Kamis, 05 Januari 2012

Budaya Jahiliyah


Budaya Jahiliyah Arab


Budaya jahiliyah Arab dan pengaruhnya terhadap perkembangan islam :

Apakah budaya jahiliyah,seperti pola kehidupan sosial zaman lama,tidak mempengaruhi perkembangan islam.karena dahulu benar-benar islam itu hadir di ditengah masyarakat yang tidak terpuji,masyarakat yang biadab,masyarakat pagan,masyarakat yang tidak segan untuk membunuh sesamanya,tidak segan mengorbankan anak atau bayinya untuk kepentingan tertentu,tidak segan berbuat zalim terhadap kaum wanitanya.apakah kebiasaan -kebiasaan ini tidak mempengaruhi perkembangan islam ?..dari segi kejiwaan dan budaya ?..

Rasulullah Muhammad SAW,dilahirkan ditengah keadaan manusia yang bisa disebut masih sangat terbelakang,kejam,biadab dan pagan.begitu juga dengan para sahabat,tidak hanya 4 khalifah,banyak sahabat lain.kehidupan para sahabat ini asalnya adalah kehidupan jahiliyah.adapun Rasulullah Muhammad SAW,beliau adalah salah satu orang yang saat itu memiliki pemikiran berbeda dari masyarakat pada umumnya.dasar pemikiran ini kemudian tertanam dalam diri beliau.sehingga pada akhirnya mencukupi syarat bagi beliau untuk di angkat oleh Allah menjadi seorang utusan / nabi.ketika masih di Mekkah beliau tidak tahan dengan perlakuan orang-orang Mekkah.terutama kaum Quraish yang waktu itu merupakan orang-orang terpandang dan merupakan penghulu-penghulu masyarakat.kemudian keadaan ini membuat beliau ber hijrah ke Madinah.selain itu Hijrah beliau adalah perintah Allah.
--------------------------
Surah : Muhammad

13. Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.

14. Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?

76. Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja.

-------------------------
Di madinah masyarakatnya tidaklah seperti masyarakat di Mekkah.ada pebedaan.masyarakat di madinah tidak kejam dan biadab seperti masyarakat di Mekkah waktu itu.hal ini disebabkan oleh kondisi Madinah yang multi etnis.apalagi dengan adanya Yahudi.orang yahudi adalah orang yang lebih beradab dari orang-orang Mekkah pada waktu itu.karena merekan sudah memiliki Al-Kitab yang merupakan warisan para nabi semenjak nabi Ibrahim.keadaan ini saling mempengaruhi,hingga terbentuk masyarakat yang lebih baik dari masyarakat Mekkah,silahkan ditelusuri.walaupun di Mekkah ada juga masyarakat beragama non pagan,contohnya seperti Warakah,yang beragama Kristen / Nestorian.namun jumlah mereka tidak begitu berpengaruh terhadap tradisi masyarakat pagan di sana.silahkan telusuri bagaimana budaya pagan waktu itu di Mekkah.

Hanya Rasulullah Muhammad SAW yang tidak banyak terpengaruh oleh keadaan dan kebiasaan masyarakat pagan Mekkah waktu itu.adapun para sahabat,sebelumnya mereka kental dalam kehidupan pagan.oleh karena suatu sebab,dan ini merupakan kehendak Allah,maka beberapa orang pagan masuk Islam.mereka yang mula-mula masuk islam ini disebut para sahabat Rasulullah SAW.nampak disini bahwa para sahabat tidaklah seperti Rasulullah SAW yang budi pekertinya jauh berbeda dari para sahabat.ini mula-mulanya.pada akhirnya para sahabat ini di bimbing oleh Rasulullah SAW,sehingga kejiwaan dan kebiasaannya sedikit bergeser.tidak lagi sekejam dan se-biadab sewaktu mereka belum masuk Islam.

-------------------------
Al-An'aam

16. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.
-------------------------

Namun demikian,kita juga harus memahami,bahwa meninggalkan kebiasaan lama adalah tidak mudah.apalagi menyangkut masalah kejiwaan yang terikat pada budaya.tidaklah semua itu seperti proses sim salabim.ada waktu dan tempat untuk mendukung berjalannya proses tersebut.dan tidak semuanya lancar.namanya juga usaha.dan hal ini di kuatkan oleh ayat Al-Qur’an tentang sukarnya masyarakat waktu itu meninggalkan budaya leluhur atau nenek moyangnya. anda bisa bayangkan jika anda yang lahir disana waktu itu dengan membawa budaya anda sekarang,anda pasti shock berat,salah-salah anda bisa stroke kemudian wafat dalam kegelisahan dan derita.

Melihat bahwa ini persoalan kejiwaan yang terikat pada budaya,dimana terjadi pergeseran / transisi antara budaya lama dengan budaya baru yang di anjurkan islam,maka bukan mudah bagi orang untuk berfikir dan meyakini bahwa penganut islam mula-mula di masa lalu itu tidak lagi membawa kebiasaan-kebiasaan lamanya 100%.harus jujur dalam mengakui hal ini.seberapa besarkah islam bisa merubah mereka ?..ini persoalannya.dan kemudian pertanyaannya adalah …apakah masyarakat islam sekarang ini tidak mewarisi budaya lama tersebut ?...Islam adalah agama yang benar,namun kalau umatnya memiliki kejiwaan yang mengikuti kejiwaan masyarakat jahiliyah waktu itu,seperti cenderung biadab jika bertindak,maka masyarakat islam tidaklah lebih maju dalam berfikir daripada masyarakt jahiliyah waktu itu.

Yang harus di fahami adalah bahwa,hijrah dari agama nenek moyang ( pagan ) ke agama islam,adalah sebuah proses yang panjang.pada generasi pertama mungkin saja hijrah tersebut hanya tercapai 40% misalnya ( agama sudah islam,tidak pagan lagi,namun masih 60% biadab dlm bertindak,walau tindakan itu di benarkan al-qur'an,akan tetapi al-qur'an tdk mengatur dengan detail cara bertindak.sehingga tindakan yang di ambil adalah masih merupakan ada tindakan jahiliyah / buta tanpa belas kasihan.ini persoalan yang tidak gampang.kemudian pada generasi berikutnya apakah nilai hijrah tersebut meningkat ?..70 % atau lebih misalnya,..ini mesti dilihat lagi.bagaimana perkembangan islam di generasi berikutnya.perhatikan pemerintahan Yadzid bin Muawiyah…apakah disana masih terjadi tindakan biadab ?..Yadzid membunuh Al-Husen cucu nabi SAW dengan tipu daya di Karbala.saya tidak marah krn cucu nabi SAW di bunuh dengan di kibuli sedemikian rupa oleh sebagian umat.ini gambaran hidup para pendahulu Islam.

Adalah akal yang harus faham.jika akal tidak faham,maka yang terjadi adalah bahwa ada sebagian orang islam yang bersih dari pagan namun tidak bersih dari kebiasaan hidup yang kejam.sehingga pada akhirnya kebiasaan yang kejam ini di wariskan dari generasi ke generasi.apakah tanda-tanda seperti ini ada dalam umat ?...perhatikan apakah kebanyakan umat itu sangat aggressive dalam me respon hal sensitif yang menganggu agamanya.apakah ini merupakan ciri bahwa umat mewarisi budaya lama dari pendahulunya,yang memang waktu itu masih zaman transisi moral dari jahiliyah ke Islam.kalau umat memiliki indikasi akan pewarisan ini,maka segeralah berupaya.karena umat tidak boleh hidup dalam keadaan masih dalam proses transisi moral dari jahiliyah ke islam seperti di zaman lama.perjalanan Islam sudah jauh.maka pemikiran juga seharusnya sudah jauh lebih bijak,moral umat seharusnya sudah jauh lebih baik.sudah lebih dari 1500 tahun semenjak Islam ada.apakah kita umat islam ini tidak terkurung atau terjebak dalam sebuah kondisi dimana kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi 1500 tahun lalu ?...ini harus di cermati lagi,karena kita umat Islam ini tidak mau di sebut umat biadab atau umat tidak bermoral,umat yang tidak ada belas kasih terhadap sesamanya dan terhadap umat lain ketika bertindak.ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits tidak demikian.jika islam tidak berjalan terseok-seok di muka bumi ini,tentu moral umat sudah jauh sekali berbeda.lemah lembut,penuh welas asih,tidak suka iri dengki,saling mendukung dalam kebaikan,saling mengingatkan jika ada yang tidak sesuai agama.saling bisa menerima pendapat dan saran satu sama lain.adakah gambaran ini terlihat pada umat ?..kalau hal ini tidak ada atau hanya sedikit,maka jelas,bahwa kita umat Islam ini adalah tidak lebih baik daripada pendahulu-pendahulu kita.seharusnya tidak demikian.bahkan seharusnya sudah jauh sekali bedanya.tidakkah kita hidup di zaman lama ?..dari segi kejiwaan dan budaya ?...manusia yang begis,kejam dalam bertindak ?..tidak mau tahu akan persoalan orang lain ?..jika terlihat salah maka sikat saja,apalagi kalau lain agama ?..ada tidak gambaran ini pada umat Islam ?...kalau tidak ada ..maka bersyukurlah bahwa kita sudah jauh lebih maju dalam pemikiran dan moral dibanding para pendahulu-pendahulu kita,juga dalam hal positif yang lain tentu saja.sudah 1500 tahun.sesuai saja jika demikian.

Innaddina Indallahil Islam…kalimat ini ternyata telah mendidik umat dengan baik,termasuk yang menulis.kalau benar kita sudah jauh dari para pendahulu kita.ada perkembangan yang membanggakan.masyarakat madani,penuh welas asih antar sesama,baik satu agama maupun terhadap lain agama.masyarakat yang jauh dari faham kebencian,masyarakat yang bening hatinya,bening moralnya,bening perilakunya,maju peradabannya.masyarakat yang di rindukan oleh orang sedunia.masyarakat yang dicintai oleh orang sedunia.semua itu karena cahaya Islam yang benar-benar telah meresap kedalam masing-masing individu Islam.Innaddina Indallahil Islam,tidak hanya tertulis dalam Al-Qur'an atau terucap lewat lisan,akan tetapi kenyataan berbicara.Islam yang MADANI.betapa indahnya.masyarakat surgawi yang pernah ada di muka bumi.prosesnya memang tidak gampang.1500 tahun perjalanan peradaban Islam,yang dibangun dari generasi ke generasi dengan grafik yang terus naik mendaki,hingga sekarang.masyarakat islam yang mengayomi manusia dalam senyum keihklasan,dalam senyum kasih sayang,masyarakat yang tenang.masyarakat surgawi.

Innaddina Indallahil Islam,bukan hanya tertulis dalam Al-Qur'an,tapi tertulis dalam setiap perilaku,setiap ayunan tangan dan kaki umat,dalam setiap pandangan dan senyum umat,dalam setiap lisan dan tulisan umat.kecuali umat yang khilaf.Innadina Indallahil Islam,tidak hanya suara mesjidnya yang nyaring menyebar dalam radius ratusan meter.hingga menyentuh setiap hati yang mendengar.alangkah indahnya islam,Islam membuat orang rindu dengan suara mesjidnya yang mengalunkan suara-suara indah para pembaca Al-Qur'an-nya.masyarakat Islam yang dirindukan orang akan suara para ulamanya berkhotbah di mesjid dengan suara menyebar ratusan meter,hingga para ulamanya sampai kering tenggorokannya berbicara,hingga para ulamanya sebagian kalah dan menyerah untuk dipeluk mesra oleh peradaban…..sudah 1500 tahun lebih perjalanan peradaban masyarakat Islam.sekarang mereka adalah masyarakat yang penuh di lingkupi cahaya yang memancar terang ke setiap penjuru bumi seperti cahaya matahari pagi.jika mereka datang,mereka akan disambut dengan keikhlasan oleh umat lain.pribadi-pribadi Islam yang sejalan dengan kalimat, "Innadinna Indallahil Islam".sejuk sekali kalimat tersebut.saya ingin istirahat sejenak,berbaring dan bermimpi dalam pelukan kalimat Innadinna Indallahil Islam.barangkali ketika bangun esok di pagi hari,saya melihat cahaya baru di ufuk timur sana."Barangkali disana..ada jawabnya"..kata Ebiet G Ade.

Sekian,semoga bermanfaat.
Tulisan ini bisa benar dan bisa tidak menurut anda,terserah pada anda.
Trims.___ht@2012
----------------------------------------

Contacts :
Email : djibreell@gmail.com
Facebook : http://facebook.com/djibreell

Home