,akan tetapi keadaan yang terjadi adalah bahwa manusia telah memiliki
dugaan-dugaan akan rupa Tuhan dan menjadikannya sebagai landasan berfikir dalam
masalah Ketuhanan.hal ini terbukti dari munculnya pengakuan Tuhan pada seorang
manusia seperti konsep Nasrani,konsep Brahmana,Hindu,Bahaii dan juga dalam
konsep beberapa aliran Islam.kondisi ini membuat orang juga ikut berfikir
akibat kebingungan karena majemuknya konsep Ketuhanan dalam peradaban bumi
ini,seharusnya hanya ada satu konsep saja.
_________________________
Penegasan uraian diatas mengenai rupa atau wujud Tuhan :
Selayaknya,manusia tidak terlalu jauh mencari-dugaan-dugaan
mengenai rupa atau wujud Tuhan.secara fitrah ( dari nurani yang paling dalam )
ada kecendrungan dan rasa di hati bahwa :
Rupa yang paling elok dilihat manusia akan rupa
Tuhan-Nya adalah serupa manusia walau Ia tetap berbeda dengan segala ke
Agungan-Nya.
Akan tetapi semua itu hanya keinginan nurani yang
paling dalam,yang jelas adalah bahwa :
Tuhan itu bagaimanapun tetap berbeda
,terutama dzat-Nya,kuasa-Nya dan kemandirian-Nya.entah apalagi yang lain,akal
ini terasa sulit untuk merabanya.
-------
Sebelum Alam Semesta di
ciptakan,Tuhan berada di suatu tempat yang kondisinya tak terjangkau mata dan
akal,sehingga tidak akan pernah mata dan akal itu bisa membayangkan rupa-rupa
apa saja yang mungkin ada di luar batas alam semesta ini,yang merupakan tempat
asal Tuhan.tempat asal Tuhan adalah kegelapan bagi mata dan kegelapan bagi
akal,mustahil segala ciptaan itu bagian dari dzat Tuhan dan mustahil pula dzat
Tuhan memiliki perwujudan dalam diri manusia.Tuhan adalah Tuhan sendiri.Tuhan
tidak bisa di sifati seperti sifat manusia yang harus terus berevolusi untuk
mencapai tingkat-tingkat kesempurnaan.Tuhan sifatnya sempurna,Ia puncak
kesempurnaan,mustahil bagi-Nya kesempurnaan yang bertingkat-tingkat .Tuhan
tidak mengenal kata Awal dan Akhir,karena Ia bukan ciptaan.Ia-pun tidak
mengenal kata Ada dan Tiada,karena Ia tidak di adakan dan mustahil di
tiadakan.Ia hanya bisa di katakan ada dan tidak bisa tidak ada .
-------
Bagaimanapun manusia itu tidak tahu menahu akan Tuhan-
Nya,kecuali beberapa sifat-Nya yang Ia terangkan dalam Wahyu-wahyu-
Nya.bagaimanapun manusia tidak akan pernah bisa menjangkau Tuhan-Nya dalam
segala hal,Tuhan-lah yang akan menjangkau manusia karena kuasa itu ada
pada-Nya.kapan dan dimanapun manusia itu kelak bisa bertemu Tuhan tanpa
terhalang hijab,maka semua itu adalah karena Tuhan yang menjangkau manusia
bukan manusia yang menjangkau Tuhan-nya.
Konsep Ilmu Hakikat yang di pelajari dan di kembangkan manusia
bukanlah Ilmu hakikat yang sesungguhnya,melainkan pendekatan- pendekatan
semata.Ilmu Hakikat itu hanya ada pada Tuhan,tidak akan pernah Ilmu Hakikat itu
ada pada diri seorang hamba termasuk malaikat sekalipun.Hakikat adalah
kebenaran sejati,dan kebenaran sejati itu apapun alasanya,hanya milik Tuhan
semata.hakikat bagi manusia hanyalah konsep sementara,karena besok atau
lusa,di bumi ini atau di bumi lain,konsep hakikat bagi manusia akan berubah (
adaptasi ) seiring meningkatnya ilmu pengetahuan dan munculnya hal-hal
baru.manusia bukanlah puncak pengetahuan,sehingga mustahil untuk mengetahui
hakikat ( kebenaran sejati ).manusia berada dan terikat didalam konsep
bertingkat " diatas langit ada langit",sedangkan Tuhan tidak.
___________________
Konsep Ketuhanan yang diduga di rahasiakan : [ Rumor yang
harus di bersihkan ]
Ada suatu rumor bahwa Nabi Muhammad SAW selain diberi Ilmu
Syari'at,juga di beri Ilmu Hakikat.dan Ilmu Hakikat yang diterima nabi SAW ini
di isukan telah di wariskan kepada Sayidina Ali ra.
____________
[ Kutipan : ]
Dikutip dari sebuah sumber da'wah di Internet :
Agustus 12, 2010
SUFI MENURUT ISLAM
Filed under: Dakwah Islam — po3tra78 @ 6:12 am
---------------------------------------------------------
"Ibnu ‘Ajibah seorang Sufi Fathimi,
mengklaim bahwasanya peletak Tasawuf adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassalam sendiri. Yang mana beliau –menurut Ibnu ‘Ajibah – mendapatkannya dari
Allah Ta’ala melalui wahyu dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang
lebar tentang permasalahan tersebut dengan disertai bumbu-bumbu keanehan dan
kedustaan. Ia berkata: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassalam dengan membawa ilmu syariat, dan ketika ilmu itu telah mantap,
maka turunlah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat. Beliau
Shallallahu ‘alaihi wassalam pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang
khususnya saja. Dan yang pertama kali menyampaikan Tasawuf adalah Ali bin Abi
Thalib Radiyallahu ‘anhu, kemudian Al Hasan Al Bashri rahimahullah menimba
darinya.” (Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min
Shuwaril Jahiliyah, hal. 8).
Asy Syaikh Muhammad Aman Al Jami rahimahullah
berkata: “Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan tuduhan keji lagi lancang
terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, ia menuduh dengan kedustaan
bahwa beliau menyembunyikan kebenaran. Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi
dengan tuduhan tersebut, kecuali seorang zindiq yang keluar dari Islam dan berusaha
untuk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu, karena Allah Ta’ala telah
perintahkan Rasul- Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk menyampaikan
kebenaran tersebut dalam firman- Nya (artinya): “Wahai Rasul sampaikanlah apa
yang telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu, dan jika engkau tidak melakukannya,
maka (pada hakikatnya) engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (Al Maidah : 67)
Al Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu
Thufail Amir bin Watsilah Radiyallahu ‘anhu ia berkata: “Suatu saat aku pernah
berada di sisi Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu, maka datanglah seorang
laki-laki seraya berkata: “Apa yang pernah dirahasiakan oleh Nabi Shallallahu
‘alaihi wassalam kepadamu?” Maka Ali pun marah lalu mengatakan: “Nabi
Shallallahu ‘alaihi wassalam belum pernah merahasiakan sesuatu kepadaku yang
tidak disampaikan kepada manusia ! Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi
wassalam pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara. Abu Thufail
Radiyallahu ‘anhu berkata: “Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin ?”
Beliau menjawab: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “(Artinya)
Allah melaknat seorang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat seorang
yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat seorang yang melindungi
pelaku kejahatan, dan Allah melaknat seorang yang mengubah tanda batas tanah.”
(At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 7-8).
____________
Mungkin saja "Ibnu ‘Ajibah dalam kutipan di atas telah mencoba menduga-duga atau
mendengar isu bahwa ada pengetahuan Rasulullah SAW yang tidak di wariskan
kepada umat,melainkan hanya kepada Sayyidina Ali ra.kalaupun ada rahasia di
tangan Rasulullah SAW yang hanya di ceritakan kepada Sy.Ali ra,maka ini mungkin
rahasia yang bersifat pengalaman pribadi beliau yang dimulai dari masa
permulaan wahyu sampai akhir.pengalaman pribadi ini tidaklah bisa di sampaikan
kepada umat karena yang harus di sampaikan adalah wahyu-wahyu
tersebut.pengalaman pribadi tentulah memiliki tambahan pemahaman tersendiri
bagi Rasululah SAW,namun ia tidak termasuk dalam tujuan wahyu bagi umat.oleh
sebab itu Rasulullah SAW hanya menyampaikannya kepada Sy.Ali ra,karena beliau
adalah orang terdekat Rasulullah SAW,kalau Rasulullah SAW ingin berkeluh kesah
tentulah salah satu tempat menyampaikannya adalah Sy.Ali ra karena beliau
termasuk orang terdekat dan dipercaya oleh Rasulullah SAW.Jika benar bahwa ada
rahasia yang di simpan Nabi SAW,maka rahasia itu bukan hak ummat untuk
mengetahui,rahasia itu adalah pengalaman spiritual beliau yang tidak termasuk
dalam bagian yang harus di sampaikan kepada ummat.dan jika kemudian rahasia ini
terbuka ke ummat melalui Sy Ali ra,maka tidak ada yang bisa terjadi kecuali ke
salah fahaman.dan buktinya telah ada,munculnya faham-faham yang menyimpang.
____________
Bukan tidak mungkin bahwa faham-faham yang menyimpang ini
kemudian menimpa tokoh-tokoh sperti Al-Hallaj,Ibnu Araby dan di indonesia
seperti Syech Siti Jenar.dikatakan bahwa faham Hulul dan Wahdtul Wujud
yang dianut oleh Syech Siti Jenar itu adalah benar,namun hal itu tidak boleh di
ketahui oleh umat.alasannya adalah karena faham tersebut adalah rahasia Allah
SWT.hanya para wali saja yang boleh mengetahuinya.apakah hal ini benar ?...
Yang harus digaris bawahi bahwa faham Hulul dan Wahdtul
Wujud itu adalah salah total menurut syari'at.dan jika Syari'at
sudah menyatakannya salah,maka salahlah faham itu,tidak ada tawar
menawar.syari'at itu tidak pernah plin-plan.kalau konsep ilmu hakikat
berubah-ubah itu wajar,sebab ilmu hakikat bagi manusia itu hanyalah
dugaan-dugaan saja,tidak ada hakikat yang sejati.
Ketika hidayah diberikan pada seseorang,maka tidak berarti
bahwa setelah menerima hidayah orang tidak bisa sesat lagi.tidak
demikian,hidayah itu mengandung dua pilihan yang bergulir terus sampai waktunya
selesai.dua pilihan ini adalah unsur positif dan negatif.jika salah dalam
memahami,maka bisa salah dalam memilih mana yang benar,jika salah dalam memilih
maka rangkaian pengetahuan yang didapat dalam hidayah bisa sesat,apalagi kalau
orang mencoba keluar dari batasan syari'at,kemungkinan sesatnya semakin besar.
Jika benar bahwa rumor yang menganggap bahwa Syech Siti Jenar
telah membuka rahasia Ketuhanan di hadapan umat sehingga ia di fatwa mati oleh
para wali saat itu,maka terbuka celah bagi dugaan bahwa para wali memiliki
faham yang sama dengan Syech Siti Jenar.bisakah faham Hulul dan Wahdatul Wujud
ini di benarkan karena adanya dugaan para wali ( beberapa dari sembilan wali )
sebagai penganutnya ?...
Kalau melihat syari'at,maka hal ini total tidak bisa
dibenarkan.kalau dilihat dari Ilmu Hakikat,maka ilmu hakikat itu sifatnya tidak tepat karena dugaan- dugaan semata,
untuk meluruskannya harus melihat syari'at.dan kembali bahwa syari'at total
menyatakannya salah.ilmu hakikat yang dikembangkan manusia hanyalah penguraian
syari'at secara lebih detail,bukan berkedudukan sebagai tandingan
syari'at.syari'at adalah pondasi dasar,jika ilmu hakikat itu meleset dari
syari'at jelas harus di luruskan dengan mengadakan penyesuaian dengan syari'at.
____________
Dua Fenomena di atas tampaknya memiliki hubungan yang
erat.hubungan ini ada pada dugaan atau tuduhan yang di lakukan oleh Ibnu Abijah
terhadap Rasulullah SAW.tampaknya perkataan Ibnu Abijah ini menjadi warisan
yang tidak pernah bisa di bersihkan.sehingga ada faham rahasia yang bergulir dari
zaman ke zaman dalam umat ini,dan faham rahasia ini tampaknya semakin bertambah
isinya dari guru ke guru yang sempat mendapat hidayah.benarkah ini
?...mungkinkah faham Hulul dan Wahdatul Wujud berasal dari Rasulullah SAW yang
di rahasiakan dan hanya di turunkan kepada Sy.Ali ra ?...
Mungkinkah faham yang di anut oleh Ibnu Araby adalah warisan
Rasulullah SAW ?...perhatikan perkataan Ibnu Araby ini :“Sesungguhnya seseorang
ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah !”
(Fushushul Hikam).[3]
Apakah ini yang dikatakan sebagai Ilmu yang dirahasiakan oleh
Rasulullah SAW menurut tuduhan Ibnu Ajibah ?...
Syech Siti Jenar,Ibnu Araby dan lainya yang sefaham,seharusnya
ketika mendapatkan hidayah itu bisa lebih mengenal Rasulullah SAW,betapa
sulitnya kondisi Rasulullah SAW ketika dalam proses pewahyuan.betapa sulitnya
melawan kekuatan Iblis- iblis yang seakan mengerumuni Rasulullah SAW waktu itu.
Yang didapat Ibnu Araby dan Syech Siti Jenar dalam hidayah
adalah kebalikan dari pengetahuan yang benar.mereka kalah pengaruh oleh
Iblis,yang bersih dianggap kotor dan yang kotor dianggap bersih.pengetahuan
mereka jauh dari syari'at.
Tidak akan pernah Al-Qur'an itu menjadi bertentangan
dengan faham Hulul dan Wahdatul Wujud atau semacamnya kalau Rasulullah SAW
seperti yang di duga oleh Ibnu Ajibah.
KITA HARUS PERCAYA BAHWA TIDAK ADA HAL YANG DI
RAHASIAKAN OLEH RASULULLAH SAW KEPADA UMAT INI,SEMUA ITU HANYA DUGAAN IBNU
AJIBAH SAJA.PERKATAAN IBNU AJIBAH INI TIDAK KUAT,TIDAK ADA HADITS YANG BERKATA
DEMIKIAN,KALAUPUN ADA PERCAYALAH BAHWA HADITS ITU PALSU.JIKA BERPEGANG TEGUH
PADA AL-QUR'AN DAN HADITS SHAHIH SAAT HIDAYAH ITU BERLANGSUNG PASTILAH IBNU
ARABY,AL-HALLAJ,SYECH SITI JENAR DAN YANG SEFAHAM AKAN DI LURUSKAN.SIHIR
BERACUN IBLIS YANG MEMPENGARUHI DIRI SEAKAN TUHAN MENYATU DENGAN DIRI DLL,INSYA
ALLAH AKAN DI CABUT DAN KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA AKAN DIDAPATKAN.KARENA
HIDAYAH YANG DITERIMA UMAT INI SETELAH RASULULLAH SAW ADALAH MERUPAKAN
PEMBUKTIAN- PEMBUKTIAN AL- QUR'AN DAN AL-HADITS.JANGAN PERCAYA HASUTAN DALAM
DIRI BAHWA ADA ORANG YANG BISA MENJADI PENGGANTI RASULULLAH SAW DENGAN ADANYA
WAHYU BARU DI LUAR AL-QUR'AN.PERCAYALAH BAHWA TIDAK SATUPUN DARI UMAT INI YANG
BISA MENGGANTIKAN RASULULLAH SAW KECUALI MENGADA- ADA.
Kita yang mengaku umat Muhammad SAW, harus percaya
bahwa tidak ada lagi orang di dunia ini seperti Rasulullah SAW yang bisa
mendapatkan wahyu seperti Al-Qur'an,yang dibacakan kepada beliau dan di berikan
kefahaman ayat demi ayat kepada beliau.kita umat ini hanyalah pengikut saja,faham
kita ini tidak akan pernah ada tanpa Rasulullah SAW,jangan pernah menganggap
bahwa ada orang di antara umat ini yang setara dengan Rasulullah SAW apalagi
lebih tinggi keutamaannya dari Rasulullah SAW,kecuali kita mau mempercayai
kedustaan PEMBISIK-PEMBISIK GHAIB.
JANGAN PERNAH BERFIKIR BAHWA MENJAUHI AL-QUR'AN DAN
AL-HADITS SAAT HIDAYAH BERLANGSUNG,ORANG AKAN MEMPEROLEH PEMAHAMAN YANG
BENAR.YANG BISA TERJADI ADALAH SEBALIKNYA.
ILMU HAKIKAT YANG MUNGKIN DIRAHASIAKAN TURUN TEMURUN
KARENA PERKATAAN IBNU AJIBAH INI SEHARUSNYA BISA DI BERSIHKAN,SEMUA ITU TIDAK
PERNAH ADA DARI RASULULLAH SAW.
ILMU PENGETAHUAN YANG DIDAPAT DARI HIDAYAH KALAU
MEMUNGKINKAN, DI BUKA KEPADA PARA ULAMA SEHINGGA BISA TERJADI KOREKSI JIKA ADA
KEKHILAFAN DIDALAMNYA.KALAU TIDAK MAKA SALAH-SALAH NANTI BISA DI FATWA SESAT
OLEH MAJELIS ULAMA KALAU ILMU PENGETAHUAN ITU LEBIH BANYAK KHILAF DARIPADA
BENARNYA, DAN YANG PARAH ADALAH KALAU FAHAM SESAT ITU SEMPAT MENYEBAR DI
KALANGAN UMAT.
SEHARUSNYA SETIAP FAHAM YANG AKAN DI AJARKAN KE
UMAT,DI AJUKAN DULU KE MAJELIS ULAMA,JIKA MAJELIS ULAMA SEPAKAT BAHWA AJARAN
ITU BISA DI SEBARKAN,BARULAH BOLEH ORANG MENGAJARKAN AJARAN TERSEBUT KE
UMAT.KASIHANILAH UMAT INI YANG KEBANYAKAN MASIH AWAM TERHADAP ILMU
AGAMA,APALAGI KALAU SEBAGIAN UMAT INI HIDUPNYA SUDAH SUSAH,DIGIRING PULA KE
JALAN YANG SESAT.SUDAH SUSAH DI DUNIA TAMBAH SUSAH LAGI DI AKHIRAT KARENA MASUK
NERAKA.KAPAN MEREKA BISA BAHAGIA ?......
__________________________
[ Insert : Tambahan ]
Rahmat yang disebut Hidayah atau
Musibah :
Ada satu hal yang harus di garisbawahai mengenai
Hidayah ini,bahwa Hidayah adalah suatu komponen Rahmat yang didalamnya terdiri
dari beberapa hal seperti : Ujian,Azab dan Pengetahuan.Komponen Alam yang
dilibatkan dalam Hidayah ini adalah Malaikat,Manusia, Iblis dari gol.Jin dan
unsur alam yang lain.
Didalam hidayah,semua komponen yang terlibat saling
bertinteraksi berdasarkan fungsi masing- masing.komponen Ujian adalah berupa
misteri-misteri yang harus di fikirkan jawabannya oleh akal,jawaban ini
kemudian akan menjadi pengetahuan.Azab adalah perhitungan dosa yang nyata
semasa sebelum hidayah datang.azab ini tergantung pada perbuatan masa lalu yang
pernah dilakukan.dan azab ini tidaklah ringan,bahkan azab ini adalah komponen
yang terberat dalam hidayah.Malaikat yang dilibatkan dalam hidayah tentu saja
berfungsi membantu manusia dari kemudharatan Iblis dari gol.Jin yang
berlebihan.manusia adalah orang- orang disekitar yang akan tampak berbeda dari
biasanya baik itu di sengaja oleh orang tersebut ataupun tidak.sedangkan Iblis
dari gol.Jin tidak lain fungsinya adalah membisikkan pengaruh pengaruh yang
menipu fikiran dan pemahaman yang tentu saja tujuannya untuk
menyesatkan.komponen yang paling berat di hadapi adalah godaan Syaitan / Iblis
dari gol.Jin.mereka seperti berkerumun di sekitar orang yang mendapat hidayah
sehingga membuat orang tersebut semakin tersiksa.
Dengan gambaran kondisi di atas sangat mungkin
bahwa orang yang mendapat hidayah seperti itu akan tersesat pemahaman dan
kemudian tersesat beragama setelah hidayah itu berlalu.semua itu tergantung
pertolongan Allah SWT karena samasekali tidak ada daya upaya ketika hidayah itu
berlangsung.
Kesimpulan yang bisa di tarik dari kondisi hidayah
seperti di atas adalah bahwa Hidayah tidaklah semanis yang dibayangkan orang,kondisi
itu sangat membuat diri sengsara.apalagi sebelum mendapat hidayah orang
tersebut telah banyak melakukan dosa besar.hukuman azab itu sangat
dahsyat,tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Kemudian ada orang-orang yang menganggap dirinya
mengetahui dan mencoba mengawasi lalu mencari penafsiran terhadap tindak-
tanduk orang yang sedang mendapat hidayah.hal ini sangat berbahaya karena
hidayah,sebagian adalah medan fitnah yang di lancarkan Iblis dari gol.Jin.jadi
berhati-hatilah,karena kalau mau jujur,maka yang mengetahui kejadian sebenarnya
adalah orang yang sedang mendapat hidayah,walaupun kesadarannya timbul
tenggelam.jadi bukan orang luar.kecuali orang luar yang mengawasi tersebut
memang pernah memiliki pengalaman yang sama dan tidak tersesat jalan.kalau
orang yang mengawasi tersebut pernah mengalami kondisi serupa tapi tersesat
jalan,maka kemungkinan komentar-komentarnya malah menambah parah keadaan orang
yang mendapat hidayah,jadilah ia sebagai bagian dari komponen hidayah itu.dan
tentu saja penafsiran- penafsiranya akan fenomena tersebut semakin tersesat
saja
.
Ilmu pengetahuan dan ujian dalam hidayah Insya
Allah di sesuaikan dengan tingkat wawasan dan pengetahuan orang yang mendapat
hidayah tersebut.semakin tinggi pengetahuan dan wawasannya,semakin banyak
pengetahuan yang ia dapat,namun hal ini juga masih tergantung dari kehendak
Allah SWT terhadapnya.
Satu hal lagi,jika pemahaman orang yang mendapat
hidayah itu berbau Hulul dan Wahdatul Wujud atau semacamnya yang didapatnya
dari gurunya sebelum hidayah itu datang,maka ia akan cenderung sesat karena ia
lemah untuk menolak konsep Hulul dan Wahdatul Wujud yang di promosikan Iblis
lewat bisikan dan perasaan.jika sudah demikian maka jadilah ia seperti Syech
Siti Jenar,Ibnu Araby atau seperti Al-Hallaj dan yang sefaham lainnya.namun
jika nilai perbuatan baiknya dimasa lalu cukup tinggi,maka Insya Allah ia akan
di luruskan,ia akan terus di bantu dengan penjelasan sehingga bisa memahami
kebenaran menurut Al- Qur'an dan Al- Hadits yang tidak palsu
.
Hati-hati dengan pengaruh Iblis terhadap Syahwat
sewaktu hidayah berlangsung,jangan pernah berfikir bahwa gejolak syahwat itu
bisa di ikuti dan di benarkan,lawanlah semaksimal mungkin,kecuali kesadaran itu
hilang dari diri,maka hal itu tidak bisa di perkirakan apa yang terjadi,namun
akibatnya mungkin berupa fenomena kerasukan / kesurupan,antara sadar dan tidak
sadar atau terjadi perilaku menyimpang,namun Insya Allah tidak sampai mudharat
terhadap orang lain.
_____
catatan :
Mungkin dibagian syahwat inilah Ibnu Araby kecolongan,sehingga
komentar-komentarnya setelah hidayah berlalu sangat berkebalikan dengan
syari'at.orang yang percaya padanya pasti mengakui bahwa syari'at islam itu
plin- plan.ketika orang sudah dalam taraf ( Maqam dalam faham sufi ) yang
tinggi,ternyata sebagian syari'at itu tidak berlaku lagi.ini adalah kesesatan
yang nyata.hasil hidayah yang mandul.seharusnya Ibnu Araby tidak menerima
gejolak syahwat itu sebagai kebenaran.karena itu racun biadab Iblis.percayalah
bahwa ketika syahwat itu bergejolak tinggi,bisikan- bisikan syaitan pun juga
makin kuat dan kondisi ini akan di perparah dengan munculnya perasaan seakan
ada tuhan dalam diri,tuhan menyatu dalam diri,padahal itu tidak lebih dari
sihir Iblis semata.jagalah fikiran agar tetap di jalur yang realistis jangan
mau di jadikan bocah ingusan oleh Iblis.
Jika seorang mendapat hidayah,maka hati-hatilah
terhadap perilaku orang sekitar,unsur-unsur kemusrikan orang lain akan sangat berpengaruh terhadap
diri,kemudian perilaku lawan jenis,lawan jenis adalah senjata ampuh Iblis dalam
menyesatkan fikiran terutama masalah syahwat,perilaku lawan jenis ini bisa
merupakan anjuran manusia yang dibisiki syaitan,atau warisan kepercayaan
lama.jika akal sempat terlena,maka yang terjadi adalah seperti perkataan Ibnu
Araby di atas : perkataan Ibnu
Araby :“Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika
itu) ia menyetubuhi Allah !” (Fushushul Hikam).[3].
_____________ [ Penting untuk di renungkan ]
Ibnu Araby sepertinya telah menerima
pemberian karunia Iblis ini sebagai kebenaran,dan menikmatinya dalam
hidup,mungkin-mungkin saja setelah kematian nanti Ibnu Araby percaya bahwa
rohnya pun bisa bebas menyatu dalam diri manusia sebagaimana ia meyakini bahwa
dalam dirinya ada dzat lain yang menyatu dengan dirinya,yang disangkanya dzat
Tuhan dan kemudian dengan penyatuan itu ia bisa menikmati ke abadian yang penuh
kenikmatan,kenikmatan apalagi kalau bukan kenikmatan birahi.konsep satanic
seperti ini mestinya ia tolak sebagai kebenaran ketika dalam hidayah.ada beberapa
konsep satanic yang digambarkan ketika hidayah berlangsung,dan konsep-konsep
itu adalah konsep-konsep kebebasan birahi,konsep-konsep yang berkebalikan
dengan konsep syari'at.mustahil bahwa Tuhan mewahyukan aturan-aturan lewat para
nabinya kalau nantinya aturan tersebut harus di abaikan ketika seseorang telah
mencapai taraf yang disebut MA"RIFATULLAH.perhatikanlah suara- suara ghaib
yang berbisik dengan pengakuan sebagai leluhur dan sebagainya ketika hidayah
berlangsung,suara-suara yang pada mulanya mengajarkan kebaikan,kemudian mereka
berbalik megarahkan pemahaman ke arah exploitasi birahi yang bebas,bukankah hal
itu munafik ?..bukankah Iblis / Syaitan itu adalah dedengkot kemunafikan
?..kenapa harus kita percaya bahwa itu roh-roh leluhur atau apalah pengakuan
dirinya,seharusnya fikiran cepat di bangunkan,akal ( logika ) cepat mengambil
alih kontrol pada diri,jangan ikuti alur satanic yang menggiurkan
tersebut,semua itu adalah godaan-godaan Iblis-Iblis laknat. dalam
Hidayah yang disebut kondisi birahi,manusia itu seperti diperkosa Nafsu
Syahwatnya,nafsu syahwat ini dipaksa untuk bergejolak dengan segala macam usaha
sihir yang memprovokasi imaginasi dan perilaku mudharat pada organ-organ
reproduksi sehingga diri bisa lepas dari sifat manusia dan masuk dalam sifat
hewani........,( kalau tulisan ini terkesan mencela,maka maksud
itu tidak ada kecuali sebagai tujuan mengungkap kebenaran dan mengajak berfikir
lebih cermat lagi agar tidak terjebak dalam pengaruh Iblis.Rasulullah SAW
sendiri berkata yang intinya sbb : celalah mereka yang menodai Islam....al-
Hadits ( shahih bukhari )..siapa yang merasa di cela oleh Rasulullah SAW ?...
Jika Manusia kurang wawasan,kurang ilmu
pengetahuan,kurang bisa membedakan antara benar dan salah,salah guru dalam
belajar agama atau jauh dari Al- Qur'an dan Al-Hadits,maka manusia seperti ini
cenderung gagal dalam hidayah,hasil hidayah itu nanti akan mandul,bahkan yang
tersisa adalah konsep satanic yang menggiurkan dan di kira merupakan
kebenaran.memang hal ini sulit,karena banyak provokasi bisikan-bisikan ghaib
yang seakan mereka itu adalah roh- roh manusia yang sedang menikmati kehidupan
abadi yang menggiurkan dengan segala kenikmatan luar biasa,terutama kebebasan
sex,sehingga manusia yang pendek akal akan mudah membenarkan dan mengikuti
faham tersebut.padahal semua itu adalah fiktif,hanya bisikan dan gambaran,mata
tidak membuktikan,sehingga semuanya bisa dikatakan sebagai unsur provokatif
semata,Iblis-Iblis yang berbisik-bisik itu sendiripun belum tentu berbuat hal
seperti yang mereka bisikkan dan gambarkan.unsur provokatif Iblis ini lebih
tepat kalau digambarkan sebagai sebuah pil formula yang berisi racun birahi
dan memicu imaginasi untuk berkhayal di puncak kegilaan syahwat,pil
formula itu mungkin bisa di samakan dengan pil-pil rangsangan pada birahi
atau semacamnya.pil-pil rangsangan pada birahi ini kalau disalah gunakan,maka
ia tidak lebih dari fasilitas Iblis / Syaitan seperti kondisi di atas.
Hidayah adalah pembuktian kebenaran ayat-ayat
Al-Qur'an dan Al-Hadits,bukan anjuran penghianatan terhadap Al-Qur'an dan
Al-Hadits.maka itulah perbuatan orang yang merubah bahkan memalsukan
sebagian Al-Hadits adalah sangat menyesatkan umat.apalagi umat yang mendapat
hidayah,ketika ia mengikuti hadits palsu,maka habislah ia,lahirlah utusan-utusan
syaitan dalam umat ini.
Syaitan itu tidaklah lebih tinggi derajadnya
daripada manusia,mereka hanya didukung Ilmu Sihir yang kuat.sehingga manusia
yang terkena sihir akan merasa bahwa kekuatan sihir itu adalah kekuatan luar
biasa yang hampir tidak mungkin dimiliki mahluk.hanya Tuhan yang memiliki
kekuatan seperti itu.disinilah pangkal kesesatan itu,kunci keselamatan
adalah akal ( logika ),jangan jauhkan akal dari tuntunan Al-Qur'an dan Al-
Hadits,utamakan Al-Qur'an daripada Al- Hadits,sebab derajad Al-Qur'an lebih
tinggi,lagipula banyak hadits yang telah dipalsukan.dan jangan sekali-kali
membenarkan atau menerima unsur-unsur yang berkebalikan dengan
Al-Qur'an,walaupun ada Al-Hadits yang mendukung.kekuatan Iblis itu hanya
akal ( logika ) dan nurani yang bisa melawannya.kalaupun tubuh menjadi
korban,maka jagalah akal dan nurani untuk tetap loyal pada Al-Qur'an dan
Al-Hadits.
Pada akhirnya jika akal dan nurani itu menang dan
ada pertolongan Allah SWT,maka perasaan seperti penyatuan dengan Tuhan atau
seperti ada Tuhan dalam diri itu akan hilang ( dicabut ),gejolak birahi yang
berlebihan itu juga akan di cabut,sehingga hawa nafsu hewani dalam diri itu
menjadi berkurang bahkan hilang,dan semua unsur-unsur yang berkebalikan dari
syari'at itu akan terang sebagai unsur- unsur syaitan semata,fikiran kembali
menjadi terang dan semakin terang bersama kebenaran- kebenaran Al-Qur'an dan
Al-Hadits.
Dalam Al-Qur'an dikatakan :"PAKAILAH
AKAL-MU" ini adalah anjuran setiap ajaran yang benar,ajaran dari Wahyu
dari yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Asahlah Nurani dan Akal untuk lebih cerdas
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Janganlah menjadi orang yang lemah Akal dan Nurani
karena kuasa hawa nafsu,Akal dan Nurani itu cukup kuat jika di asah.itulah
anjuran yang sebenarnya,anjuran yang terdapat dalam setiap Wahyu ( Kitab ) yang
benar.
Birahi adalah kelemahan nomor satu dalam diri manusia.dengan birahi
ini manusia bisa bertingkah laku seperti orang yang kehilangan sebagian besar
kesadarannya.siapapun adanya manusia itu,jika ia menyepelekan birahi dengan
menurutinya,maka ia tidak akan jauh dari unsur Syaitan.realitanya adalah bahwa
manusia itu akan menjadi salah satu yang di amati para Iblis secara
extra,karena ia bisa jadi calon pembawa jalan masuknya pemahaman sesat kedalam
lingkungan manusia.ia adalah asset berharga para Iblis.hawa nafsu manusia yang
di turutinya,semakin hari akan semakin kuat,Iblis juga selalu berusaha membuat
hawa nafsu manusia untuk cenderung meningkat,upaya Iblis ini dilakukan melalui
ide-ide negatif pada fikiran,kemudian upaya sihir yang memprovokasi hawa nafsu
( baik birahi maupun ambisi ).sihir ini melengket pada diri manusia dan
dibawanya berinteraksi setiap harinya.semakin hari semakin kuat saja hawa nafsu
itu menguasai manusia,sehingga kondisi ini cenderung membawa manusia dalam
kesesatan ( sesat fikiran dan pemahaman ).[ catatan : Sihir Iblis tidak hanya
terjadi pada hawa nafsu,tapi juga terjadi pada organ-organ tubuh,sehingga
menimbulkan berbagai penyakit yang terkadang menjadi penyebab derita dan
kematian,obatilah diri dengan sholat 5 waktu dan rajin membaca Al-Qur'an ].
Yang menulis ini tidaklah lebih baik dari orang
lain,ia belum tentu bisa menjadi seperti apa yang di tuliskan di atas.semua
kembali pada diri masing- masing.kebenaran adalah kebenaran,meskipun kebenaran
itu keluar dari mulut seekor keledai,ia tetaplah kebenaran.kebenaran itu tak
perduli darimana ia terdengar.siapa yang bisa mengambil manfaat dari
kebenaran,maka itulah orang yang beruntung.
_____________
Islam itu tidak pernah munafik Syari'atnya (
Al-Qur'an dan Al-Hadits ),para penganutnyalah yang bisa membuatnya terkesan
munafik,padahal itu adalah kesesatan fikiran manusia semata,bukan
Syari'at....kesesatan karena pendeknya akal,sempitnya wawasan,tingginya rasa ke
AKU- an,dll,ditambah lagi dengan adanya pembisik-pembisik ghaib yang di anggap
berkuasa dan berpengaruh,hingga si AKU tadi merasa diri tinggi dan mungkin juga
sakti,entah kata apalagi yang harus di keluarkan untuk memperjelas
kondisi-kondisi yang meresahkan ini.mungkin ini juga isyarat Tuhan,seperti
perkataan Rasulullah SAW,bahwa ada masa dimana para ulama yang benar itu akan
di ambil satu demi satu ( dikurangi sedikit demi sedikit ),ilmu ( yang benar )
akan di cabut pula sedikit demi sedikit.apa yang bisa dibayangkan dalam kondisi
seperti ini kecuali kemunafikan dimana- mana.yang menulis Konsep Nur
ini juga merasa bahwa untuk lepas dari rangkulan Iblis itu benar-benar
dibutuhkan sebuah ke ajaiban.dan ke ajaiban itu pasti datang bagi orang-orang
yang benar dan mau berusaha.
_____
Sebaiknya orang yang sedang mendapat hidayah itu di
jauhkan dari keramaian,misalnya di titip di rumah sakit jiwa atau di titip di
tempat keluarga yang jauh di sudut kampung atau kota.keramaian tidaklah membuat
orang yang mendapat hidayah menjadi tenang.
Biasanya orang mendapat Hidayah itu tidak bisa di
obati dengan obat-obat dari unsur mistik seperti dari dukun atau
semacamnya,malah akan semakin menyiksanya.jika ia mengeluh tentang obat-obat
mistik,maka jangan lakukan pengobatan seperti itu lagi,lebih baik ke dokter
saja.karena memang dalam Islam yang benar,obat-obat dari unsur mistik itu tidak
di anjurkan sebab pengobatan itu sangat dekat dengan mahluk yang disebut Iblis
Syaitan.
Kondisi-kondisi di atas menunjukkan bahwa betapa
jauhnya daya jangkau yang diberikan kepada Iblis untuk menggoda
manusia,terkadang hampir tidak bisa di terima akal bahwa ada mahluk seperti itu
biadabnya,kemana nuraninya ?..itulah realita Iblis,tidak jauh dari yang di
terangkan dalam Al-Qur'an.Iblis adalah termasuk mahluk pendurhaka nomor satu di
alam ini.
Jika orang bisa hidup lurus semenjak akil
balig-nya,maka ia adalah orang beruntung karena Insya Allah ia tidak akan
bertemu hidayah seperti di atas,hidupnya akan baik-baik saja dan akan
diwafatkan dengan tenang,tanpa disadarinya bahwa ia sudah termasuk orang yang
di angkat derajadnya oleh Allah SWT.tidak benar bahwa orang yang mendapat
hidayah itu di angkat derajadnya sementara orang lain yang lebih lurus tidak di
angkat derajadnya,Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana.yang lebih banyak amal
baiknya tentulah akan berada di barisan depan dalam golongan hamba- hamba yang
di muliakan.tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang bisa mengetahui
derajad kemuliaan orang lain dihadapan Allah SWT,kecuali hanya menduga- duga
saja.
Tingginya Ilmu Pengetahuan seseorang ( Ma'rifat-Nya
) tidak menjamin bahwa derajadnya lebih mulia dari seseorang yang lemah
pengetahuan tapi taat pada perintah Allah SWT.bisa jadi sebaliknya.
______________________________________________________________________________________
Pemahaman
masalah Ketuhanan dengan AKAL / LOGIKA :
Tiga Postulat Dasar :
1. Bahwa Tuhan itu ADA,tetapi tidak
pernah di-ADAKAN.
2. Bahwa Tuhan itu tidak memiliki AWAL
dan tidak memiliki AKHIR.
3. Bahwa Sebelum RUANG ALAM SEMESTA ini
ADA,maka Tuhan telah ADA,Ia berada di suatu tempat yang jika disebut ruang,maka
tempat ini bukan ruang,karena ia tidak memiliki tepi atau batas.
Catatan :
Untuk penamaan,maka ruang ini dalam Konsep Nur ,disebut
sebagai RUANG TAK BERTEPI .
____________________________________________________________________________
Asumsi I : [ Intisari tafsir Hadits Nur Muhammad ]
Jauh dan jauh tak terbatas masa,sebelum ruang alam semesta ini
ada.dimana definisi ruang dan waktu bagi mahluk belum ada samasekali.ada suatu
tempat yang hanya bisa di bayangkan akal dengan penglihatan manusia sebagai
sebuah tempat yang merupakan kegelapan semata.
Catatan :
Belum ada cahaya karena belum ada partikel atomik,belum ada
partikel atomik karena belum ada dzat yang membangun struktur partikel
atomik,yakni Dzat Asal,sehingga perwujudan-perwujudan galaksi dan segala hal
didalamnya,termasuk cahaya,yang membuat mata dan akal bisa melihat dan mengenal
wujud sesuatu,tentu saja belum diciptakan samasekali.
Tempat tersebut adalah tempat dimana konsep ciptaan yang
disebut ADA dan TIADA,tidak berlaku samasekali,begitu pula konsep hidup dan
mati,bahkan mungkin seluruh konsep-konsep kehidupan dalam ruang alam semesta
ini,tidak berlaku disana.tempat itu disebut sebagai Ruang Tak Bertepi.
RUANG TAK BERTEPI INI HANYA BISA DIGAMBARKAN DENGAN
KATA-KATA : " ADA DAN MUSTAHIL TIDAK ADA"
Kemudian ada " PENGHUNI " tempat yang
disebut RUANG TAK BERTEPI ini.Ia adalah puncak segala sebab dan akibat,sehingga
"IA PASTI TUNGGAL DAN MUSTAHIL IA JAMAK",Ia adalah Tuhan Yang
Maha Esa,Ia yang berdiri sendiri dalam Dzat-Nya,Ia yang tidak bergantung pada
satu pertikel atom atau sub atom sekalipun ( tidak ada
pertikel apapun di luar Ruang Alam Semesta ),
apalagi terhadap alam dan mahluk didalamnya.
Catatan :
Jika puncak sebab akibat adalah jamak dan tidak ada
perbedaan-perbedaan maka mubajir menjadi jamak.mubajir adalah kemustahilan
dalam sifat Tuhan yang Maha Sempurna,dan jika Tuhan tidak Maha Sempurna,maka Ia
tidak akan mampu memelihara segala ciptaan-Nya dengan sempurna,ini hal yang
mustahil.manusia telah mengamati dan sepakat bahwa alam ini berjalan dalam
suatu pola yang terpelihara.hal ini tampak dari interaksi antar
komponen-komponennya yang amat teratur dan sempurna.
Jika puncak sebab akibat adalah jamak maka mustahil jika tidak
terjadi perbedaan-perbedaan.perbedaan- perbedaan adalah pertentangan,dan
diantara pertentangan harus ada penengah yang tak terbantah,sehingga mustahil
yang berbeda itu adalah puncak sebab akibat atau mustahil yang jamak itu adalah
puncak sebab akibat.
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Kata jamak "KAMI" dalam Al-Qur'an ]
Kata "Kami ini memiliki pengertian sbb :
1. Bahwa yang bekerja adalah bisa Tuhan sendiri,bisa pula di
wakilkan kepada Nur / Dzat Asal ( lihat Konsep Nur ).
Jika dalam Al-Qur'an terdapat kata "AKU",maka hal
itu berarti yang bekerja adalah Tuhan sendiri,tidak di wakilkan kepada Nur /
Dzat Asal.
Dengan demikian Tuhan itu tidaklah jamak.
Yang bekerja di alam semesta ini adalah Tuhan dengan segala
kehendak-Nya,adapun proses pekerjaan itu terjadi bisa Ia wakilkan kepada Nur /
Dzat Asal,bisa pula Ia lakukan sendiri.Tuhan itu bekerja hanya dengan
kalimat-kalimat- Nya.Tuhan memiliki kekuasaan yang tak terbatas samasekali kecuali
bahwa Ia tidak akan pernah melanggar segala ketentuan yang telah Ia
putuskan.dengan kekuasaan-Nya,Tuhan bisa mengakses mulai dari Nur
/ Dzat Asal sampai pada seluruh dzat yang menjadi fragmen Nur / Dzat Asal.yang
bisa memelihara Nur / Dzat Asal,hanyalah Tuhan sendiri,tidak ada satupun
fragmen Nur yang bisa melakukannya.
Catatan : Kata "Mengakses"
di atas janganlah di tafsirkan seperti penafsiran yang seakan menyatakan bahwa
Tuhan merasuk dalam tubuh manusia,tafsir ini benar-benar menjijikkan.Tuhan cukup
berfirman kepada dzat yang membangun diri kita,begitu juga kepada dzat lain
seperti hewan,tumbuhan dan benda.logikanya adalah bahwa diri kita ini adalah
struktur atomik dan Atom adalah mahluk,dan yang namanya mahluk pastilah
ia akan menurut terhadap kehendak penciptanya.bagaimana Tuhan berfirman kepada
Atom ?...semua fragmen pastilah memiliki cara berkomunikasi,bahasa hanyalah
sandi,sandi itu banyak macamnya.
Bahwa para Malaikat bukanlah termasuk dalam kata
"Kami",apalagi dari sebagian manusia dan jin.Malaikat,Manusia dan Jin
adalah komponen Alam yang berada dalam kuasa Nur / Dzat Asal.sehingga perintah
kepada Malaikat bisa diterima dari Tuhan ( Allah SWT ) langsung,bisa pula
diterima dari Nur / Dzat Asal.
Jika Tuhan mewakilkan kehendak-Nya kepada para malaikat sebagi
utusannya,maka malaikat tetap tidak termasuk dalam kata jamak
"Kami",seperti dalam beberapa surah Al-Qur'an,sering terdapat kata
"Kami mengutus para malaikat","Kami mengutus roh ( malaikat )
Kami ".
Jadi kata "KAMI mengandung makna Tuhan dan Nur / Dzat
Asal ( Dzat Asal adalah Mahluk ).
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Apakah Tuhan terbagi Dzat-Nya kepada segala
Ciptaan-Nya ? ]
Konsep yang menafsirkan bahwa Tuhan itu terbagi Dzat-Nya
kepada segala ciptaan-Nya,adalah Konsep yang tidak sejalan dengan Konsep dalam
tulisan ini ( Konsep Nur ),karena dalam
Konsep Nur yang di dasari dari tafsir
Hadits Nur Muhammad dan kata Kun Fayakun dalam Al-Qur'an,adalah bahwa Nur itu
diciptakan tanpa sumber samasekali,hanya dengan kalimat "Kun
Fayakun",jadi maka jadilah ].
_____________________
Jika ada konsep yang meafsirkan bahwa
Nur itu tidak diciptakan,akan tetapi berasal dari Dzat Tuhan yang kemudian
berkembang menjadi Ruang Alam Semesta dan Isinya ini,maka hal itu menjadi
urusan para penganut agama yan g sejalan dengan konsep tersebut.
Catatan : Bahwa dengan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas
itu,mustahil jika Ia tidak bisa menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi
ada.karena jika Nur itu berasal dari Dzat Tuhan,maka manusia seakan menyifati
Tuhan seperti sifat manusia,dimana manusia kalau membuat sesuatu pasti ada
sumber.Tuhan adalah pencipta,dan yang disebut mencipta,adalah membuat sesuatu
yang tidak ada menjadi ada,kalau manusia tidak pernah bisa mencipta,karena
manusia hanya membuat sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
Disini nampak tidak ada perbedaan antara manusia
dan Tuhan dalam mencipta,keduanya memerlukan sumber,padahal hampir
semua agama menganut konsep,bahwa Tuhan itu berbeda dari mahluk-Nya terutama
Kuasanya Yang Maha Tinggi dan tak terbatas samasekali.
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Akal yang bertanya ]
Jika akal bertanya tentang bagaimanakah kehidupan Tuhan jauh tak
terbatas masa sebelum Ia menciptakan Ruang Alam Semesta ini ?....
Jika akal dan mata bisa membuat imajinasi akan keadaan RUANG
TAK BERTEPI,mungkin akan ada sedikit bayangan,cobalah !...
Konsep disini hanya ber-asumsi bahwa apapun usaha akal untuk
menjangkau rupa dari keadaan RUANG TAK BERTEPI,adalah suatu hal yang
sia-sia.yang ada adalah kegelapan semata.bayangkanlah disana tidak ada sebutir
partikel atom-pun.apa yang bisa di buat oleh imaginasi yang logis ?..kehidupan
astral ?..Astral adalah dibangun dari struktur atom,hanya saja kemungkinan
konfigurasi sub- atomnya berbeda dengan konfigurasi sub-atom dari atom yang
bisa di jangkau akal dan perangkat tehnologi manusia ( ada gelombang
cahaya yang memantul dari wujud astral yang tidak tertangkap oleh mata dan
perangkat tehnologi,ada getaran dari aktivitas astral yang tidak tertangkap
oleh telinga dan perangkat tehnologi ,semua ini munkin terdapat pada
konfigurasi sub-atom dan sifat- sifatnya yang masih banyak tidak bisa di
jangkau akal dan tehnologi…entahlah…mungkin
pakar Ilmu Alam Islam yang harus membahas masalah ini ).
Catatan : Definisi Atom kalau boleh ikut campur dalam urusan
IPA,adalah suatu dzat yang kemungkinan besar konfigurasi sub atom-nya membuat
atom itu bisa di jangkau akal dan tehnologi.sedangkan Astral adalah struktur
atom dimana konfigurasi sub- atomnya berbeda,dengan struktur sub-atom
yang berbeda ini atom-atom yang membangun struktur astral menjadi tersembunyi
atau terselubung.struktur atom astral adalah menjadi bagian dari
kehidupan astral itu sendiri,bukan bagian kehidupan materi manusia,ketentuan
Hijab telah membaginya demikian.
Catatan : Detektor Atom tehnologi manusia,adalah merupakan
struktur atom dimana konfigurasi sub-atomnya memiliki pola yang sama dengan
konfigurasi sub- atom dari struktur atom yang bisa di jangkaunya,sehingga bisa
di-deteksi,di ukur dan di sifati untuk tujuan pemanfaatan bagi
manusia.tehnologi manusia ini tidak berlaku bagi struktur atom astral.
.
RUANG TAK BERTEPI ( Unlimited Space outside the
Universe ) ,apa yang bisa dibayangkan mata di Ruang Tak Bertepi ini kecuali
kekosongan,tidak ada satu butir atom-pun disana,selama pandangan manusia masih
bisa melihat suatu wujud,sejauh apapun wujud itu,pasti wujud itu ada dalam
ruang alam semesta,karena hanya ruang alam semesta yang berisi butiran
atom,manusia adalah butiran atom.dzat dari butiran atom hanya bisa melihat
wujud dari butiran atom pula.Walaupun ada dzat lain selain dzat Tuhan di Ruang
Tak Bertepi ini pastilah strukturnya tidak berbeda dari struktur Nur,karena
hanya Nur yang bisa hidup di Ruang Tak Bertepi selain Tuhan sendiri,dan Nur
adalah dzat yang bukan butiran atom,mustahil dzat dari butiran atom (
manusia,Jin dan Malaikat ) bisa melihatnya.Tuhan pasti bisa memandang Ruang Tak
Bertepi ini sebagaimana manusia memandang ruang alam semesta ini.lain tempat
mahluk,lain pula tempat Tuhan,lain dzat mahluk,lain pula dzat Tuhan.mahluk
tidak mungkin bisa berada di tempat dimana Tuhan berada sebelum ruang alam
semesta ini Ia ciptakan,tak akan pernah manusia itu bisa berada disana kecuali
dzat manusia adalah Nur.
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Nur adalah dzat yang merupakan satu kesatuan yang
tunggal ]
Nur atau dzat asal adalah dzat yang tidak bergantung pada
fragmen-fragmennya.ia terpisah dari seluruh fragmennya,namun ia ada di seluruh
ruang fragmen- fragmennya,bahkan ia ada didalam pori-pori atom dan sub atom
atau partikel yang lebih kecil lagi dan hampir tak terbatas ( batasannya ada
pada Tuhan ).Nur
adalah satu kesatuan dzat tunggal.
Catatan :
Nur bisa membentuk perwujudan-perwujudan apa saja yang ada di
Ruang Alam Semesta ini,selama hal itu menjadi tugasnya.( kalau Tuhan
mengijinkan,Nur bisa membentuk manusia,jin dan bahkan malaikat,karena pada dasarnya
ketiga mahluk tersebut berasal dari fragmen-fragmen Nur seperti tanah,api dan
cahaya ).oleh sebab itu tidak lah tertolak "Spontanity Theori" dalam
konsep Nur ini.hanya saja bahwa Manusia itu di ciptakan langsung oleh Allah SWT
dengan kedua tangan-Nya ( QS:SHAAD : 71-76 ) begitu pula Malaikat dan Jin juga
sama penciptaannya.
Lihat kembali tafsir hadits Nur Muhammad.
_________________________________________________________________________________________
Kesimpulan Asumsi I :
RUANG TAK BERTEPI DAN TUHAN ADALAH ADA DAN TIDAK BISA TIDAK
ADA.
RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERASAL DARI TIDAK ADA
MENJADI ADA DAN BISA MENJADI TIDAK ADA DENGAN KEMBALI / MENYATU DENGAN DZAT
ASAL.
Kesimpulan ini sesuai Konsep Agama Abrahamik
yang diturunkan mulai dari nabi Ibrahim,bahwa Tuhan itu terpisah dari ciptaan-
Nya.lain mahluk lain pula Khalik dan Dzat Khalik tidak terbagi pada
mahluk.sehingga perbedaan fundamental Khalik dan Mahluk ada pada masalah
Dzat.Dzat Allah SWT bukanlah Dzat Asal / Nur.
Dengan demikian Konsep Nur tidaklah menyimpang
dari konsep dasar Agama Abrahamik.
______________________________________________________________________________
Asumsi II :
Konsep lain yang merupakan konsep yang banyak di anut oleh
berbagai aliran agama baik Islam dan non islam,adalah bahwa ada kesan
penafsiran akan Tuhan itu seperti kondisi Nur ( Dzat Asal ).atau bahkan
Dzat Asal dalam Konsep Nur ,dalam pemahaman beberapa aliran agama baik Islam
mupun non Islam adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Jika Dzat Asal di setarakan atau di anggap Tuhan,maka
logikanya adalah sbb :
" Bahwa Ruang Tak Bertepi dan Dzat Asal /
Tuhan adalah ADA DAN TIDAK BISA TIDAK ADA"
Catatan : Dzat Asal adalah merupakan Dzat Tunggal,dan Dzat
Asal ini berada dimana-mana di ruang Alam Semesta sampai ke dalam pori atom dan
sub atom.dzat asal adalah berdiri sendiri dan tidak bergantung pada dzat
selainnya.
Bagaimana dengan Ruang Alam Semesta ?
"RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERAWAL
DARI TIDAK ADA MENJADI ADA DAN PASTI MENJADI TIDAK ADA KALAU SELURUH ISI RUANG
ALAM SEMESTA INI KEMBALI MENJADI DZAT ASAL ( MENYATU )".PADA AKHIRNYA YANG
ADA ADALAH DZAT ASAL ( TUHAN ) SENDIRI".
Catatan :
Dengan melihat kondisi asumsi-asumsi dia atas,maka tampaknya
bahwa Ruang Alam Semesta ini adalah perwujudan Tuhan dan seluruh isi Ruang Alam
Semesta adalah bagian dari Dzat Tuhan ( Fragmen ).suatu saat seluruh isi Ruang
Alam Semesta ini bisa lebur dan kembali menjadi Dzat Tuhan ( menyatu ).sehingga
pada akhirnya tidak ada kehidupan lagi kecuali kehidupan Tuhan semata.
_______________________________________________________________________________________
[ Insert : Dugaan-dugaan terkait penelusuran akan
kemurnian Islam yang diragukan bahkan di tolak oleh banyak tokoh- tokoh Islam ]
Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam setiap waktu
ada bagian dari isi ruang alam semesta ini yang lebur dan menyatu kembali
menjadi Dzat Tuhan.seperti perkataan beberapa tokoh sufi,bahwa ketika wafat
maka mereka akan lebur menyatu dengan dzat Tuhan.bahkan ketika di dunia ada
tokoh sufi yang berkata bahwa "ia adalah Tuhan itu sendiri".hal ini
masuk di akal bahwa dengan konsep di atas,maka fragmen adalah bagian dari dzat
tuhan,sehingga tidaklah terlalu salah kalau ada manusia mengaku sebagai
Tuhan.apalagi bagi yang menganut faham adanya perwujudan Tuhan di dunia sebagai
manusia,maka semakin tidak salah jika ada orang yang mengaku Tuhan karena ia
adalah perwujudan Tuhan yang lahir kedunia.
Ada sebuah dugaan lagi bahwa jika ada penafsiran
dalam Islam bahwa roh itu adalah dzat Tuhan,atau ada roh yang merupakan
perwujudan Tuhan dalam diri manusia,maka benarlah konsep seperti Hulul dan
Wahdatul Wujud.bisa diduga bahwa konsep ini didasari dari keterangan yang
menyatakan bahwa Nabi Isa as adalah Roh Allah ( Ruhullah ).keterangan ini
terdapat dalam do'a Kanjul Arasy.kalau begitu pantaslah ada konsep dalam aliran
Islam yang menganjurkan pakaian dari kulit domba,karena pakaian ini seperti
yang dipakai oleh Nabi Isa as menurut suatu keterangan.secara tersirat bahwa
golongan yang menganjurkan pakaian dari kulit domba adalah golongan yang
percaya bahwa dalam dirinya ada unsur Tuhan seperti dalam diri nabi Isa
Almasih.yang menarik adalah,darimanakah Islam mengadopsi konsep seperti ini
?..apakah dari Alkitab Nasrani ?..kalau dari AlKitab Nasrani maka jelas bahwa
Alkitab nasrani adalah Alkitab yang berbeda konsep ketuhanan dari Kitab Abramik
sebelumnya.dalam Alkitab Nasrani terutama dalam perjanjian baru,terjadi
perubahan Konsep Ketuhanan,dimana dalam perjanjian baru Yesus adalah Tuhan dan
Tuhan adalah Yesus,demikian pula Roh Kudus,tidak ada perbedaan ketiganya,Ia
adalah Bapa,Anak dan Roh Kudus,tiga dalam satu dan hanya satu saja.sedangkan
dalam perjanjian lama,Tuhan hanya satu,yakni Tuhan yang berbicara dengan Nabi
Musa as.dalam perjanjian baru Tuhan DIJELMAKAN menjadi manusia dalam diri
Yesus.Konsep perjanjian baru ini serupa dengan konsep Mithra yang merupakan
jelmaan anak Tuhan.Mithra adalah kepercayaan yang iuduga berasal dari iran dan
berkembang di Romawi.beberapa aliran Islam seperti Tasawwuf ( sufi ) juga
terseret ke dalam konsep ketuhanan seperti Yesus dan Mithra,Tuhan di jelmakan
dalam diri manusia seperti kepada AL-Hallaj,Ibnu Araby,Syech Siti Jenar dan
lainnya yang sefaham.
Tidak cukupkah Al-Qur'an dan Hadits itu sebagai
pedoman bagi Konsep Ketuhanan sehingga sebagian umat Islam harus melirik- lirik
pada Alkitab agama lain yang jelas-jelas telah di tolak oleh Al-Qur'an dan Al-
Hadits ?..Alkitab Nasrani adalah milik Nasrani bukan milik Islam .Jika bukan
hasil adopsi dari faham Nasrani atau Mithra,maka konsep ketuhanan seperti
diatas bisa jadi di adopsi dari konsep ketuhanan para Brahmana ( Brahmanisme )
yang akarnya dari India.faham Brahmanisme ini bisa ditelusuri dan diduga
sebagai akar pemahaman dari konsep Mithra dan Yesus.karena penyebaran faham
Brahmanisme ini ada dalam jalur bangsa Indo Jerman atau Indo Eropa.dan bangsa
Romawi,bangsa Iran ( persia ) tempat kelahiran Mithra,dan India,adalah rumpun
bangsa Indo Eropa atau Indo Jerman.ada dua bangsa besar di dunia ini yang
merupakan asal dua kepercayaan besar,yakni Abrahamik dari rumpun bangsa Semit
dan Brahmanisme dari rumpun Indo Eropa atau Indo Jerman.dua kepercayaan ini
memiliki konsep ketuhanan yang berbeda,dan banyak agama dan aliran agama yang
menganut faham ketuhanan di antara keduanya ( bercampur ).sehingga melahirkan
konsep paduan antara Abrahamik dan Brahmanisme.
[ Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan
(agama) kita yang bukan dari ajarannya ( Al- Qur'an dan Al- Hadits ) maka
tertolak. (HR. Bukhari) ]
___
Catatan :
kata "Ruhullah" atau dalam Al-Qur'an disebut
"Ruhul Qudus",bisa juga di tafsirkan sebagai Nur / Dzat Asal,dan
penafsiran ini tidak melanggar larangan surah :
Al-Anbiyaa' : 29
Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya aku ( manusia ) adalah tuhan selain
daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam,
demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.
Az-Zukhruf : 15
“Dan mereka (orang-orang musyrikin) menjadikan
sebagian hamba-hamba Allah sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia
itu benar-benar pengingkar yang nyata.”
___
Ruhullah,Ruh ciptaan Allah,dulu orang tidak mengenal konsep
Dzat Asal,yang di kenal orang hanyalah konsep roh,walaupun wujud roh yang di
maksud sebagai Ruhullah atau Ruhul Qudus tidak diketahui.konsep roh yang
simpang siur perwujudannya waktu zaman nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW,bisa
menjadi pangkal kusutnya penafsiran,dengan menganggap bahwa Ruhullah atau Ruhul
Qudus itu adalah roh yang ada dalam diri manusia,padahal sebenarnya Ruhul Qudus
itu adalah Dzat Asal atau Nur .dalam hadits,Rasulullah SAW belum pernah
menyatakan konsep seperti konsep di atas,beliau memakai konsep Nur yang tampaknya setelah beliau mulai tidak di
pakai,Al-Qur'an juga sudah mengingatkan,hanya sedikit pengetahuan yang
diberikan akan masalah roh.masalah nabi Isa as,Al-Qur'an hanya menyatakan bahwa
"ia di perkuat oleh Roh Kudus ( Ruhul Qudus )",Roh Kudus adalah
"Nur / Dzat Asal" dan wujudnya bukan wujud roh seperti roh yang ada
dalam diri manusia.Isa Al- Masih adalah seorang nabi yang dibimbing oleh Nur /
Ruhul Kudus,selain para malaikat.
---------------
Ruhul Qudus dalam Al-Qur'an :
...Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat)
kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus…( Al-Baqarah
: 87 ).
...Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam
beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus…( Al-Baqarah : 253
).
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa
putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku
menguatkan kamu dengan ruhul qudus.Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu
masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar
kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu
membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian
kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak
dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah)
di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan
mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
( Al-Maaidah
: 110 ).
Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran
itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah
beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)" .( An-Nahl : 102 )
Ruhul Qudus yang dimaksud dalam ayat-ayat di atas, jelas
adalah Nur ( Nur Muhammad ) / Dzat Yang Asal.
Perhatikan ke ajaiban yang dilakukan nabi Isa,ke ajaiban
seperti itu berasal dari Kuasa Nur. Kita berada di dalam Nur,tidak sulit bagi
Nur untuk melakukan hal-hal ajaib di atas.burung dari tanah yang bisa hidup…ini
adalah kuasa Nur, Nur lah yang membimbing Isa Al-Masih selain malaikat Agung
Jibril.selain itu Tuhan juga mungkin sering berada di dekat Isa Al-Masih.
Keajaiban seperti yang dilakukan oleh nabi Isa ini adalah
kuasa Nur.keajaiban ini sering disebut mukjizat dan disebut karomah kalau
terjadi pada para wali.darimanakah mukjizat itu ?..karomah itu ?..dari Kuasa
Nur.bukan Tuhan langsung,kecuali Tuhan berkehendak.dan biasanya Tuhan akan
berkata dengan perkataan AKU,bukan KAMI.
Kami perkuat ia dengan Ruhul Kudus,artinya Tuhan berkata
dengan melibatkan Nur,bahwa Tuhan memperkuat Isa Al-Masih dengan Nur / Ruhul
Qudus / Kuasa Nur. Nabi Isa hanya mengikuti perintah ghaib,lalu kemudian Nur
lah yang bekerja.kemudian saat nabi Isa masih bayi,yang bekerja secara langsung
adalah Nur / Ruhul Qudus,sehingga nabi Isa yang masih bayi bisa berbicara.
___
Kembali pada pokok bahasan,manusia mencari Tuhan :
Satu patokan dasar yang membuat umat yang ada di
jalur agama Abrahamik untuk tidak mengaku atau merasa dalam hati sebagai
Tuhan.patokan tersebut adalah ketika Nabi Musa as yang ingin melihat wujud
Tuhan di bukit Thursina,Tuhan hanya berkata dengan penegasan bahwa samasekali
wujudnya tidak bisa di tampakkan kepada Nabi Musa.yang membuat heran dan
terkesan bahwa Tuhan itu plin-plan dalam konsep ini,adalah bahwa setelah
menolak bertemu langsung dengan Nabi Musa as,Tuhan kemudian muncul ke dunia
dalam perwujudan manusia seperti anggapan orang terhadap nabi Isa Al-Masih,lalu
menyusul dari banyak tokoh Islam yang terkenal seperti Al-Hallaj,Ibnu Araby dan
kalau di Indonesia seperti Syech Siti Jenar.kenapa ada kesan plin-plan seperti
ini ?...apakah bisa di katakan bahwa nabi Musa adalah juga perwujudan Tuhan
?..lalu siapa yang bebicara padanya di bukit Thursina,dzat Tuhan yang lain
?...pola ini terkesan tidak beraturan dan banyak pertentangan.alasan apalagi
yang bisa di buat untuk membenarkan konsep ketuhanan seperti ini ? ( maaf ini
khusus kalangan Islam saja )...sedang Tuhan berfirman di Al-Qur'an yang
bunyinya kurang lebih sbb : Dan barangsiapa di antara mereka,
mengatakan:" Sesungguhnya aku ( manusia ) adalah tuhan selain daripada
Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam...bagaimana
tafsir ayat ini supaya sejalan dengan konsep atau faham ketuhanan di atas
?....bisakah seluruh ayat Al-Qur'an di format kembali dengan melakukan
penyesuaian terhadap konsep ketuhanan di atas ( bahwa dalam diri manusia ada
dzat Tuhan sehingga halal bagi manusia mengaku sebagai Tuhan )?..sebab konsep
syari'at Islam itu sangat tegas memisahkan antara Tuhan dengan Mahluk.kalau
kita mengacu pada konsep bahwa dzat asal adalah Tuhan,maka seekor kambing pun
jika ia bisa bicara,maka mungkin ia akan berkata "Ana Al-Haq",karena
kambing juga adalah fragmen dzat asal yang memiliki hak pengakuan yang sama
dengan manusia.....bagaimana dengan Iblis ?..jelaslah bahwa Iblis atau Syaitan
atau golongan Jin, juga memiliki hak yang sama untuk mengaku sebagai Tuhan yang
dalam hal ini di tafsirkan sebagai dzat asal.
___________________
Kesimpulan Asumsi II :
DZAT ASAL ADALAH DZAT TUHAN SENDIRI YANG MERUPAKAN
SATU KESATUAN YANG TUNGGAL.
RUANG TAK BERTEPI DAN TUHAN ADALAH ADA DAN TIDAK
BISA TIDAK ADA.
RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERASAL DARI
TIDAK ADA MENJADI ADA DAN BISA MENJADI TIDAK ADA DENGAN KEMBALI / MENYATU
DENGAN DZAT TUHAN,DIMANA PADA AKHIRNYA YANG ADA ADALAH DZAT TUHAN SEMATA.
Catatan :
Jika dalam Islam terdapat faham seperti Asumsi
II,maka pastilah itu merupakan hasil adopsi dari konsep agama di luar konsep
agama Abrahamik,
PEMAHAMAN AKAN DZAT TUHAN SEPERTI DALAM ASUMSI
II,SERING DINYATAKAN OLEH PENGANUTNYA BAHWA "SEGALA YANG ADA,ADALAH
PERWUJUDAN TUHAN,IA SATU KESATUAN DALAM BANYAK PERWUJUDAN,SEGALANYA ADALAH
TUHAN SEMATA".
___________________
Dengan pernyataan bahwa segalanya adalah Tuhan,maka setiap
komponen alam semesta ini adalah manifestasi Tuhan.tentu saja bahwa manifestasi
dalam derajad tertinggi ada pada manusia,manusia adalah mahluk paling sempurna
di alam semesta ini,begitu mungkin pendapat faham ini.dengan demikian maka
perwujudan Tuhan tertinggi adalah Manusia,karena manusia memiliki perbedaan derajad,maka
perbedaan derajad ini membuat adanya manusia yang di anggap sebagai perwujudan
tertinggi Tuhan di dunia.para penganut faham ini berlomba-lomba untuk
mendapatkan posisi dalam derajad tertinggi tersebut.disinilah dikenal berbagai
macam aliran Tarikat yang mengasah individu agar bisa mencapai kedudukan (
MAQAM ) tertinggi tersebut.
Adapun dalam masalah kematian,faham ini menganggap bahwa
kematian adalah peleburan kembali menjadi dzat Tuhan,sering di istilahkan
dengan MENYATU dengan Tuhan. ( Mungkin juga ada faham Re-Inkarnasi seperti
dalam pemahaman Brahmanisme ).
Hal lainnya adalah bahwa faham ini sepakat bahwa Manusia di
dunia bisa menyatu dengan Tuhan,konsep ini sering disebut dalam sebagai
Wahdatul Wujud dan Hulul.
Para penganut faham ini dalam Islam adalah tokoh tokoh yang
sangat terkenal seperti Al- Hallaj,Ibnu Araby,Syech Siti Jenar dan lainnya yang
sefaham.
Perhatikanlah perkataan Ibnu Araby dalam memahami
kata :"Segalanya Adalah Tuhan" : dengan pemahaman ini Ibnu Araby
menyatakan bahwa menyetubuhi Isteri adalah sama dengan menyetubuhi Tuhan.ini
artinya bahwa segala perwujudan yang ada di dunia ini adalah Tuhan Semata,mulai
dari manusia,hewan,tumbuhan,planet,bintang dan galaksi.yang meresahkan dari
faham ini adalah kalau-kalau dalam perkembangannya,faham ini kemudian
menghalalkan FREESEX,menghalalkan pembunuhan terhadap orang yang bukan
golongannya,kemudian MUNAFIK terhadap Syari'at sudah jelas,kemungkinan besar
bahwa memfitnah untuk kepentingan golongannya adalah bisa pula di halalkan.jika
perkembangan faham ini terlalu jauh dari syari'at Islam,maka jelaslah bahwa
mereka bukan yang disebut golongan Kanan dalam Islam.
Faham ini banyak di anut oleh umat Islam,walaupun
tidak semua pemahaman itu di adopsi,hanya beberapa saja.namun hal ini membuat kabur
kebenaran Syari'at Islam sesungguhnya.membuat kabur Islam yang
sebenarnya,membuat kabur Islam dengan tradisi yang dibangun dan di wariskan
oleh Rasulullah SAW.
Pada akhirnya semua kembali pada akal masing-masing,tulisan
ini tidak bermaksud menyinggung apalagi mencela faham seperti diatas,ini hanya
usaha mencari kedudukan ajaran Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya,kalau memang
faham di atas adalah benar-benar ajaran Rasululullah Muhammad SAW,mengapa
sifatnya munafik terhadap Syari'at ?..apakah memang demikian ?..artinya hanya
orag-orang yang telah memahami dan mengenal Tuhan yang bisa berpendapat sepert
pendapat Ibnu Araby,Al-Hallaj,Syech Siti Jenar dan lainnya yang sefaham
?..sementara umat awam ikut saja dulu aturan yang umum,jika sudah faham dan mengenal
Tuhan,maka ia akan tahu beda orang awam dan non awam ,benarkah demikian ?...
Dengan faham bahwa segalanya adalah Tuhan,maka
secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa Tuhan itu tidak ada, kita tidak akan
pernah bertemu Tuhan selama- lamanya,karena kita semua adalah
perwujudannya.kita akan mejadi tidak ada jika Tuhan ada,dan menjadi ada jika
Tuhan tidak ada,jadi tidak akan pernah bertemu.kalau kita ingin bertemu
Tuhan,maka carilah perwujudannya seperti Sri Khrisna,Mithra,Al-Hallaj,Ibnu
Araby atau Syech Siti Jenar.Konsep seperti ini adalah kebingungan, semua faham
seperti ini memiliki lika-liku yang masing- masing tidak mau disebut sama satu
sama lainnya,.....secara logika, faham ini terkesan sulit di fahami.
"Seorang Islam yang mengaku Tuhan,Anak Tuhan
atau bagian dari Tuhan,secara sadar,sehat jasmani dan rohani,baik di ungkapan
secara lisan kepada orang lain maupun mengakuinya dalam hati,maka ia di ancam
Neraka Jahannam dalam Al-Qur'an ".
______________________________________
Koreksi terhadap Asumsi II :
Kelemahan pada Asumsi II ini adalah,Jika Nur ( yang
meliputi ruang alam semesta ) adalah Tuhan,bagaimana kalau Nur yang ada di
ruang tak bertepi itu ada lebih dari satu,artinya bahwa ada banyak ruang alam
semesta yang persis seperti ruang alam semesta kita ini.dengan kondisi
ini,apakah ada yang tetap menganggap bahwa Nur itu adalah Tuhan ?..kalau Nur
itu adalah Tuhan,maka Tuhan itu menjadi jamak,lebih dari satu,jumlah Tuhan
adalah sebanyak jumlah ruang alam semesta....logika ini bertentangan dengan konsep
Tuhan Yang Maha Esa.dengan demikian maka Mustahil Nur itu adalah Tuhan.yang
menciptakan Nur itu adalah Tuhan.Jumlah ruang alam semesta boleh banyak tak
terbatas,tentu saja Nur juga boleh banyak tak terbatas,sebagaimana ruang tak
bertepi ini juga tak berbatas,namun Tuhan teaplah satu.Ia hidup di ruang tak
bertepi,dimana sebelum itu Nur itu belum ada samasekali.
Konsep yang menganggap bahwa kita dan seluruh isi
alam ini adalah berada dalam Tuhan,adalah merupakan konsep yang harus di
pertimbangkan kembali,karena konsep tersebut sudah tidak sesuai lagi.kalau
konsep tersebut menganggap ruang tak bertepi adalah Tuhan atau manifestasi
Tuhan,maka konsep seperti ini tidak lagi mengindahkan satu hal,bahwa Tuhan
adalah dzat,sedangkan ruang tak bertepi adalah kekosongan,ruang tak bertepi
bukan dzat.
Perhatikan kembali Tafsir hadits Nur
Muhammad,bayangkanlah bahwa di ruang tak bertepi itu terjadi beberapa ledakan
besar yang membentuk beberapa ruang alam semesta.ruang-ruang ini mengambang
seperti aquarium di ruang tak bertepi.yang manakah Tuhan YME di antara aquarium
yang mengambang itu ?...mustahil Tuhan adalah salah satu dari aquarium
itu.Tuhan adalah pencipta seluruh aquarium yang mengambang itu.dan
Aqurium-Aquarium itu adalah Ruhul Qudus / Nur / Dzat Asal yang mengambil wujud
transparan hinga tidak nampak samasekali.hanya Tuhan yang tahu.
_______________________________
Kesimpulan
:
Kedudukan Asumsi I dan Asumsi II di atas adalah
hampir setara dalam tingkat rasio kebenarannya.
Dengan adanya koreksi diatas,maka Konsep
Ketuhanan yang menyatakan atau menduga bahwa Nur yang mengambang di ruang tak
bertepi itu sebagai Tuhan,adalah merupakan Konsep Ketuhanan yang
keliru.kemudian kalau hal ini di korelasi lagi dengan Konsep Ketuhanan agama
Abrahamik,terutama Islam,maka jelas,bahwa Al-Qur'an dan Al-Hadits memisahkan
antara Tuhan dengan Hamba.sehinggga asumsi atau penafsiran yang benar akan
Tuhan ada pada Asumsi I.
Tulisan ini hanya mencoba mencari kebenaran-kebenaran yang
mungkin terlewatkan atau terlupakan,dimana hal itu bisa menjadi koreksi bagi
setiap akal yang berfikir dalam jalur keyakinannya masing-masing.
Sekian,semoga bermanfaat.
Tulisan ini bisa benar dan bisa salah menurut anda,terserah
pada anda.
Trims.____ht@2011
--------------------------
Contacts :