Tuesday, January 17, 2012
10:58 PM
10:58 PM
[
Sebuah Kutipan dari Buku terkenal dan Penulis terkenal ]
Referensi : Buku : Judul : Menyingkap
Rahasia-Rahasia ILAHI ( Futuhul-Ghaib )
Penerbit : Citra Risalah
Penulis Asli : Syaikh Abdul Qadir
Al-Jailani Rah.a
Penerjemah : Imron Risidi
Cetakan : III,Rabiul Awal 1430H /
Maret 2009
Rasanya tidak lengkap apabila tulisan
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang satu ini di lewatkan begitu saja.tulisan
beliau yang berjudul Menghadapi Musibah adalah benar-benar keterangan yang
membuat saya takjub.Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany menulisnya dengan
sangat-sangat rapi,indah,bermakna dan mudah difahami.satu-satunya tulisan yang
sering saya buka dan baca berulang-ulang dalam buku berjudul "Menyingkap
Rahasia-Rahasia ILAHI ( Futuhul-Ghaib )".apa yang di tulis beliau adalah
benar-benar sesuai, hampir tiada cacad menurut saya.saya kagum kepada Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailani karena beliau bisa menyusun kejadian tersebut dengan
sangat urut dan akurat.mudah-mudahan tulisan beliau ini bisa menjadi pegangan
generasi Islam,terutama dalam hal menghadapi musibah / hidayah dari Allah SWT.
Percayalah bahwa barangkali diantara
pembaca ada yang tidak pernah menyangka kelak akan menghadapi kejadian yang
disebut Musibah atau Hidayah ini.jika diantara pembaca kelak benar-benar
mengahadapi kejadian ini,maka tentu pembaca sudah tahu karena sudah membaca
buku beliau atau paling tidak sudah membaca di blog ini.percayalah bahwa
kejadian yang disebut hidayah / musibah ini adalah kejadian yang berbeda dan
unik.ini adalah fenomena manusia yang sedang di uji segala kemampuannya,karena
ada derajad yang akan dia peroleh dari Allah SWT.barangsiapa bisa lolos,maka
jadilah ia yang diperhatikan Allah SWT.barangsiapa yang tidak lolos,maka
jadilah ia orang yang tidak mengetahui.ia akan tenggelam dalam
fikiran-fikirannya yang di buai setan sepanjang hidupnya,kecuali Allah
berkehendak lain.didalam hidayah / musibah ini,seseorang harus benar-benar
memakai akal fikirannya secara maksimal.jangan sampai kalah oleh hawa
nafsu.jika ia bisa menang dalam melawan hawa nafsunya,kemudian akalnya telah ia
pakai secara maksimal,namun ia belum mendapat pengetahuan,maka disinilah ia
akan di bantu dengan di tuntun / dibimbing.tapi kalau sebelumnya ia kalah oleh
hawa nafsunya dan akalnya tidak ia pergunakan dengan baik,,maka celakalah
ia,karena ia ( menurut saya ) tidak akan di bantu.disinilah orang bisa di anggap
gagal dalam musibah / hidayah.jika Allah menghendaki, ada di suatu masa dalam
hidupnya ia menemukan kebenaran yang ia cari,sehingga ia kembali ke jalan yang
lurus.
Kutipan :
Maqalah Ketiga ( Bab III )
hal : 5 : Judul : "Menghadapi Musibah"
Syaikh Abdul Qadir
Al-Jailani Rah.a. mengatakan : Ketika seorang hamba diberikan musibah,maka
pertama kali dalam hatinya akan terbetik tentang pertolongan dari dirinya
sendiri.
Apabila ia tidak bisa
menyelamatkan dirinya dari musibah itu,dia akan meminta tolong kepada sesama
mahluk seperti raja,pemimpin,orang-orang yang mempunyai kedudukan dan
kekayaan,ahli-ahli ilmu jiwa dan ahli pengobatan.apabila dari semuanya itu
tidak mendapatkan keselamatan yang dia harapkan,maka dia kembali menuju
Tuhannya dengan menghaturkan do'a,tadharru',dan pujian kepada-Nya.selama dia
menemukan keselamatan dalam dirinya,dia tidak akan mencari pertolongan kepada
sesama mahluk.dan selama dia menemukan keselamatan dari sesama mahluk,maka dia
tidak akan kembali menuju kepada Tuhannya.kemudian apabila dia tidak menemukan
pertolongan dari sisi Tuhannya,maka dia akan terus menengadahkan kedua
tangannya untuk memohon dan berdo'a,bertadharru',memuji,membutuhkan,disertai
rasa cemas dan penuh pengharapan.akhirnya Allah SWT memberinya kelemahan dan
Dia tetap tidak mengabulkan permintaannya,hingga akhirnya habislah semua jalan.pada saat itulah qadar
berlaku.
Seorang hamba akan merasa
lemah dalam setiap usahanya.dalam dirinya hanyalah tinggal ruh saja.dia tidak
dapat melihat kecuali hanya takdir dan kekuasaan Allah SWT..
Jadilah ia sebagai seorang
yang yakin dan meng-esa-kan secara terpaksa, dan memtuskan bahwa pada
hakikatnya tidak ada yang mengatur dan menggerakkkan kecuali hanya Allah
swt.tidak ada yang memberikan ketenangan dan menggerakkan kecuali Allah
swt.tiada kebaikan atau kejahatan,bahaya atau manfaat,pemberian atau tiadanya
pemberian,terbuka atau terkunci,hidup atau mati,kemuliaan ataupun
kehinaan,kecualinhanya didalam kekuasaan Allah swt.seorang hamba yang berada di
dalam kekuasaan qadar itu ibarat anak kecil yang masih menyusui dalam dekapan
perempuan yang menyusuinya,atau seperti jenazah yang sedang dimandikan di
tangan orang yang memandikannya,atau seperti bola yang berada di tongkat
permainan polo penunggang kuda.dia di bolak-balikkan,di gonta ganti dan di
ubah-ubah.dia ada tetapi tidak mempunyai kekuasaan dan gerakan dalam
dirinya,juga selainnya.dia hilang dari dalam dirinya didalam kekuasaan
Tuhannya.maka dia tidak akan dapat melihat kecuali hanya kepada Tuhannya
semata.dia tidak dapat mendengar dan berfikir dari mahluk,selain dia.jika saja
dia dapat melihat,memdengar dan mengetahui,maka pembicaraannya tentu akan dapat
didengar ,pengetahuannya dapat diketahui,nikmatnya dapat di nikmati,dia akan
bahagi dengan mendekatkan diri kepada-Nya,dia akan tenang dengan
janji-Nya,dengan-Nya dia merasa tenang,denagn pembicaraan-Nya,dia akan merasa
gembira.dan dia akan melarikan diri dan takut dari selainnya.dia akan selalu
berdzikir dan perpegang teguh kepada-Nya.kepada-Nya lah dia akan percaya dan
bertawakkal.dia akan mendapatkan petunjuk daru nur ma'rifat-Nya.dia akan mampu
melihat keanehan-keanehan ilmu-ilmunya.dia akan dilindungi dan di bimbingdi
bawah rahasia-rahasia kekuasaan-Nya.dari-Nya lah,dia akan dapat mendengar dan
mengerti.kemudian di atas dasar itu semua,dia akan memuja dan memuji,bersyukur
dan berdo'a kepada-Nya.
---------Akhir kutipan
Tambahan dari penulis :
Perkara ghaib tersebut di atas adalah
benar,walaupun sangat langka,hanya segelintir manusia yang menemukannya
kemudian di panjangkan umurnya.ini kebijakan Allah swt.
Adapun mengenai lurus tidaknya manusia
itu setelah musibah itu,menurut saya,tergantung peruntungannya dalam musibah /
hidayah.jika qadarnya memang menunjukkan nilai bahwa dia harus di bimbing,maka
dia akan selamat dalam perlindungan dan bimbingan Tuhan.adapun jika qadarnya
tidak menunjjukan nilai bahwa dia harus di bimbing,maka Allah akan
membiarkannya,kemudian dia akan hidup dalam ujian selanjutmya.yaitu memperbaiki
segala kekurangannya dari kegagalannya.namun sayang orang yang gagal dalam
hidayah / musibah cenderung menganggap bahwa ia telah lolos,sehingga ia bisa
mengajarkan pengetahuan yang ia dapat kepada orang lain.hati-hatilah,banyak
orang yang gagal dalam hidayah yang kemudian mengajarkan ilmu agama pada orang
lain.akhirnya hanya kesesatanlah yang di dapat.ini pendapat penulis.seseorang
yang bisa dikatakan lolos dalam hidayah adalah orang yang mengajarkan ilmu
pengetahuannya yang sejalan dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits.tidak boleh ada
pertentangan.hidayah / musibah seharusnya memberinya banyak pengetahuan dan
hikmah dari apa yang telah di gambarkan oleh ayat-ayat Al-Qur''an dan juga
Al-Hadits.tidak ada faham baru atau unsur baru yang sifatnya
fundamental,kecuali pengembangan dan perluasan hikmah dari syari'at yang
ada.dan sekali lagi,tidak boleh ada pertentangan dengan syari'at ( Al-Qur'an
dan Al-Hadits ).
Catatan :
Terkadang di temukan orang yang
dikatakan sebagai guru spiritual islam,namun disi lain orang melihat fahamnya
yang NARSIS ( munafik ),ini samasekali tidak sesuai dengan Islam.Islam tidak
memiliki toleransi ( tidak bisa menerima faham ) terhadap NARSISME.memang ada
faham dalam Islam yang disebut Taqiyah,namun ini proteksi bukan Narsis.akan
tetapi jika taqiyah ini kemudian di utak-atik lagi dengan berbagai alasan maka
ujung-ujungnya juga bisa Narsis.mari kita sama-sama berhati hati dalam
beragama.berhati-hati dalam mewariskan faham kepada generasi penerus
umat.karena Tuhan tidak lagi memberi seorang nabi kepada Islam.jika kita salah
mewariskan,maka bisa jadi umat Muhammad SAW akan punah di atas bumi.yang
tersisa hanyalah nama umat Muhammad saja,yang tesisa hanyalah nama Islam
saja,adapun manusianya sudah jauh bergeser dari apa yang seharusnya.hal ini
jauh-jauh hari telah di ingatkan oleh Rasulullah Muhammad SAW :
..." Akan ada masa dimana Islam
hanya tinggal nama saja
"…
Jagalah Islam dari penghianatan demi
penghianatan terhadap Syari'atnya.tak akan adalagi Kitab seperti Al-Qur'an.jika
manusia jahil terhadapnya…….?...
Catatan :
Dalam beberapa hal saya setuju dengan tulisan-tulisan Syaikh Abdil Kadir AL-Jailani dalam buku beliau berjudul "Futuhul Ghaib".namun ada sedkit hal yang mengganjal.saya tidak setuju dengan pernyataan beliau di bawah ini :
"Diantara aku dan kamu serta mahluk semuanya sejauh antara langit dan bumi,janganlah kamu menyamakan aku dengan seseorang."(Futuhul Ghaib hal : 246 ).
Kemudian perkataan beliau :
Beliau berkata kepada putranya :"Jauhilah olehmu semua orang yang ada disekitarmu,karena sesungguhnya aku bersamanya secara zhahir dan bersama yang lain dengan bathin."( Futuhul Ghaib hal 245 ).
Maaf saya melihat indikasi Pantheisme disini,namun ini hanya pendapat saya.saya kira semua orang berhak berpendapat.
Dalam beberapa hal saya setuju dengan tulisan-tulisan Syaikh Abdil Kadir AL-Jailani dalam buku beliau berjudul "Futuhul Ghaib".namun ada sedkit hal yang mengganjal.saya tidak setuju dengan pernyataan beliau di bawah ini :
"Diantara aku dan kamu serta mahluk semuanya sejauh antara langit dan bumi,janganlah kamu menyamakan aku dengan seseorang."(Futuhul Ghaib hal : 246 ).
Kemudian perkataan beliau :
Beliau berkata kepada putranya :"Jauhilah olehmu semua orang yang ada disekitarmu,karena sesungguhnya aku bersamanya secara zhahir dan bersama yang lain dengan bathin."( Futuhul Ghaib hal 245 ).
Maaf saya melihat indikasi Pantheisme disini,namun ini hanya pendapat saya.saya kira semua orang berhak berpendapat.
Demikian,semoga bermanfaat.
Obat Bisul Di Kaki
BalasHapusObat Pendarhaan Di Hidung
Obat Polip Gusi
Obat Benjolan Di Gusi
Obat Pinggang Ngilu
Obat Radang Tenggorokan Anak
Obat Polip Di Dalam Telinga
Obat Patah Tulang Jari Kaki
Obat Kebas Pada Lidah