Selasa, 27 Desember 2011

Manusia mencari Tuhan



Home

Monday, December 26, 2011

5:12 AM


Manusia mencari Tuhan

Konsep Dasar Agama Abrahamik : [ Upaya Pemikiran ]

Semula manusia pertama tidak pernah mencari Tuhan karena ia diciptakan dan di buat menjadi hidup di hadapan Tuhan.ia mengenal Tuhan dengan baik,ia di ajari ilmu pengetahuan langsung oleh Tuhan.kemudian oleh suatu sebab manusia itu harus tinggal di tempat yang jauh dari tempat asalnya,yakni bumi kita ini.
____________________________
Akibat terjadinya penyebaran manusia di bumi,maka suatu ketika penyebaran tersebut menyebabkab terputusnya sejarah manusia pertama terhadap generasi-generasi manusia selanjutnya yang terus menyebar di permukaan bumi ini.penyebab lainnya adalah bencana alam yang memporak-porandakan kehidupan manusia sehingga manusia kehilangan jejak- jejak sejarah tentang nenek moyangnya dan hal ikhwal keberadaannya di bumi ini.
____________________________
Jejak-jejak usaha manusia dalam mencari kembali hal ikhwal nenek moyangnya dan keberadaannya di bumi ini mulai di wariskan dalam bentuk cerita dan tulisan yang berasal dari wahyu,yang kemudian di warisi turun- temurun dimana perjalanan cerita ini juga mengalami berbagai tambahan / penggenapan dari nabi ke nabi hingga kemudian wujudnya mulai sempurna dalam Taurat yang di berikan kepada nabi Musa as.

Catatan : makna "Cerita" disini adalah merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh para nabi,dulu belum ada tulisan,wahyu- wahyu tersebut di simpan dalam ingatan dan di ceritakan secara turun temurun,hingga kemudian di tulis dan di sempurnakan lagi dalam Taurat.dari Taurat diberi tambahan lagi oleh para nabi - nabi kemudian seperti Zabur / Mazmur dan Injil ( perjanjian baru yang diragukan ke asliannya oleh Islam dan Yahudi ).lalu terakhir agama Abrahamik ini di selesaikan atau di khatamkan atau di akhiri dengan wahyu yang di terima oleh nabi Muhammad SAW,wahyu tersebut di kumpulkan dalam satu Kitab yang disebut Al- Qur'an.segala kekeliruan dan penyimpangan yang terjadi dalam kitab-kitab Abrahamik,telah di koreksi dalam Al- Qur'an.
Catatan :
yang melakukan koreksi bukanlah nabi Muhammad SAW,nabi Muhammad hanya bertanya-tanya tentang keganjilan- keganjilan yang beliau dapatkan di dalam Kitab-Kitab Abrahamik [ Rasulullah SAW mengetahui Injil melalui Warokah keluarga isteri beliau yang pertama],dari rasa bingung ini Rasulullah SAW kemudian mendapatkan Wahyu,lalu di berikan kepada beliau koreksi- koreksi terhadap kitab-kitab Abrahamik dan juga tambahannya.kemudian dari wahyu- wahyu yang di terima Rasulullah SAW di kumpulkan dalam satu kitab yang di sebut Al-Qur'an .
__________________________________
Dengan adanya wahyu-wahyu yang diterima para nabi dalam keturunan nabi Ibrahim ini,manusia mulai mencari siapa Tuhan dan bagaimana adanya Tuhan itu. ( catatan : adapula kaum lain yang dalam kitabnya mengatakan telah menerima wahyu dari Tuhan, namun mereka bukanlah keturunan nabi Ibrahim atau bukan agama Abrahamik.contohnya seperti agama Brahmana,Hindu,Budha,Zoroaster,dll ; hal ini menjadi urusan dalam jalur agama masing-masing ).
-------------
Konsep Ketuhanan dalam jalur agama Abrahamik yang paling mendasar adalah,"Adanya pemisahan antara Tuhan dan Mahluk".sehingga apapun adanya dan apapun alasannya,mahluk itu tetaplah mahluk dan Tuhan adalah Tuhan,tidak pernah keduanya bisa dikatakan satu.Alam Semesta dan mahluk serta tumbuhan didalamnya hanyalah ciptaan,bukan merupakan manifestasi Tuhan.
___________________________________
Kemudian karena usaha penafsiran manusia maka lahirlah konsep-konsep yang berbeda akan Tuhan dan Mahluk.konsep- konsep Ketuhanan ini kemudian terus berkembang dan bahkan ada yang menyimpang jauh dari Konsep Dasar,seperti konsep-konsep yang menyatakan bahwa Tuhan dan mahluk itu tidak terpisah,bahkan ada konsep yang menyatakan bahwa Alam Semesta ini adalah manifestasi Tuhan,sehingga manusia adalah manifestasi Tuhan dan akibatnya sampai pada kesimpulan bahwa manusia itu adalah Tuhan itu sendiri,Alam itu adalah Tuhan itu sendiri,alam semesta ini berada di dalam Tuhan dan Tuhan bisa menunjukkan manifestasinya pada manusia dalam wujud Inkarnasi seperti manusia ( Khrisna,Kristus dan Mithra ),dan lain-lain.
________________________________
Perlu dicatat bahwa konsep-konsep Ketuhanan Abrahamik dalam perjalanannya,adalah mengalami interaksi dengan faham Ketuhanan dari luar jalur agama Abrahamik,sehingga percampuran tidak bisa di hindarkan.dengan terjadinya percampuran ini maka lahirlah konsep- konsep Ketuhanan yang beragam dalam berbagai kepercayaan bahkan dalam berbagai aliran ( sekte ) dari satu agama.
Banyaknya konsep-konsep Ketuhanan ini kemudian menjadi buah simalakama dalam satu agama yang memiliki banyak aliran dengan banyak konsep yang mirip tapi berbeda.Islam sendiri memiliki beberapa konsep Ketuhanan yang berkembang di kalangan Ahli Fiqih dan Ahli Tasawwuf,yang keduanya merupakan dua kubu terbesar dalam Islam yang terpecah dalam banyak aliran dengan masing- masing konsep mirip tapi berbeda,yang di pakai oleh Guru ( Mursyid ) masing-masing aliran kemudian di warisi oleh para murid.kondisi ini menjadi polemik yang berkepanjangan bahkan mungkin menjadi polemik yang abadi di muka bumi ini.
Polemik ini semakin diperparah oleh adanya Konsep Kewalian yang berlebihan dalam Islam yang mengakui bahwa para wali itu bisa menerima wahyu langsung sehingga sebagian wahyu itu di pakai sebagai dalil-dalil baru atau di pakai sebagai dasar penafsiran yang melahirkan pemahaman-pemahaman baru.sehingga sebagian ayat- ayat Al-Qur'an dan sebagian isi Al-Hadits tidak begitu di hiraukan atau di taati lagi atau dibelokkan penafsirannya jauh dari porosnya.orang lebih banyak mendengar perkataan Mursyid ( guru )-nya daripada menengok kembali Al- Qur'an dan Al- Hadits,demikian pula sebagian para Mursid.hal ini membuat kondisi syari'at semakin kusut ditambah lagi ada diantara orang yang mengaku atau di akui sebagai tokoh Islam yang berani merubah atau memasukkan Hadits palsu dalam kumpulan Al- Hadits.
Kondisi-kondisi di atas membuat samar Konsep Ketuhanan dalam ajaran Islam yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.berbagai usaha telah dilakukan untuk memurnikan kembali syari'at islam dari noda- noda kekhilafan yang di buat oleh beberapa tokohnya.namun usaha ini hanyalah usaha sebuah atau beberapa sekte dari sekian banyak sekte dalam islam,sehingga hasilnya tidak bisa maksimal.

Konsep-Konsep Ketuhanan :
Konsep Ketuhanan dalam Konsep Nur ( Konsep yang sesuai tafsir hadits Nur Muhammad ) :
---------------
Catatan :
Selanjutnya dalam tulisan di bawah akan banyak dipakai kata Konsep Nur,maksudnya adalah Konsep yang mengacu pada hasil tafsir hadits nur Muhammad yang berhubungan dengan Konsep Ketuhanan.hasil tafsir hadit Nur Muhammad terdapat dalam tulisan yang berjudul Nur Muhammad.
--------------
Konsep Ketuhanan dalam Konsep Nur adalah Konsep yang didasari oleh Al- Qur'an dan Al- Hadits.mengenai dasar Konsep Nur, di uraikan dalam pembahasan Al- Hadits Nur Muhammad dalam tulisan berjudul Nur Muhammad.
Kemudian sebelum melanjutkan ke lanjutan pembahasan masalah diatas,maka disini akan di bahas dulu mengenai Surah Al-Ikhlas dan pendekatannya :

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Ayat satu mengaskan bahwa Tuhan itu satu adanya.Tuhan ingin kita mengenal bahwa Ia satu adanya,ini hal yang sangat fundamental.Kata SATU ini harus benar- benar menjadi pegangan kuat bahwa penafsiran akan Tuhan samasekali tidak boleh melebihi dari satu,walau dengan Kuasa-Nya Ia bisa menjadi lebih dari satu akan tetapi harus di yakini bahwa Tuhan tidak pernah menjadikan diri-Nya menjadi lebih dari satu,kalau Tuhan mau menjadikan dirinya lebih dari satu,tidak mungkin Ia menyuruh kita mengenalnya sebagai Tuhan yang Tunggal.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Segala sesuatu di alam semesta ini bergantung kepada-Nya.mengapa ? karena alam semesta ini beserta isinya adalah bukan bersifat sempurna seperti Tuhan,sehingga kalau tidak dipelihara dan di atur,maka alam semesta beserta isinya bisa berantakan karena setiap unsur bisa bebas beraktivitas tanpa batasan.agar tidak berantakan maka aktivitas seluruh unsur alam semesta dan isinya harus di batasi oleh aturan tertentu.agar aturan itu bisa berjalan maka mau tidak mau seluruh unsur alam semesta dan isinya harus bergantung pada pencipta-Nya.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Ia bukan seperti manusia atau mahluk lain ciptaan-Nya yang bisa berkembang biak dengan memiliki anak.kemudian Ia juga menegaskan bahwa Ia tidak berawal seperti manusia dan mahluk ciptaan- Nya yang lain yang memiliki awal kelahiran atau di peranakkan.Tuhan tidak memiliki konsep yang disebut KELUARGA.Ia berdiri sendiri.tidak ada awal bagi-Nya dan tidak adapula kata Akhir.kata Awal dan Akhir hanya berada dalam konsep kehidupan Mahluk ( ciptaan ) bukan dalam konsep kehidupan Tuhan.
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Ayat terakhir ini mengandung tiga penafsiran,pertama adalah tidak setara ( serupa ) dalam arti wujud ( rupa / bentuk ),yang kedua tidak setara ( serupa ) dalam arti Kuasa dan yang ketiga tidak setara ( serupa ) Dzat- Nya dengan dzat ciptaan- Nya.singkatnya Ia menegaskan bahwa dalam segala hal Ia berbeda dari segala ciptaan-Nya.
Apa yang dimaksud tidak setara atau serupa dalam wujud atau rupa ?...hal ini akan dibahas panjang lebar di bagian bawah.
Apa yang dimaksud tidak setara Dzat-Nya dengan dzat ciptaan-Nya ?...dalam konsep Nur,hal ini sangat jelas bahwa Tuhan menciptakan seluruh ciptaan-Nya berasal dari satu sumber yang Ia ciptakan tanpa sumber samasekali ( Kun Fayakun ).sumber yang Ia ciptakan ini disebut Nur ( Dzat Asal alam semesta dan isinya ).dari Nur inilah alam semesta beserta seluruh isinya tercipta atau di ciptakan.
Nur bukanlah Dzat Tuhan kalau kita percaya bahwa Tuhan bisa menciptakan sesuatu tanpa sumber sekalipun.dan kata mencipta dalam segi bahasa adalah mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada,bukan merubah sesuatu dari satu bentuk ke bentuk lain.namun kembali lagi pada diri masing- masing,bahwa ada sebagian orang yang tidak percaya bahwa Tuhan bisa menciptakan sesuatu tanpa sumber sekalipun,sehingga mereka lebih percaya bahwa alam semesta beserta isinya ini berasal dari Dzat Tuhan sendiri.kalau begitu Tuhan tidak menciptakan alam semesta dan isinya melainkan Ia merubah bentuk sebagian Dzat- Nya untuk membentuk alam semesta beserta isinya.dengan mempercayai bahwa Tuhan mengadakan alam semesta beserta isinya ini dari Dzat- Nya sendiri maka berarti manusia tidak berbeda dari Tuhan,karena manusia kalau mencipta pasti memerlukan sumber,demikian pula Tuhan.hal ini harus di tinjau kembali dengan merujuk pada tafsir ayat : 4 di atas,bahwa "Tidak ada yang setara dengan Kuasa-Nya".dengan keadaan-Nya yang tidak terbatas mungkinkan Tuhan akan dibatasi oleh keadaan berupa tidak adanya sumber penciptaan ?..
Catatan :
Keadaan tidak terbatas ini bisa di buktikan dengan teori akan adanya suatu ruang yang tak berbatas di luar batas alam semesta,ruang tak bertepi,ruang yang samasekali tidak terjangkau oleh formula manusia,tidak ada butiran atom di sana,apa yang mau di jangkau ?...ruang yang ada sebelum ruang alam semesta diciptakan,ruang yang berupa kegelapan semata bagi mata manusia namun pasti ruang ini bukan ruang yang gelap bagi Tuhan.( harus diingat kembali bahwa telah disepakati bahwa ruang alam semesta ini memiliki awal,sebagaimana di uraikan oleh beberapa teori seperti Big Bang dan teori Kabut ).
____________________
Apa yang dimaksud tidak setara atau serupa dalam wujud atau rupa ?...
Jika rupa Tuhan bisa diduga serupa bentuk manusia ,Ia tetap berbeda dalam Dzat.Dzat Tuhan bukanlah seperti Dzat mahluk.perbedaan yang lain adalah bahwa Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan,Ia bukan laki-laki,bukan pula perempuan,bukan pula diantara keduanya.Ia adalah Tuhan.
Jika rupa Tuhan bisa diduga tidak serupa bentuk manusia tentu Ia tidak serupa bentuk mahluk yang derajadnya di bawah manusia.
Jika rupa Tuhan bisa diduga serupa bentuk Malaikat,maka Ia bisa diduga serupa Manusia atau Jin.namun Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan, Dzat-Nya tidak sama dengan Dzat Ciptaan-Nya. ( catatan : rupa Jin bukanlah seperti rupa buruk yang sering dilihat manusia dalam penampakan- penampakan ghaib,semua itu lebih dekat pada tipuan sihir belaka ).
Jika rupa Tuhan tidak bisa diduga seperti dugaan-dugaan diatas,maka dugaan rupa seperti apakah yang menjadi pilihan pemikiran ?...
Catatan :
Sebenarnya tidak ada gunanya melakukan pemikiran akan rupa Tuhan,akan tetapi keadaan yang terjadi adalah bahwa manusia telah memiliki dugaan-dugaan akan rupa Tuhan dan menjadikannya sebagai landasan berfikir dalam masalah Ketuhanan.hal ini terbukti dari munculnya pengakuan Tuhan pada seorang manusia seperti konsep Nasrani,konsep Brahmana,Hindu,Bahaii dan juga dalam konsep beberapa aliran Islam.kondisi ini membuat orang juga ikut berfikir akibat kebingungan karena majemuknya konsep Ketuhanan dalam peradaban bumi ini,seharusnya hanya ada satu konsep saja.
_________________________
Penegasan uraian diatas mengenai rupa atau wujud Tuhan :

Selayaknya,manusia tidak terlalu jauh mencari-dugaan-dugaan mengenai rupa atau wujud Tuhan.secara fitrah ( dari nurani yang paling dalam ) ada kecendrungan dan rasa di hati bahwa :

Rupa yang paling elok dilihat manusia akan rupa Tuhan-Nya adalah serupa manusia walau Ia tetap berbeda dengan segala ke Agungan-Nya.
Akan tetapi semua itu hanya keinginan nurani yang paling dalam,yang jelas adalah bahwa :
Tuhan itu bagaimanapun tetap berbeda ,terutama dzat-Nya,kuasa-Nya dan kemandirian-Nya.entah apalagi yang lain,akal ini terasa sulit untuk merabanya.
-------
Sebelum Alam Semesta di ciptakan,Tuhan berada di suatu tempat yang kondisinya tak terjangkau mata dan akal,sehingga tidak akan pernah mata dan akal itu bisa membayangkan rupa-rupa apa saja yang mungkin ada di luar batas alam semesta ini,yang merupakan tempat asal Tuhan.tempat asal Tuhan adalah kegelapan bagi mata dan kegelapan bagi akal,mustahil segala ciptaan itu bagian dari dzat Tuhan dan mustahil pula dzat Tuhan memiliki perwujudan dalam diri manusia.Tuhan adalah Tuhan sendiri.Tuhan tidak bisa di sifati seperti sifat manusia yang harus terus berevolusi untuk mencapai tingkat-tingkat kesempurnaan.Tuhan sifatnya sempurna,Ia puncak kesempurnaan,mustahil bagi-Nya kesempurnaan yang bertingkat-tingkat .Tuhan tidak mengenal kata Awal dan Akhir,karena Ia bukan ciptaan.Ia-pun tidak mengenal kata Ada dan Tiada,karena Ia tidak di adakan dan mustahil di tiadakan.Ia hanya bisa di katakan ada dan tidak bisa tidak ada .
-------
Bagaimanapun manusia itu tidak tahu menahu akan Tuhan- Nya,kecuali beberapa sifat-Nya yang Ia terangkan dalam Wahyu-wahyu- Nya.bagaimanapun manusia tidak akan pernah bisa menjangkau Tuhan-Nya dalam segala hal,Tuhan-lah yang akan menjangkau manusia karena kuasa itu ada pada-Nya.kapan dan dimanapun manusia itu kelak bisa bertemu Tuhan tanpa terhalang hijab,maka semua itu adalah karena Tuhan yang menjangkau manusia bukan manusia yang menjangkau Tuhan-nya.

Konsep Ilmu Hakikat yang di pelajari dan di kembangkan manusia bukanlah Ilmu hakikat yang sesungguhnya,melainkan pendekatan- pendekatan semata.Ilmu Hakikat itu hanya ada pada Tuhan,tidak akan pernah Ilmu Hakikat itu ada pada diri seorang hamba termasuk malaikat sekalipun.Hakikat adalah kebenaran sejati,dan kebenaran sejati itu apapun alasanya,hanya milik Tuhan semata.hakikat bagi manusia hanyalah konsep sementara,karena besok atau lusa,di bumi ini atau di bumi lain,konsep hakikat bagi manusia akan berubah ( adaptasi ) seiring meningkatnya ilmu pengetahuan dan munculnya hal-hal baru.manusia bukanlah puncak pengetahuan,sehingga mustahil untuk mengetahui hakikat ( kebenaran sejati ).manusia berada dan terikat didalam konsep bertingkat " diatas langit ada langit",sedangkan Tuhan tidak.
___________________

Konsep Ketuhanan yang diduga di rahasiakan : [ Rumor yang harus di bersihkan ]

Ada suatu rumor bahwa Nabi Muhammad SAW selain diberi Ilmu Syari'at,juga di beri Ilmu Hakikat.dan Ilmu Hakikat yang diterima nabi SAW ini di isukan telah di wariskan kepada Sayidina Ali ra.
____________
[ Kutipan : ]

Dikutip dari sebuah sumber da'wah di Internet :
Agustus 12, 2010
SUFI MENURUT ISLAM
Filed under: Dakwah Islam — po3tra78 @ 6:12 am
---------------------------------------------------------
"Ibnu ‘Ajibah seorang Sufi Fathimi, mengklaim bahwasanya peletak Tasawuf adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri. Yang mana beliau –menurut Ibnu ‘Ajibah – mendapatkannya dari Allah Ta’ala melalui wahyu dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang lebar tentang permasalahan tersebut dengan disertai bumbu-bumbu keanehan dan kedustaan. Ia berkata: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dengan membawa ilmu syariat, dan ketika ilmu itu telah mantap, maka turunlah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang khususnya saja. Dan yang pertama kali menyampaikan Tasawuf adalah Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu, kemudian Al Hasan Al Bashri rahimahullah menimba darinya.” (Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyah, hal. 8).
Asy Syaikh Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata: “Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan tuduhan keji lagi lancang terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, ia menuduh dengan kedustaan bahwa beliau menyembunyikan kebenaran. Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi dengan tuduhan tersebut, kecuali seorang zindiq yang keluar dari Islam dan berusaha untuk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu, karena Allah Ta’ala telah perintahkan Rasul- Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman- Nya (artinya): “Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu, dan jika engkau tidak melakukannya, maka (pada hakikatnya) engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (Al Maidah : 67)
Al Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu Thufail Amir bin Watsilah Radiyallahu ‘anhu ia berkata: “Suatu saat aku pernah berada di sisi Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu, maka datanglah seorang laki-laki seraya berkata: “Apa yang pernah dirahasiakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam kepadamu?” Maka Ali pun marah lalu mengatakan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam belum pernah merahasiakan sesuatu kepadaku yang tidak disampaikan kepada manusia ! Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara. Abu Thufail Radiyallahu ‘anhu berkata: “Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin ?” Beliau menjawab: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “(Artinya) Allah melaknat seorang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat seorang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat seorang yang melindungi pelaku kejahatan, dan Allah melaknat seorang yang mengubah tanda batas tanah.” (At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 7-8).
____________
Mungkin saja "Ibnu ‘Ajibah dalam kutipan di atas telah mencoba menduga-duga atau mendengar isu bahwa ada pengetahuan Rasulullah SAW yang tidak di wariskan kepada umat,melainkan hanya kepada Sayyidina Ali ra.kalaupun ada rahasia di tangan Rasulullah SAW yang hanya di ceritakan kepada Sy.Ali ra,maka ini mungkin rahasia yang bersifat pengalaman pribadi beliau yang dimulai dari masa permulaan wahyu sampai akhir.pengalaman pribadi ini tidaklah bisa di sampaikan kepada umat karena yang harus di sampaikan adalah wahyu-wahyu tersebut.pengalaman pribadi tentulah memiliki tambahan pemahaman tersendiri bagi Rasululah SAW,namun ia tidak termasuk dalam tujuan wahyu bagi umat.oleh sebab itu Rasulullah SAW hanya menyampaikannya kepada Sy.Ali ra,karena beliau adalah orang terdekat Rasulullah SAW,kalau Rasulullah SAW ingin berkeluh kesah tentulah salah satu tempat menyampaikannya adalah Sy.Ali ra karena beliau termasuk orang terdekat dan dipercaya oleh Rasulullah SAW.Jika benar bahwa ada rahasia yang di simpan Nabi SAW,maka rahasia itu bukan hak ummat untuk mengetahui,rahasia itu adalah pengalaman spiritual beliau yang tidak termasuk dalam bagian yang harus di sampaikan kepada ummat.dan jika kemudian rahasia ini terbuka ke ummat melalui Sy Ali ra,maka tidak ada yang bisa terjadi kecuali ke salah fahaman.dan buktinya telah ada,munculnya faham-faham yang menyimpang.
____________
Bukan tidak mungkin bahwa faham-faham yang menyimpang ini kemudian menimpa tokoh-tokoh sperti Al-Hallaj,Ibnu Araby dan di indonesia seperti Syech Siti Jenar.dikatakan bahwa faham Hulul dan Wahdtul Wujud yang dianut oleh Syech Siti Jenar itu adalah benar,namun hal itu tidak boleh di ketahui oleh umat.alasannya adalah karena faham tersebut adalah rahasia Allah SWT.hanya para wali saja yang boleh mengetahuinya.apakah hal ini benar ?...

Yang harus digaris bawahi bahwa faham Hulul dan Wahdtul Wujud itu adalah salah total menurut syari'at.dan jika Syari'at sudah menyatakannya salah,maka salahlah faham itu,tidak ada tawar menawar.syari'at itu tidak pernah plin-plan.kalau konsep ilmu hakikat berubah-ubah itu wajar,sebab ilmu hakikat bagi manusia itu hanyalah dugaan-dugaan saja,tidak ada hakikat yang sejati.

Ketika hidayah diberikan pada seseorang,maka tidak berarti bahwa setelah menerima hidayah orang tidak bisa sesat lagi.tidak demikian,hidayah itu mengandung dua pilihan yang bergulir terus sampai waktunya selesai.dua pilihan ini adalah unsur positif dan negatif.jika salah dalam memahami,maka bisa salah dalam memilih mana yang benar,jika salah dalam memilih maka rangkaian pengetahuan yang didapat dalam hidayah bisa sesat,apalagi kalau orang mencoba keluar dari batasan syari'at,kemungkinan sesatnya semakin besar.
Jika benar bahwa rumor yang menganggap bahwa Syech Siti Jenar telah membuka rahasia Ketuhanan di hadapan umat sehingga ia di fatwa mati oleh para wali saat itu,maka terbuka celah bagi dugaan bahwa para wali memiliki faham yang sama dengan Syech Siti Jenar.bisakah faham Hulul dan Wahdatul Wujud ini di benarkan karena adanya dugaan para wali ( beberapa dari sembilan wali ) sebagai penganutnya ?...

Kalau melihat syari'at,maka hal ini total tidak bisa dibenarkan.kalau dilihat dari Ilmu Hakikat,maka ilmu hakikat itu sifatnya  tidak tepat karena dugaan- dugaan semata, untuk meluruskannya harus melihat syari'at.dan kembali bahwa syari'at total menyatakannya salah.ilmu hakikat yang dikembangkan manusia hanyalah penguraian syari'at secara lebih detail,bukan berkedudukan sebagai tandingan syari'at.syari'at adalah pondasi dasar,jika ilmu hakikat itu meleset dari syari'at jelas harus di luruskan dengan mengadakan penyesuaian dengan syari'at.
____________
Dua Fenomena di atas tampaknya memiliki hubungan yang erat.hubungan ini ada pada dugaan atau tuduhan yang di lakukan oleh Ibnu Abijah terhadap Rasulullah SAW.tampaknya perkataan Ibnu Abijah ini menjadi warisan yang tidak pernah bisa di bersihkan.sehingga ada faham rahasia yang bergulir dari zaman ke zaman dalam umat ini,dan faham rahasia ini tampaknya semakin bertambah isinya dari guru ke guru yang sempat mendapat hidayah.benarkah ini ?...mungkinkah faham Hulul dan Wahdatul Wujud berasal dari Rasulullah SAW yang di rahasiakan dan hanya di turunkan kepada Sy.Ali ra ?...
Mungkinkah faham yang di anut oleh Ibnu Araby adalah warisan Rasulullah SAW ?...perhatikan perkataan Ibnu Araby ini :“Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah !” (Fushushul Hikam).[3]
Apakah ini yang dikatakan sebagai Ilmu yang dirahasiakan oleh Rasulullah SAW menurut tuduhan Ibnu Ajibah ?...
Syech Siti Jenar,Ibnu Araby dan lainya yang sefaham,seharusnya ketika mendapatkan hidayah itu bisa lebih mengenal Rasulullah SAW,betapa sulitnya kondisi Rasulullah SAW ketika dalam proses pewahyuan.betapa sulitnya melawan kekuatan Iblis- iblis yang seakan mengerumuni Rasulullah SAW waktu itu.
Yang didapat Ibnu Araby dan Syech Siti Jenar dalam hidayah adalah kebalikan dari pengetahuan yang benar.mereka kalah pengaruh oleh Iblis,yang bersih dianggap kotor dan yang kotor dianggap bersih.pengetahuan mereka jauh dari syari'at.
Tidak akan pernah Al-Qur'an itu menjadi bertentangan dengan faham Hulul dan Wahdatul Wujud atau semacamnya kalau Rasulullah SAW seperti yang di duga oleh Ibnu Ajibah.

KITA HARUS PERCAYA BAHWA TIDAK ADA HAL YANG DI RAHASIAKAN OLEH RASULULLAH SAW KEPADA UMAT INI,SEMUA ITU HANYA DUGAAN IBNU AJIBAH SAJA.PERKATAAN IBNU AJIBAH INI TIDAK KUAT,TIDAK ADA HADITS YANG BERKATA DEMIKIAN,KALAUPUN ADA PERCAYALAH BAHWA HADITS ITU PALSU.JIKA BERPEGANG TEGUH PADA AL-QUR'AN DAN HADITS SHAHIH SAAT HIDAYAH ITU BERLANGSUNG PASTILAH IBNU ARABY,AL-HALLAJ,SYECH SITI JENAR DAN YANG SEFAHAM AKAN DI LURUSKAN.SIHIR BERACUN IBLIS YANG MEMPENGARUHI DIRI SEAKAN TUHAN MENYATU DENGAN DIRI DLL,INSYA ALLAH AKAN DI CABUT DAN KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA AKAN DIDAPATKAN.KARENA HIDAYAH YANG DITERIMA UMAT INI SETELAH RASULULLAH SAW ADALAH MERUPAKAN PEMBUKTIAN- PEMBUKTIAN AL- QUR'AN DAN AL-HADITS.JANGAN PERCAYA HASUTAN DALAM DIRI BAHWA ADA ORANG YANG BISA MENJADI PENGGANTI RASULULLAH SAW DENGAN ADANYA WAHYU BARU DI LUAR AL-QUR'AN.PERCAYALAH BAHWA TIDAK SATUPUN DARI UMAT INI YANG BISA MENGGANTIKAN RASULULLAH SAW KECUALI MENGADA- ADA.

Kita yang mengaku umat Muhammad SAW, harus percaya bahwa tidak ada lagi orang di dunia ini seperti Rasulullah SAW yang bisa mendapatkan wahyu seperti Al-Qur'an,yang dibacakan kepada beliau dan di berikan kefahaman ayat demi ayat kepada beliau.kita umat ini hanyalah pengikut saja,faham kita ini tidak akan pernah ada tanpa Rasulullah SAW,jangan pernah menganggap bahwa ada orang di antara umat ini yang setara dengan Rasulullah SAW apalagi lebih tinggi keutamaannya dari Rasulullah SAW,kecuali kita mau mempercayai kedustaan PEMBISIK-PEMBISIK GHAIB.
JANGAN PERNAH BERFIKIR BAHWA MENJAUHI AL-QUR'AN DAN AL-HADITS SAAT HIDAYAH BERLANGSUNG,ORANG AKAN MEMPEROLEH PEMAHAMAN YANG BENAR.YANG BISA TERJADI ADALAH SEBALIKNYA.
ILMU HAKIKAT YANG MUNGKIN DIRAHASIAKAN TURUN TEMURUN KARENA PERKATAAN IBNU AJIBAH INI SEHARUSNYA BISA DI BERSIHKAN,SEMUA ITU TIDAK PERNAH ADA DARI RASULULLAH SAW.

ILMU PENGETAHUAN YANG DIDAPAT DARI HIDAYAH KALAU MEMUNGKINKAN, DI BUKA KEPADA PARA ULAMA SEHINGGA BISA TERJADI KOREKSI JIKA ADA KEKHILAFAN DIDALAMNYA.KALAU TIDAK MAKA SALAH-SALAH NANTI BISA DI FATWA SESAT OLEH MAJELIS ULAMA KALAU ILMU PENGETAHUAN ITU LEBIH BANYAK KHILAF DARIPADA BENARNYA, DAN YANG PARAH ADALAH KALAU FAHAM SESAT ITU SEMPAT MENYEBAR DI KALANGAN UMAT.

SEHARUSNYA SETIAP FAHAM YANG AKAN DI AJARKAN KE UMAT,DI AJUKAN DULU KE MAJELIS ULAMA,JIKA MAJELIS ULAMA SEPAKAT BAHWA AJARAN ITU BISA DI SEBARKAN,BARULAH BOLEH ORANG MENGAJARKAN AJARAN TERSEBUT KE UMAT.KASIHANILAH UMAT INI YANG KEBANYAKAN MASIH AWAM TERHADAP ILMU AGAMA,APALAGI KALAU SEBAGIAN UMAT INI HIDUPNYA SUDAH SUSAH,DIGIRING PULA KE JALAN YANG SESAT.SUDAH SUSAH DI DUNIA TAMBAH SUSAH LAGI DI AKHIRAT KARENA MASUK NERAKA.KAPAN MEREKA BISA BAHAGIA ?......
__________________________
[ Insert : Tambahan ]
Rahmat yang disebut Hidayah atau Musibah :
Ada satu hal yang harus di garisbawahai mengenai Hidayah ini,bahwa Hidayah adalah suatu komponen Rahmat yang didalamnya terdiri dari beberapa hal seperti : Ujian,Azab dan Pengetahuan.Komponen Alam yang dilibatkan dalam Hidayah ini adalah Malaikat,Manusia, Iblis dari gol.Jin dan unsur alam yang lain.
Didalam hidayah,semua komponen yang terlibat saling bertinteraksi berdasarkan fungsi masing- masing.komponen Ujian adalah berupa misteri-misteri yang harus di fikirkan jawabannya oleh akal,jawaban ini kemudian akan menjadi pengetahuan.Azab adalah perhitungan dosa yang nyata semasa sebelum hidayah datang.azab ini tergantung pada perbuatan masa lalu yang pernah dilakukan.dan azab ini tidaklah ringan,bahkan azab ini adalah komponen yang terberat dalam hidayah.Malaikat yang dilibatkan dalam hidayah tentu saja berfungsi membantu manusia dari kemudharatan Iblis dari gol.Jin yang berlebihan.manusia adalah orang- orang disekitar yang akan tampak berbeda dari biasanya baik itu di sengaja oleh orang tersebut ataupun tidak.sedangkan Iblis dari gol.Jin tidak lain fungsinya adalah membisikkan pengaruh pengaruh yang menipu fikiran dan pemahaman yang tentu saja tujuannya untuk menyesatkan.komponen yang paling berat di hadapi adalah godaan Syaitan / Iblis dari gol.Jin.mereka seperti berkerumun di sekitar orang yang mendapat hidayah sehingga membuat orang tersebut semakin tersiksa.
Dengan gambaran kondisi di atas sangat mungkin bahwa orang yang mendapat hidayah seperti itu akan tersesat pemahaman dan kemudian tersesat beragama setelah hidayah itu berlalu.semua itu tergantung pertolongan Allah SWT karena samasekali tidak ada daya upaya ketika hidayah itu berlangsung.
Kesimpulan yang bisa di tarik dari kondisi hidayah seperti di atas adalah bahwa Hidayah tidaklah semanis yang dibayangkan orang,kondisi itu sangat membuat diri sengsara.apalagi sebelum mendapat hidayah orang tersebut telah banyak melakukan dosa besar.hukuman azab itu sangat dahsyat,tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Kemudian ada orang-orang yang menganggap dirinya mengetahui dan mencoba mengawasi lalu mencari penafsiran terhadap tindak- tanduk orang yang sedang mendapat hidayah.hal ini sangat berbahaya karena hidayah,sebagian adalah medan fitnah yang di lancarkan Iblis dari gol.Jin.jadi berhati-hatilah,karena kalau mau jujur,maka yang mengetahui kejadian sebenarnya adalah orang yang sedang mendapat hidayah,walaupun kesadarannya timbul tenggelam.jadi bukan orang luar.kecuali orang luar yang mengawasi tersebut memang pernah memiliki pengalaman yang sama dan tidak tersesat jalan.kalau orang yang mengawasi tersebut pernah mengalami kondisi serupa tapi tersesat jalan,maka kemungkinan komentar-komentarnya malah menambah parah keadaan orang yang mendapat hidayah,jadilah ia sebagai bagian dari komponen hidayah itu.dan tentu saja penafsiran- penafsiranya akan fenomena tersebut semakin tersesat saja
.
Ilmu pengetahuan dan ujian dalam hidayah Insya Allah di sesuaikan dengan tingkat wawasan dan pengetahuan orang yang mendapat hidayah tersebut.semakin tinggi pengetahuan dan wawasannya,semakin banyak pengetahuan yang ia dapat,namun hal ini juga masih tergantung dari kehendak Allah SWT terhadapnya.
Satu hal lagi,jika pemahaman orang yang mendapat hidayah itu berbau Hulul dan Wahdatul Wujud atau semacamnya yang didapatnya dari gurunya sebelum hidayah itu datang,maka ia akan cenderung sesat karena ia lemah untuk menolak konsep Hulul dan Wahdatul Wujud yang di promosikan Iblis lewat bisikan dan perasaan.jika sudah demikian maka jadilah ia seperti Syech Siti Jenar,Ibnu Araby atau seperti Al-Hallaj dan yang sefaham lainnya.namun jika nilai perbuatan baiknya dimasa lalu cukup tinggi,maka Insya Allah ia akan di luruskan,ia akan terus di bantu dengan penjelasan sehingga bisa memahami kebenaran menurut Al- Qur'an dan Al- Hadits yang tidak palsu
.
Hati-hati dengan pengaruh Iblis terhadap Syahwat sewaktu hidayah berlangsung,jangan pernah berfikir bahwa gejolak syahwat itu bisa di ikuti dan di benarkan,lawanlah semaksimal mungkin,kecuali kesadaran itu hilang dari diri,maka hal itu tidak bisa di perkirakan apa yang terjadi,namun akibatnya mungkin berupa fenomena kerasukan / kesurupan,antara sadar dan tidak sadar atau terjadi perilaku menyimpang,namun Insya Allah tidak sampai mudharat terhadap orang lain.
_____
catatan : Mungkin dibagian syahwat inilah Ibnu Araby kecolongan,sehingga komentar-komentarnya setelah hidayah berlalu sangat berkebalikan dengan syari'at.orang yang percaya padanya pasti mengakui bahwa syari'at islam itu plin- plan.ketika orang sudah dalam taraf ( Maqam dalam faham sufi ) yang tinggi,ternyata sebagian syari'at itu tidak berlaku lagi.ini adalah kesesatan yang nyata.hasil hidayah yang mandul.seharusnya Ibnu Araby tidak menerima gejolak syahwat itu sebagai kebenaran.karena itu racun biadab Iblis.percayalah bahwa ketika syahwat itu bergejolak tinggi,bisikan- bisikan syaitan pun juga makin kuat dan kondisi ini akan di perparah dengan munculnya perasaan seakan ada tuhan dalam diri,tuhan menyatu dalam diri,padahal itu tidak lebih dari sihir Iblis semata.jagalah fikiran agar tetap di jalur yang realistis jangan mau di jadikan bocah ingusan oleh Iblis.
Jika seorang mendapat hidayah,maka hati-hatilah terhadap perilaku orang sekitar,unsur-unsur kemusrikan orang lain  akan sangat berpengaruh terhadap diri,kemudian perilaku lawan jenis,lawan jenis adalah senjata ampuh Iblis dalam menyesatkan fikiran terutama masalah syahwat,perilaku lawan jenis ini bisa merupakan anjuran manusia yang dibisiki syaitan,atau warisan kepercayaan lama.jika akal sempat terlena,maka yang terjadi adalah seperti perkataan Ibnu Araby di atas : perkataan Ibnu Araby :“Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah !” (Fushushul Hikam).[3].
_____________ [ Penting untuk di renungkan ]
Ibnu Araby sepertinya telah menerima pemberian karunia Iblis ini sebagai kebenaran,dan menikmatinya dalam hidup,mungkin-mungkin saja setelah kematian nanti Ibnu Araby percaya bahwa rohnya pun bisa bebas menyatu dalam diri manusia sebagaimana ia meyakini bahwa dalam dirinya ada dzat lain yang menyatu dengan dirinya,yang disangkanya dzat Tuhan dan kemudian dengan penyatuan itu ia bisa menikmati ke abadian yang penuh kenikmatan,kenikmatan apalagi kalau bukan kenikmatan birahi.konsep satanic seperti ini mestinya ia tolak sebagai kebenaran ketika dalam hidayah.ada beberapa konsep satanic yang digambarkan ketika hidayah berlangsung,dan konsep-konsep itu adalah konsep-konsep kebebasan birahi,konsep-konsep yang berkebalikan dengan konsep syari'at.mustahil bahwa Tuhan mewahyukan aturan-aturan lewat para nabinya kalau nantinya aturan tersebut harus di abaikan ketika seseorang telah mencapai taraf yang disebut MA"RIFATULLAH.perhatikanlah suara- suara ghaib yang berbisik dengan pengakuan sebagai leluhur dan sebagainya ketika hidayah berlangsung,suara-suara yang pada mulanya mengajarkan kebaikan,kemudian mereka berbalik megarahkan pemahaman ke arah exploitasi birahi yang bebas,bukankah hal itu munafik ?..bukankah Iblis / Syaitan itu adalah dedengkot kemunafikan ?..kenapa harus kita percaya bahwa itu roh-roh leluhur atau apalah pengakuan dirinya,seharusnya fikiran cepat di bangunkan,akal ( logika ) cepat mengambil alih kontrol pada diri,jangan ikuti alur satanic yang menggiurkan tersebut,semua itu adalah godaan-godaan Iblis-Iblis laknat. dalam Hidayah yang disebut kondisi birahi,manusia itu seperti diperkosa Nafsu Syahwatnya,nafsu syahwat ini dipaksa untuk bergejolak dengan segala macam usaha sihir yang memprovokasi imaginasi dan perilaku mudharat pada organ-organ reproduksi sehingga diri bisa lepas dari sifat manusia dan masuk dalam sifat hewani........,( kalau tulisan ini terkesan mencela,maka maksud itu tidak ada kecuali sebagai tujuan mengungkap kebenaran dan mengajak berfikir lebih cermat lagi agar tidak terjebak dalam pengaruh Iblis.Rasulullah SAW sendiri berkata yang intinya sbb : celalah mereka yang menodai Islam....al- Hadits ( shahih bukhari )..siapa yang merasa di cela oleh Rasulullah SAW ?...
Jika Manusia kurang wawasan,kurang ilmu pengetahuan,kurang bisa membedakan antara benar dan salah,salah guru dalam belajar agama atau jauh dari Al- Qur'an dan Al-Hadits,maka manusia seperti ini cenderung gagal dalam hidayah,hasil hidayah itu nanti akan mandul,bahkan yang tersisa adalah konsep satanic yang menggiurkan dan di kira merupakan kebenaran.memang hal ini sulit,karena banyak provokasi bisikan-bisikan ghaib yang seakan mereka itu adalah roh- roh manusia yang sedang menikmati kehidupan abadi yang menggiurkan dengan segala kenikmatan luar biasa,terutama kebebasan sex,sehingga manusia yang pendek akal akan mudah membenarkan dan mengikuti faham tersebut.padahal semua itu adalah fiktif,hanya bisikan dan gambaran,mata tidak membuktikan,sehingga semuanya bisa dikatakan sebagai unsur provokatif semata,Iblis-Iblis yang berbisik-bisik itu sendiripun belum tentu berbuat hal seperti yang mereka bisikkan dan gambarkan.unsur provokatif Iblis ini lebih tepat kalau digambarkan sebagai sebuah pil formula yang berisi racun birahi dan memicu imaginasi untuk berkhayal di puncak kegilaan syahwat,pil formula itu mungkin bisa di samakan dengan pil-pil rangsangan pada birahi atau semacamnya.pil-pil rangsangan pada birahi ini kalau disalah gunakan,maka ia tidak lebih dari fasilitas Iblis / Syaitan seperti kondisi di atas.
Hidayah adalah pembuktian kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an dan Al-Hadits,bukan anjuran penghianatan terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadits.maka itulah perbuatan orang yang merubah bahkan memalsukan sebagian Al-Hadits adalah sangat menyesatkan umat.apalagi umat yang mendapat hidayah,ketika ia mengikuti hadits palsu,maka habislah ia,lahirlah utusan-utusan syaitan dalam umat ini.
Syaitan itu tidaklah lebih tinggi derajadnya daripada manusia,mereka hanya didukung Ilmu Sihir yang kuat.sehingga manusia yang terkena sihir akan merasa bahwa kekuatan sihir itu adalah kekuatan luar biasa yang hampir tidak mungkin dimiliki mahluk.hanya Tuhan yang memiliki kekuatan seperti itu.disinilah pangkal kesesatan itu,kunci keselamatan adalah akal ( logika ),jangan jauhkan akal dari tuntunan Al-Qur'an dan Al- Hadits,utamakan Al-Qur'an daripada Al- Hadits,sebab derajad Al-Qur'an lebih tinggi,lagipula banyak hadits yang telah dipalsukan.dan jangan sekali-kali membenarkan atau menerima unsur-unsur yang berkebalikan dengan Al-Qur'an,walaupun ada Al-Hadits yang mendukung.kekuatan Iblis itu hanya akal ( logika ) dan nurani yang bisa melawannya.kalaupun tubuh menjadi korban,maka jagalah akal dan nurani untuk tetap loyal pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Pada akhirnya jika akal dan nurani itu menang dan ada pertolongan Allah SWT,maka perasaan seperti penyatuan dengan Tuhan atau seperti ada Tuhan dalam diri itu akan hilang ( dicabut ),gejolak birahi yang berlebihan itu juga akan di cabut,sehingga hawa nafsu hewani dalam diri itu menjadi berkurang bahkan hilang,dan semua unsur-unsur yang berkebalikan dari syari'at itu akan terang sebagai unsur- unsur syaitan semata,fikiran kembali menjadi terang dan semakin terang bersama kebenaran- kebenaran Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Dalam Al-Qur'an dikatakan :"PAKAILAH AKAL-MU" ini adalah anjuran setiap ajaran yang benar,ajaran dari Wahyu dari yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Asahlah Nurani dan Akal untuk lebih cerdas membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Janganlah menjadi orang yang lemah Akal dan Nurani karena kuasa hawa nafsu,Akal dan Nurani itu cukup kuat jika di asah.itulah anjuran yang sebenarnya,anjuran yang terdapat dalam setiap Wahyu ( Kitab ) yang benar.
Birahi adalah kelemahan nomor satu dalam diri manusia.dengan birahi ini manusia bisa bertingkah laku seperti orang yang kehilangan sebagian besar kesadarannya.siapapun adanya manusia itu,jika ia menyepelekan birahi dengan menurutinya,maka ia tidak akan jauh dari unsur Syaitan.realitanya adalah bahwa manusia itu akan menjadi salah satu yang di amati para Iblis secara extra,karena ia bisa jadi calon pembawa jalan masuknya pemahaman sesat kedalam lingkungan manusia.ia adalah asset berharga para Iblis.hawa nafsu manusia yang di turutinya,semakin hari akan semakin kuat,Iblis juga selalu berusaha membuat hawa nafsu manusia untuk cenderung meningkat,upaya Iblis ini dilakukan melalui ide-ide negatif pada fikiran,kemudian upaya sihir yang memprovokasi hawa nafsu ( baik birahi maupun ambisi ).sihir ini melengket pada diri manusia dan dibawanya berinteraksi setiap harinya.semakin hari semakin kuat saja hawa nafsu itu menguasai manusia,sehingga kondisi ini cenderung membawa manusia dalam kesesatan ( sesat fikiran dan pemahaman ).[ catatan : Sihir Iblis tidak hanya terjadi pada hawa nafsu,tapi juga terjadi pada organ-organ tubuh,sehingga menimbulkan berbagai penyakit yang terkadang menjadi penyebab derita dan kematian,obatilah diri dengan sholat 5 waktu dan rajin membaca Al-Qur'an ].
Yang menulis ini tidaklah lebih baik dari orang lain,ia belum tentu bisa menjadi seperti apa yang di tuliskan di atas.semua kembali pada diri masing- masing.kebenaran adalah kebenaran,meskipun kebenaran itu keluar dari mulut seekor keledai,ia tetaplah kebenaran.kebenaran itu tak perduli darimana ia terdengar.siapa yang bisa mengambil manfaat dari kebenaran,maka itulah orang yang beruntung.
_____________
Islam itu tidak pernah munafik Syari'atnya ( Al-Qur'an dan Al-Hadits ),para penganutnyalah yang bisa membuatnya terkesan munafik,padahal itu adalah kesesatan fikiran manusia semata,bukan Syari'at....kesesatan karena pendeknya akal,sempitnya wawasan,tingginya rasa ke AKU- an,dll,ditambah lagi dengan adanya pembisik-pembisik ghaib yang di anggap berkuasa dan berpengaruh,hingga si AKU tadi merasa diri tinggi dan mungkin juga sakti,entah kata apalagi yang harus di keluarkan untuk memperjelas kondisi-kondisi yang meresahkan ini.mungkin ini juga isyarat Tuhan,seperti perkataan Rasulullah SAW,bahwa ada masa dimana para ulama yang benar itu akan di ambil satu demi satu ( dikurangi sedikit demi sedikit ),ilmu ( yang benar ) akan di cabut pula sedikit demi sedikit.apa yang bisa dibayangkan dalam kondisi seperti ini kecuali kemunafikan dimana- mana.yang menulis Konsep Nur  ini juga merasa bahwa untuk lepas dari rangkulan Iblis itu benar-benar dibutuhkan sebuah ke ajaiban.dan ke ajaiban itu pasti datang bagi orang-orang yang benar dan mau berusaha.
_____
Sebaiknya orang yang sedang mendapat hidayah itu di jauhkan dari keramaian,misalnya di titip di rumah sakit jiwa atau di titip di tempat keluarga yang jauh di sudut kampung atau kota.keramaian tidaklah membuat orang yang mendapat hidayah menjadi tenang.
Biasanya orang mendapat Hidayah itu tidak bisa di obati dengan obat-obat dari unsur mistik seperti dari dukun atau semacamnya,malah akan semakin menyiksanya.jika ia mengeluh tentang obat-obat mistik,maka jangan lakukan pengobatan seperti itu lagi,lebih baik ke dokter saja.karena memang dalam Islam yang benar,obat-obat dari unsur mistik itu tidak di anjurkan sebab pengobatan itu sangat dekat dengan mahluk yang disebut Iblis Syaitan.
Kondisi-kondisi di atas menunjukkan bahwa betapa jauhnya daya jangkau yang diberikan kepada Iblis untuk menggoda manusia,terkadang hampir tidak bisa di terima akal bahwa ada mahluk seperti itu biadabnya,kemana nuraninya ?..itulah realita Iblis,tidak jauh dari yang di terangkan dalam Al-Qur'an.Iblis adalah termasuk mahluk pendurhaka nomor satu di alam ini.
Jika orang bisa hidup lurus semenjak akil balig-nya,maka ia adalah orang beruntung karena Insya Allah ia tidak akan bertemu hidayah seperti di atas,hidupnya akan baik-baik saja dan akan diwafatkan dengan tenang,tanpa disadarinya bahwa ia sudah termasuk orang yang di angkat derajadnya oleh Allah SWT.tidak benar bahwa orang yang mendapat hidayah itu di angkat derajadnya sementara orang lain yang lebih lurus tidak di angkat derajadnya,Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana.yang lebih banyak amal baiknya tentulah akan berada di barisan depan dalam golongan hamba- hamba yang di muliakan.tidak ada seorangpun manusia di dunia ini yang bisa mengetahui derajad kemuliaan orang lain dihadapan Allah SWT,kecuali hanya menduga- duga saja.
Tingginya Ilmu Pengetahuan seseorang ( Ma'rifat-Nya ) tidak menjamin bahwa derajadnya lebih mulia dari seseorang yang lemah pengetahuan tapi taat pada perintah Allah SWT.bisa jadi sebaliknya.
______________________________________________________________________________________
Pemahaman masalah Ketuhanan dengan AKAL / LOGIKA :
Tiga Postulat Dasar :
1. Bahwa Tuhan itu ADA,tetapi tidak pernah di-ADAKAN.
2. Bahwa Tuhan itu tidak memiliki AWAL dan tidak memiliki AKHIR.
3. Bahwa Sebelum RUANG ALAM SEMESTA ini ADA,maka Tuhan telah ADA,Ia berada di suatu tempat yang jika disebut ruang,maka tempat ini bukan ruang,karena ia tidak memiliki tepi atau batas.
Catatan :
Untuk penamaan,maka ruang ini dalam Konsep Nur ,disebut sebagai RUANG TAK BERTEPI .
____________________________________________________________________________
Asumsi I : [ Intisari tafsir Hadits Nur Muhammad ]
Jauh dan jauh tak terbatas masa,sebelum ruang alam semesta ini ada.dimana definisi ruang dan waktu bagi mahluk belum ada samasekali.ada suatu tempat yang hanya bisa di bayangkan akal dengan penglihatan manusia sebagai sebuah tempat yang merupakan kegelapan semata.
Catatan :
Belum ada cahaya karena belum ada partikel atomik,belum ada partikel atomik karena belum ada dzat yang membangun struktur partikel atomik,yakni Dzat Asal,sehingga perwujudan-perwujudan galaksi dan segala hal didalamnya,termasuk cahaya,yang membuat mata dan akal bisa melihat dan mengenal wujud sesuatu,tentu saja belum diciptakan samasekali.
Tempat tersebut adalah tempat dimana konsep ciptaan yang disebut ADA dan TIADA,tidak berlaku samasekali,begitu pula konsep hidup dan mati,bahkan mungkin seluruh konsep-konsep kehidupan dalam ruang alam semesta ini,tidak berlaku disana.tempat itu disebut sebagai Ruang Tak Bertepi.
RUANG TAK BERTEPI INI HANYA BISA DIGAMBARKAN DENGAN KATA-KATA : " ADA DAN MUSTAHIL TIDAK ADA"
Kemudian ada " PENGHUNI " tempat yang disebut RUANG TAK BERTEPI ini.Ia adalah puncak segala sebab dan akibat,sehingga "IA PASTI TUNGGAL DAN MUSTAHIL IA JAMAK",Ia adalah Tuhan Yang Maha Esa,Ia yang berdiri sendiri dalam Dzat-Nya,Ia yang tidak bergantung pada satu pertikel atom atau sub atom sekalipun ( tidak ada pertikel apapun di luar Ruang Alam Semesta ), apalagi terhadap alam dan mahluk didalamnya.
Catatan :
Jika puncak sebab akibat adalah jamak dan tidak ada perbedaan-perbedaan maka mubajir menjadi jamak.mubajir adalah kemustahilan dalam sifat Tuhan yang Maha Sempurna,dan jika Tuhan tidak Maha Sempurna,maka Ia tidak akan mampu memelihara segala ciptaan-Nya dengan sempurna,ini hal yang mustahil.manusia telah mengamati dan sepakat bahwa alam ini berjalan dalam suatu pola yang terpelihara.hal ini tampak dari interaksi antar komponen-komponennya yang amat teratur dan sempurna.
Jika puncak sebab akibat adalah jamak maka mustahil jika tidak terjadi perbedaan-perbedaan.perbedaan- perbedaan adalah pertentangan,dan diantara pertentangan harus ada penengah yang tak terbantah,sehingga mustahil yang berbeda itu adalah puncak sebab akibat atau mustahil yang jamak itu adalah puncak sebab akibat.
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Kata jamak "KAMI" dalam Al-Qur'an ]
Kata "Kami ini memiliki pengertian sbb :
1. Bahwa yang bekerja adalah bisa Tuhan sendiri,bisa pula di wakilkan kepada Nur / Dzat Asal ( lihat Konsep Nur ).
Jika dalam Al-Qur'an terdapat kata "AKU",maka hal itu berarti yang bekerja adalah Tuhan sendiri,tidak di wakilkan kepada Nur / Dzat Asal.
Dengan demikian Tuhan itu tidaklah jamak.
Yang bekerja di alam semesta ini adalah Tuhan dengan segala kehendak-Nya,adapun proses pekerjaan itu terjadi bisa Ia wakilkan kepada Nur / Dzat Asal,bisa pula Ia lakukan sendiri.Tuhan itu bekerja hanya dengan kalimat-kalimat- Nya.Tuhan memiliki kekuasaan yang tak terbatas samasekali kecuali bahwa Ia tidak akan pernah melanggar segala ketentuan yang telah Ia putuskan.dengan kekuasaan-Nya,Tuhan bisa mengakses mulai dari Nur / Dzat Asal sampai pada seluruh dzat yang menjadi fragmen Nur / Dzat Asal.yang bisa memelihara Nur / Dzat Asal,hanyalah Tuhan sendiri,tidak ada satupun fragmen Nur yang bisa melakukannya.
Catatan : Kata "Mengakses" di atas janganlah di tafsirkan seperti penafsiran yang seakan menyatakan bahwa Tuhan merasuk dalam tubuh manusia,tafsir ini benar-benar menjijikkan.Tuhan cukup berfirman kepada dzat yang membangun diri kita,begitu juga kepada dzat lain seperti hewan,tumbuhan dan benda.logikanya adalah bahwa diri kita ini adalah struktur atomik dan Atom adalah mahluk,dan yang namanya mahluk pastilah ia akan menurut terhadap kehendak penciptanya.bagaimana Tuhan berfirman kepada Atom ?...semua fragmen pastilah memiliki cara berkomunikasi,bahasa hanyalah sandi,sandi itu banyak macamnya.
Bahwa para Malaikat bukanlah termasuk dalam kata "Kami",apalagi dari sebagian manusia dan jin.Malaikat,Manusia dan Jin adalah komponen Alam yang berada dalam kuasa Nur / Dzat Asal.sehingga perintah kepada Malaikat bisa diterima dari Tuhan ( Allah SWT ) langsung,bisa pula diterima dari Nur / Dzat Asal.
Jika Tuhan mewakilkan kehendak-Nya kepada para malaikat sebagi utusannya,maka malaikat tetap tidak termasuk dalam kata jamak "Kami",seperti dalam beberapa surah Al-Qur'an,sering terdapat kata "Kami mengutus para malaikat","Kami mengutus roh ( malaikat ) Kami ".
Jadi kata "KAMI mengandung makna Tuhan dan Nur / Dzat Asal ( Dzat Asal adalah Mahluk ).
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Apakah Tuhan terbagi Dzat-Nya kepada segala Ciptaan-Nya ? ]
Konsep yang menafsirkan bahwa Tuhan itu terbagi Dzat-Nya kepada segala ciptaan-Nya,adalah Konsep yang tidak sejalan dengan Konsep dalam tulisan ini ( Konsep Nur  ),karena dalam Konsep Nur  yang di dasari dari tafsir Hadits Nur Muhammad dan kata Kun Fayakun dalam Al-Qur'an,adalah bahwa Nur itu diciptakan tanpa sumber samasekali,hanya dengan kalimat "Kun Fayakun",jadi maka jadilah ].
_____________________
Jika ada konsep yang meafsirkan bahwa Nur itu tidak diciptakan,akan tetapi berasal dari Dzat Tuhan yang kemudian berkembang menjadi Ruang Alam Semesta dan Isinya ini,maka hal itu menjadi urusan para penganut agama yan g sejalan dengan konsep tersebut.
Catatan : Bahwa dengan kekuasaan Tuhan yang tak terbatas itu,mustahil jika Ia tidak bisa menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.karena jika Nur itu berasal dari Dzat Tuhan,maka manusia seakan menyifati Tuhan seperti sifat manusia,dimana manusia kalau membuat sesuatu pasti ada sumber.Tuhan adalah pencipta,dan yang disebut mencipta,adalah membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada,kalau manusia tidak pernah bisa mencipta,karena manusia hanya membuat sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
Disini nampak tidak ada perbedaan antara manusia dan Tuhan dalam mencipta,keduanya memerlukan sumber,padahal hampir semua agama menganut konsep,bahwa Tuhan itu berbeda dari mahluk-Nya terutama Kuasanya Yang Maha Tinggi dan tak terbatas samasekali.
_________________________________________________________________________________________
[ Insert : Akal yang bertanya ]
Jika akal bertanya tentang bagaimanakah kehidupan Tuhan jauh tak terbatas masa sebelum Ia menciptakan Ruang Alam Semesta ini ?....
Jika akal dan mata bisa membuat imajinasi akan keadaan RUANG TAK BERTEPI,mungkin akan ada sedikit bayangan,cobalah !...
Konsep disini hanya ber-asumsi bahwa apapun usaha akal untuk menjangkau rupa dari keadaan RUANG TAK BERTEPI,adalah suatu hal yang sia-sia.yang ada adalah kegelapan semata.bayangkanlah disana tidak ada sebutir partikel atom-pun.apa yang bisa di buat oleh imaginasi yang logis ?..kehidupan astral ?..Astral adalah dibangun dari struktur atom,hanya saja kemungkinan konfigurasi sub- atomnya berbeda dengan konfigurasi sub-atom dari atom yang bisa di jangkau akal dan perangkat tehnologi manusia ( ada gelombang cahaya yang memantul dari wujud astral yang tidak tertangkap oleh mata dan perangkat tehnologi,ada getaran dari aktivitas astral yang tidak tertangkap oleh telinga dan perangkat tehnologi ,semua ini munkin terdapat pada konfigurasi sub-atom dan sifat- sifatnya yang masih banyak tidak bisa di jangkau akal dan tehnologi…entahlah…mungkin  pakar Ilmu Alam Islam yang harus membahas masalah ini ).
Catatan : Definisi Atom kalau boleh ikut campur dalam urusan IPA,adalah suatu dzat yang kemungkinan besar konfigurasi sub atom-nya membuat atom itu bisa di jangkau akal dan tehnologi.sedangkan Astral adalah struktur atom dimana konfigurasi sub- atomnya berbeda,dengan struktur sub-atom yang berbeda ini atom-atom yang membangun struktur astral menjadi tersembunyi atau terselubung.struktur atom astral adalah menjadi bagian dari kehidupan astral itu sendiri,bukan bagian kehidupan materi manusia,ketentuan Hijab telah membaginya demikian.
Catatan : Detektor Atom tehnologi manusia,adalah merupakan struktur atom dimana konfigurasi sub-atomnya memiliki pola yang sama dengan konfigurasi sub- atom dari struktur atom yang bisa di jangkaunya,sehingga bisa di-deteksi,di ukur dan di sifati untuk tujuan pemanfaatan bagi manusia.tehnologi manusia ini tidak berlaku bagi struktur atom astral.
.
RUANG TAK BERTEPI ( Unlimited Space outside the Universe ) ,apa yang bisa dibayangkan mata di Ruang Tak Bertepi ini kecuali kekosongan,tidak ada satu butir atom-pun disana,selama pandangan manusia masih bisa melihat suatu wujud,sejauh apapun wujud itu,pasti wujud itu ada dalam ruang alam semesta,karena hanya ruang alam semesta yang berisi butiran atom,manusia adalah butiran atom.dzat dari butiran atom hanya bisa melihat wujud dari butiran atom pula.Walaupun ada dzat lain selain dzat Tuhan di Ruang Tak Bertepi ini pastilah strukturnya tidak berbeda dari struktur Nur,karena hanya Nur yang bisa hidup di Ruang Tak Bertepi selain Tuhan sendiri,dan Nur adalah dzat yang bukan butiran atom,mustahil dzat dari butiran atom ( manusia,Jin dan Malaikat ) bisa melihatnya.Tuhan pasti bisa memandang Ruang Tak Bertepi ini sebagaimana manusia memandang ruang alam semesta ini.lain tempat mahluk,lain pula tempat Tuhan,lain dzat mahluk,lain pula dzat Tuhan.mahluk tidak mungkin bisa berada di tempat dimana Tuhan berada sebelum ruang alam semesta ini Ia ciptakan,tak akan pernah manusia itu bisa berada disana kecuali dzat manusia adalah Nur.
_________________________________________________________________________________________

[ Insert : Nur adalah dzat yang merupakan satu kesatuan yang tunggal ]

Nur atau dzat asal adalah dzat yang tidak bergantung pada fragmen-fragmennya.ia terpisah dari seluruh fragmennya,namun ia ada di seluruh ruang fragmen- fragmennya,bahkan ia ada didalam pori-pori atom dan sub atom atau partikel yang lebih kecil lagi dan hampir tak terbatas ( batasannya ada pada Tuhan ).Nur adalah satu kesatuan dzat tunggal.
Catatan :
Nur bisa membentuk perwujudan-perwujudan apa saja yang ada di Ruang Alam Semesta ini,selama hal itu menjadi tugasnya.( kalau Tuhan mengijinkan,Nur bisa membentuk manusia,jin dan bahkan malaikat,karena pada dasarnya ketiga mahluk tersebut berasal dari fragmen-fragmen Nur seperti tanah,api dan cahaya ).oleh sebab itu tidak lah tertolak "Spontanity Theori" dalam konsep Nur ini.hanya saja bahwa Manusia itu di ciptakan langsung oleh Allah SWT dengan kedua tangan-Nya ( QS:SHAAD : 71-76 ) begitu pula Malaikat dan Jin juga sama penciptaannya.
Lihat kembali tafsir hadits Nur Muhammad.
_________________________________________________________________________________________
Kesimpulan Asumsi I :

RUANG TAK BERTEPI DAN TUHAN ADALAH ADA DAN TIDAK BISA TIDAK ADA.
RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERASAL DARI TIDAK ADA MENJADI ADA DAN BISA MENJADI TIDAK ADA DENGAN KEMBALI / MENYATU DENGAN DZAT ASAL.
Kesimpulan ini sesuai Konsep Agama Abrahamik yang diturunkan mulai dari nabi Ibrahim,bahwa Tuhan itu terpisah dari ciptaan- Nya.lain mahluk lain pula Khalik dan Dzat Khalik tidak terbagi pada mahluk.sehingga perbedaan fundamental Khalik dan Mahluk ada pada masalah Dzat.Dzat Allah SWT bukanlah Dzat Asal / Nur.
Dengan demikian Konsep Nur tidaklah menyimpang dari konsep dasar Agama Abrahamik.
______________________________________________________________________________
Asumsi II :
Konsep lain yang merupakan konsep yang banyak di anut oleh berbagai aliran agama baik Islam dan non islam,adalah bahwa ada kesan penafsiran akan Tuhan itu seperti kondisi Nur ( Dzat Asal ).atau bahkan Dzat Asal dalam Konsep Nur ,dalam pemahaman beberapa aliran agama baik Islam mupun non Islam adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Jika Dzat Asal di setarakan atau di anggap Tuhan,maka logikanya adalah sbb :
" Bahwa Ruang Tak Bertepi dan Dzat Asal / Tuhan adalah ADA DAN TIDAK BISA TIDAK ADA"
Catatan : Dzat Asal adalah merupakan Dzat Tunggal,dan Dzat Asal ini berada dimana-mana di ruang Alam Semesta sampai ke dalam pori atom dan sub atom.dzat asal adalah berdiri sendiri dan tidak bergantung pada dzat selainnya.
Bagaimana dengan Ruang Alam Semesta ?
"RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERAWAL DARI TIDAK ADA MENJADI ADA DAN PASTI MENJADI TIDAK ADA KALAU SELURUH ISI RUANG ALAM SEMESTA INI KEMBALI MENJADI DZAT ASAL ( MENYATU )".PADA AKHIRNYA YANG ADA ADALAH DZAT ASAL ( TUHAN ) SENDIRI".
Catatan :
Dengan melihat kondisi asumsi-asumsi dia atas,maka tampaknya bahwa Ruang Alam Semesta ini adalah perwujudan Tuhan dan seluruh isi Ruang Alam Semesta adalah bagian dari Dzat Tuhan ( Fragmen ).suatu saat seluruh isi Ruang Alam Semesta ini bisa lebur dan kembali menjadi Dzat Tuhan ( menyatu ).sehingga pada akhirnya tidak ada kehidupan lagi kecuali kehidupan Tuhan semata.
_______________________________________________________________________________________

[ Insert : Dugaan-dugaan terkait penelusuran akan kemurnian Islam yang diragukan bahkan di tolak oleh banyak tokoh- tokoh Islam ]

Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam setiap waktu ada bagian dari isi ruang alam semesta ini yang lebur dan menyatu kembali menjadi Dzat Tuhan.seperti perkataan beberapa tokoh sufi,bahwa ketika wafat maka mereka akan lebur menyatu dengan dzat Tuhan.bahkan ketika di dunia ada tokoh sufi yang berkata bahwa "ia adalah Tuhan itu sendiri".hal ini masuk di akal bahwa dengan konsep di atas,maka fragmen adalah bagian dari dzat tuhan,sehingga tidaklah terlalu salah kalau ada manusia mengaku sebagai Tuhan.apalagi bagi yang menganut faham adanya perwujudan Tuhan di dunia sebagai manusia,maka semakin tidak salah jika ada orang yang mengaku Tuhan karena ia adalah perwujudan Tuhan yang lahir kedunia.
Ada sebuah dugaan lagi bahwa jika ada penafsiran dalam Islam bahwa roh itu adalah dzat Tuhan,atau ada roh yang merupakan perwujudan Tuhan dalam diri manusia,maka benarlah konsep seperti Hulul dan Wahdatul Wujud.bisa diduga bahwa konsep ini didasari dari keterangan yang menyatakan bahwa Nabi Isa as adalah Roh Allah ( Ruhullah ).keterangan ini terdapat dalam do'a Kanjul Arasy.kalau begitu pantaslah ada konsep dalam aliran Islam yang menganjurkan pakaian dari kulit domba,karena pakaian ini seperti yang dipakai oleh Nabi Isa as menurut suatu keterangan.secara tersirat bahwa golongan yang menganjurkan pakaian dari kulit domba adalah golongan yang percaya bahwa dalam dirinya ada unsur Tuhan seperti dalam diri nabi Isa Almasih.yang menarik adalah,darimanakah Islam mengadopsi konsep seperti ini ?..apakah dari Alkitab Nasrani ?..kalau dari AlKitab Nasrani maka jelas bahwa Alkitab nasrani adalah Alkitab yang berbeda konsep ketuhanan dari Kitab Abramik sebelumnya.dalam Alkitab Nasrani terutama dalam perjanjian baru,terjadi perubahan Konsep Ketuhanan,dimana dalam perjanjian baru Yesus adalah Tuhan dan Tuhan adalah Yesus,demikian pula Roh Kudus,tidak ada perbedaan ketiganya,Ia adalah Bapa,Anak dan Roh Kudus,tiga dalam satu dan hanya satu saja.sedangkan dalam perjanjian lama,Tuhan hanya satu,yakni Tuhan yang berbicara dengan Nabi Musa as.dalam perjanjian baru Tuhan DIJELMAKAN menjadi manusia dalam diri Yesus.Konsep perjanjian baru ini serupa dengan konsep Mithra yang merupakan jelmaan anak Tuhan.Mithra adalah kepercayaan yang iuduga berasal dari iran dan berkembang di Romawi.beberapa aliran Islam seperti Tasawwuf ( sufi ) juga terseret ke dalam konsep ketuhanan seperti Yesus dan Mithra,Tuhan di jelmakan dalam diri manusia seperti kepada AL-Hallaj,Ibnu Araby,Syech Siti Jenar dan lainnya yang sefaham.

Tidak cukupkah Al-Qur'an dan Hadits itu sebagai pedoman bagi Konsep Ketuhanan sehingga sebagian umat Islam harus melirik- lirik pada Alkitab agama lain yang jelas-jelas telah di tolak oleh Al-Qur'an dan Al- Hadits ?..Alkitab Nasrani adalah milik Nasrani bukan milik Islam .Jika bukan hasil adopsi dari faham Nasrani atau Mithra,maka konsep ketuhanan seperti diatas bisa jadi di adopsi dari konsep ketuhanan para Brahmana ( Brahmanisme ) yang akarnya dari India.faham Brahmanisme ini bisa ditelusuri dan diduga sebagai akar pemahaman dari konsep Mithra dan Yesus.karena penyebaran faham Brahmanisme ini ada dalam jalur bangsa Indo Jerman atau Indo Eropa.dan bangsa Romawi,bangsa Iran ( persia ) tempat kelahiran Mithra,dan India,adalah rumpun bangsa Indo Eropa atau Indo Jerman.ada dua bangsa besar di dunia ini yang merupakan asal dua kepercayaan besar,yakni Abrahamik dari rumpun bangsa Semit dan Brahmanisme dari rumpun Indo Eropa atau Indo Jerman.dua kepercayaan ini memiliki konsep ketuhanan yang berbeda,dan banyak agama dan aliran agama yang menganut faham ketuhanan di antara keduanya ( bercampur ).sehingga melahirkan konsep paduan antara Abrahamik dan Brahmanisme.
[ Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya ( Al- Qur'an dan Al- Hadits ) maka tertolak. (HR. Bukhari) ]
___
Catatan :
kata "Ruhullah" atau dalam Al-Qur'an disebut "Ruhul Qudus",bisa juga di tafsirkan sebagai Nur / Dzat Asal,dan penafsiran ini tidak melanggar larangan surah :
Al-Anbiyaa' : 29
Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya aku ( manusia ) adalah tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.
Az-Zukhruf : 15
“Dan mereka (orang-orang musyrikin) menjadikan sebagian hamba-hamba Allah sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata.”
___
Ruhullah,Ruh ciptaan Allah,dulu orang tidak mengenal konsep Dzat Asal,yang di kenal orang hanyalah konsep roh,walaupun wujud roh yang di maksud sebagai Ruhullah atau Ruhul Qudus tidak diketahui.konsep roh yang simpang siur perwujudannya waktu zaman nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW,bisa menjadi pangkal kusutnya penafsiran,dengan menganggap bahwa Ruhullah atau Ruhul Qudus itu adalah roh yang ada dalam diri manusia,padahal sebenarnya Ruhul Qudus itu adalah Dzat Asal atau Nur .dalam hadits,Rasulullah SAW belum pernah menyatakan konsep seperti konsep di atas,beliau memakai konsep Nur  yang tampaknya setelah beliau mulai tidak di pakai,Al-Qur'an juga sudah mengingatkan,hanya sedikit pengetahuan yang diberikan akan masalah roh.masalah nabi Isa as,Al-Qur'an hanya menyatakan bahwa "ia di perkuat oleh Roh Kudus ( Ruhul Qudus )",Roh Kudus adalah "Nur / Dzat Asal" dan wujudnya bukan wujud roh seperti roh yang ada dalam diri manusia.Isa Al- Masih adalah seorang nabi yang dibimbing oleh Nur / Ruhul Kudus,selain para malaikat.
---------------
Ruhul Qudus dalam Al-Qur'an :

...Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus…( Al-Baqarah : 87 ).

...Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus…( Al-Baqarah : 253 ).

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
 ( Al-Maaidah : 110 ).

Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" .( An-Nahl : 102 )

Ruhul Qudus yang dimaksud dalam ayat-ayat di atas, jelas adalah Nur ( Nur Muhammad ) / Dzat Yang Asal.
Perhatikan ke ajaiban yang dilakukan nabi Isa,ke ajaiban seperti itu berasal dari Kuasa Nur. Kita berada di dalam Nur,tidak sulit bagi Nur untuk melakukan hal-hal ajaib di atas.burung dari tanah yang bisa hidup…ini adalah kuasa Nur, Nur lah yang membimbing Isa Al-Masih selain malaikat Agung Jibril.selain itu Tuhan juga mungkin sering berada di dekat Isa Al-Masih.

Keajaiban seperti yang dilakukan oleh nabi Isa ini adalah kuasa Nur.keajaiban ini sering disebut mukjizat dan disebut karomah kalau terjadi pada para wali.darimanakah mukjizat itu ?..karomah itu ?..dari Kuasa Nur.bukan Tuhan langsung,kecuali Tuhan berkehendak.dan biasanya Tuhan akan berkata dengan perkataan AKU,bukan KAMI.

Kami perkuat ia dengan Ruhul Kudus,artinya Tuhan berkata dengan melibatkan Nur,bahwa Tuhan memperkuat Isa Al-Masih dengan Nur / Ruhul Qudus / Kuasa Nur. Nabi Isa hanya mengikuti perintah ghaib,lalu kemudian Nur lah yang bekerja.kemudian saat nabi Isa masih bayi,yang bekerja secara langsung adalah Nur / Ruhul Qudus,sehingga nabi Isa yang masih bayi bisa berbicara.
___

Kembali pada pokok bahasan,manusia mencari Tuhan :

Satu patokan dasar yang membuat umat yang ada di jalur agama Abrahamik untuk tidak mengaku atau merasa dalam hati sebagai Tuhan.patokan tersebut adalah ketika Nabi Musa as yang ingin melihat wujud Tuhan di bukit Thursina,Tuhan hanya berkata dengan penegasan bahwa samasekali wujudnya tidak bisa di tampakkan kepada Nabi Musa.yang membuat heran dan terkesan bahwa Tuhan itu plin-plan dalam konsep ini,adalah bahwa setelah menolak bertemu langsung dengan Nabi Musa as,Tuhan kemudian muncul ke dunia dalam perwujudan manusia seperti anggapan orang terhadap nabi Isa Al-Masih,lalu menyusul dari banyak tokoh Islam yang terkenal seperti Al-Hallaj,Ibnu Araby dan kalau di Indonesia seperti Syech Siti Jenar.kenapa ada kesan plin-plan seperti ini ?...apakah bisa di katakan bahwa nabi Musa adalah juga perwujudan Tuhan ?..lalu siapa yang bebicara padanya di bukit Thursina,dzat Tuhan yang lain ?...pola ini terkesan tidak beraturan dan banyak pertentangan.alasan apalagi yang bisa di buat untuk membenarkan konsep ketuhanan seperti ini ? ( maaf ini khusus kalangan Islam saja )...sedang Tuhan berfirman di Al-Qur'an yang bunyinya kurang lebih sbb : Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan:" Sesungguhnya aku ( manusia ) adalah tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam...bagaimana tafsir ayat ini supaya sejalan dengan konsep atau faham ketuhanan di atas ?....bisakah seluruh ayat Al-Qur'an di format kembali dengan melakukan penyesuaian terhadap konsep ketuhanan di atas ( bahwa dalam diri manusia ada dzat Tuhan sehingga halal bagi manusia mengaku sebagai Tuhan )?..sebab konsep syari'at Islam itu sangat tegas memisahkan antara Tuhan dengan Mahluk.kalau kita mengacu pada konsep bahwa dzat asal adalah Tuhan,maka seekor kambing pun jika ia bisa bicara,maka mungkin ia akan berkata "Ana Al-Haq",karena kambing juga adalah fragmen dzat asal yang memiliki hak pengakuan yang sama dengan manusia.....bagaimana dengan Iblis ?..jelaslah bahwa Iblis atau Syaitan atau golongan Jin, juga memiliki hak yang sama untuk mengaku sebagai Tuhan yang dalam hal ini di tafsirkan sebagai dzat asal.
___________________
Kesimpulan Asumsi II :

DZAT ASAL ADALAH DZAT TUHAN SENDIRI YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG TUNGGAL.
RUANG TAK BERTEPI DAN TUHAN ADALAH ADA DAN TIDAK BISA TIDAK ADA.
RUANG ALAM SEMESTA DAN ISINYA ADALAH BERASAL DARI TIDAK ADA MENJADI ADA DAN BISA MENJADI TIDAK ADA DENGAN KEMBALI / MENYATU DENGAN DZAT TUHAN,DIMANA PADA AKHIRNYA YANG ADA ADALAH DZAT TUHAN SEMATA.

Catatan :
Jika dalam Islam terdapat faham seperti Asumsi II,maka pastilah itu merupakan hasil adopsi dari konsep agama di luar konsep agama Abrahamik,

PEMAHAMAN AKAN DZAT TUHAN SEPERTI DALAM ASUMSI II,SERING DINYATAKAN OLEH PENGANUTNYA BAHWA "SEGALA YANG ADA,ADALAH PERWUJUDAN TUHAN,IA SATU KESATUAN DALAM BANYAK PERWUJUDAN,SEGALANYA ADALAH TUHAN SEMATA".
___________________
Dengan pernyataan bahwa segalanya adalah Tuhan,maka setiap komponen alam semesta ini adalah manifestasi Tuhan.tentu saja bahwa manifestasi dalam derajad tertinggi ada pada manusia,manusia adalah mahluk paling sempurna di alam semesta ini,begitu mungkin pendapat faham ini.dengan demikian maka perwujudan Tuhan tertinggi adalah Manusia,karena manusia memiliki perbedaan derajad,maka perbedaan derajad ini membuat adanya manusia yang di anggap sebagai perwujudan tertinggi Tuhan di dunia.para penganut faham ini berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi dalam derajad tertinggi tersebut.disinilah dikenal berbagai macam aliran Tarikat yang mengasah individu agar bisa mencapai kedudukan ( MAQAM ) tertinggi tersebut.
Adapun dalam masalah kematian,faham ini menganggap bahwa kematian adalah peleburan kembali menjadi dzat Tuhan,sering di istilahkan dengan MENYATU dengan Tuhan. ( Mungkin juga ada faham Re-Inkarnasi seperti dalam pemahaman Brahmanisme ).
Hal lainnya adalah bahwa faham ini sepakat bahwa Manusia di dunia bisa menyatu dengan Tuhan,konsep ini sering disebut dalam sebagai Wahdatul Wujud dan Hulul.
Para penganut faham ini dalam Islam adalah tokoh tokoh yang sangat terkenal seperti Al- Hallaj,Ibnu Araby,Syech Siti Jenar dan lainnya yang sefaham.

Perhatikanlah perkataan Ibnu Araby dalam memahami kata :"Segalanya Adalah Tuhan" : dengan pemahaman ini Ibnu Araby menyatakan bahwa menyetubuhi Isteri adalah sama dengan menyetubuhi Tuhan.ini artinya bahwa segala perwujudan yang ada di dunia ini adalah Tuhan Semata,mulai dari manusia,hewan,tumbuhan,planet,bintang dan galaksi.yang meresahkan dari faham ini adalah kalau-kalau dalam perkembangannya,faham ini kemudian menghalalkan FREESEX,menghalalkan pembunuhan terhadap orang yang bukan golongannya,kemudian MUNAFIK terhadap Syari'at sudah jelas,kemungkinan besar bahwa memfitnah untuk kepentingan golongannya adalah bisa pula di halalkan.jika perkembangan faham ini terlalu jauh dari syari'at Islam,maka jelaslah bahwa mereka bukan yang disebut golongan Kanan dalam Islam.
Faham ini banyak di anut oleh umat Islam,walaupun tidak semua pemahaman itu di adopsi,hanya beberapa saja.namun hal ini membuat kabur kebenaran Syari'at Islam sesungguhnya.membuat kabur Islam yang sebenarnya,membuat kabur Islam dengan tradisi yang dibangun dan di wariskan oleh Rasulullah SAW.

Pada akhirnya semua kembali pada akal masing-masing,tulisan ini tidak bermaksud menyinggung apalagi mencela faham seperti diatas,ini hanya usaha mencari kedudukan ajaran Nabi Muhammad SAW yang sebenarnya,kalau memang faham di atas adalah benar-benar ajaran Rasululullah Muhammad SAW,mengapa sifatnya munafik terhadap Syari'at ?..apakah memang demikian ?..artinya hanya orag-orang yang telah memahami dan mengenal Tuhan yang bisa berpendapat sepert pendapat Ibnu Araby,Al-Hallaj,Syech Siti Jenar dan lainnya yang sefaham ?..sementara umat awam ikut saja dulu aturan yang umum,jika sudah faham dan mengenal Tuhan,maka ia akan tahu beda orang awam dan non awam ,benarkah demikian ?...

Dengan faham bahwa segalanya adalah Tuhan,maka secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa Tuhan itu tidak ada, kita tidak akan pernah bertemu Tuhan selama- lamanya,karena kita semua adalah perwujudannya.kita akan mejadi tidak ada jika Tuhan ada,dan menjadi ada jika Tuhan tidak ada,jadi tidak akan pernah bertemu.kalau kita ingin bertemu Tuhan,maka carilah perwujudannya seperti Sri Khrisna,Mithra,Al-Hallaj,Ibnu Araby atau Syech Siti Jenar.Konsep seperti ini adalah kebingungan, semua faham seperti ini memiliki lika-liku yang masing- masing tidak mau disebut sama satu sama lainnya,.....secara logika, faham ini terkesan sulit di fahami.

"Seorang Islam yang mengaku Tuhan,Anak Tuhan atau bagian dari Tuhan,secara sadar,sehat jasmani dan rohani,baik di ungkapan secara lisan kepada orang lain maupun mengakuinya dalam hati,maka ia di ancam Neraka Jahannam dalam Al-Qur'an ".
______________________________________
Koreksi terhadap Asumsi II :
Kelemahan pada Asumsi II ini adalah,Jika Nur ( yang meliputi ruang alam semesta ) adalah Tuhan,bagaimana kalau Nur yang ada di ruang tak bertepi itu ada lebih dari satu,artinya bahwa ada banyak ruang alam semesta yang persis seperti ruang alam semesta kita ini.dengan kondisi ini,apakah ada yang tetap menganggap bahwa Nur itu adalah Tuhan ?..kalau Nur itu adalah Tuhan,maka Tuhan itu menjadi jamak,lebih dari satu,jumlah Tuhan adalah sebanyak jumlah ruang alam semesta....logika ini bertentangan dengan konsep Tuhan Yang Maha Esa.dengan demikian maka Mustahil Nur itu adalah Tuhan.yang menciptakan Nur itu adalah Tuhan.Jumlah ruang alam semesta boleh banyak tak terbatas,tentu saja Nur juga boleh banyak tak terbatas,sebagaimana ruang tak bertepi ini juga tak berbatas,namun Tuhan teaplah satu.Ia hidup di ruang tak bertepi,dimana sebelum itu Nur itu belum ada samasekali.
Konsep yang menganggap bahwa kita dan seluruh isi alam ini adalah berada dalam Tuhan,adalah merupakan konsep yang harus di pertimbangkan kembali,karena konsep tersebut sudah tidak sesuai lagi.kalau konsep tersebut menganggap ruang tak bertepi adalah Tuhan atau manifestasi Tuhan,maka konsep seperti ini tidak lagi mengindahkan satu hal,bahwa Tuhan adalah dzat,sedangkan ruang tak bertepi adalah kekosongan,ruang tak bertepi bukan dzat.
Perhatikan kembali Tafsir hadits Nur Muhammad,bayangkanlah bahwa di ruang tak bertepi itu terjadi beberapa ledakan besar yang membentuk beberapa ruang alam semesta.ruang-ruang ini mengambang seperti aquarium di ruang tak bertepi.yang manakah Tuhan YME di antara aquarium yang mengambang itu ?...mustahil Tuhan adalah salah satu dari aquarium itu.Tuhan adalah pencipta seluruh aquarium yang mengambang itu.dan Aqurium-Aquarium itu adalah Ruhul Qudus / Nur / Dzat Asal yang mengambil wujud transparan hinga tidak nampak samasekali.hanya Tuhan yang tahu.
_______________________________

Kesimpulan :
Kedudukan Asumsi I dan Asumsi II di atas adalah hampir setara dalam tingkat rasio kebenarannya.

Dengan adanya koreksi diatas,maka Konsep Ketuhanan yang menyatakan atau menduga bahwa Nur yang mengambang di ruang tak bertepi itu sebagai Tuhan,adalah merupakan Konsep Ketuhanan yang keliru.kemudian kalau hal ini di korelasi lagi dengan Konsep Ketuhanan agama Abrahamik,terutama Islam,maka jelas,bahwa Al-Qur'an dan Al-Hadits memisahkan antara Tuhan dengan Hamba.sehinggga asumsi atau penafsiran yang benar akan Tuhan ada pada Asumsi I.

Tulisan ini hanya mencoba mencari kebenaran-kebenaran yang mungkin terlewatkan atau terlupakan,dimana hal itu bisa menjadi koreksi bagi setiap akal yang berfikir dalam jalur keyakinannya masing-masing.

Sekian,semoga bermanfaat.
Tulisan ini bisa benar dan bisa salah menurut anda,terserah pada anda.
Trims.____ht@2011
--------------------------

Contacts :

Email : djibreell@gmail.com