Minggu, 01 Januari 2012

Konsep Maksum dan Syari’at

 Home

Thursday, December 29, 2011
4:19 PM




[ SPU_02 ]
Konsep Maksum dan Syari’at

Konsep Maksum yang di percaya pada seorang Nabi / Rasul / Ahli Hikmah :

Seorang ahli hikmah haruslah lebih cerdas dari rata2 manusia yang ada.dengan kecerdasan akalnya ini ia dipilih untuk membawa risalah.dengan kecerdasannya ini ia dipilih untuk menjabarkan risalah.semakin ia rajin belajar dari berbagai sumber,semakin luas wawasannya dan semakin baik hasil penjabarannya terhadap isi risalah.

Seorang ahli hikmah seperti para nabi dan rasul,harus di maklumi,bahwa bagaimanapun mereka adalah manusia.manusia bagaimanapun tetaplah akalnya yang di utamakan Tuhan.tidak ada seorang ahli hikmah itu di tuntun dengan sangat detail mengenai penjabaran risalah yang di titipkan padanya.ia harus bisa memahami sedikit pengetahuan mengenai ayat-demi ayat yang diberikan melalui gambaran dan berita ghaib.

Dengan sifat manusianya ini maka ahli hkmah tidaklah merupakan manusia special dalam hal bahwa ia akan terus dalam kebenaran ketika menyapaikan penjabaran risalah.tidak demikian.ada kekhilafan ,ada keterbatasan dalam diri manusia.sehingga jika dikemudian hari ditemukan ke janggalan dalam penjabaran risalah oleh seorang nabi atau rasul,maka kemungkinan ini adalah kekhilafan,dan ini manusiawi.oleh sebeb itu jangan percaya bahwa seorang nabi atau rasul itu maksum.tidak.percayalah,bahwa seorang nabi atau rasul itu selain menyampaikan risalah,ia tetap sebagai manusia yang tidak luput dari ujian.ia tetap berada dalam lingkaran hukum Tuhan.jika kemudian ia khilaf,maka ia tidak akan lepas dari hukuman.

Al-Haaqqah :

40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,


41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.


42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.

43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.

44. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

45. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya[1509].
[1509]. Maksudnya: Kami beri tindakan yang sekeras-kerasnya.

46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
-----------------------------------------------------------------------
Dari ayat-ayat diatas maka dapat di simpulkan bahwa :

1.Seorang ahli hikmah,nabi atau rasul,tidaklah lepas dari sifat manusianya.sama seperti manusia lainnya.

2.Tidak ada nabi atau rasul yang maksum,keterangan ayat dia atas sudah jelas.tidak mungkin Tuhan memberi ancaman keras seperti ayat di atas kepada seorang nabi / rasul kalau nabi / rasul itu maksum.

3.Kekhilafan seorang ahli hikmah dalam penjabaran risalah atau kekhilafan lain dalam kehidupannya,adalah tidak lepas dari keadaannya sebagai manusia,tentu pula ia tak lepas dari tuntutan hukuman yang sudah tetap ( Hukum Tuhan  ).
-----------------------------------------------------------------------
Bagaimanapun manusia adalah manusia.seorang pembawa amanat tidak total bahwa amanat itu sampai ke tujuan degan sempurna,karena banyak rintangan ditambah kekurangannya sebagai manusia yang kuasa dan kemampuannya terbatas.

Seorang nabi atau rasul,hanyalah manusia yang dipilih untuk di titipi risalah.ia tidak harus di istimewakan seperti seorang raja yang harus di sembah atau di agung-agungkan.tidak demikian.hanya saja bahwa penghormatan kepada ahli hikmah,diberikan dengan wajar.tidak lebih dan tidak kurang.kalau lebih,bisa jadi nanti terbentuk jalan kufur.kalau kurang juga bisa jadi terbentuk jalan kufur,karena tidak berterimakasih.semua harus dalam kondisi yang benar.

Dari uraian diatas,maka tidaklah tepat jika seseorang menganggap Al-Hadits setara dengan Al-Qur'an.Al-Qur'an adalah perkataan Tuhan,tidak ada kekhilafan didalamnya kecuali akal yg tidak mampu menjabarkannya atau akal tidak sempurna dalam mengingatnya atau akal tidak sempurna dalam menuliskannya.adapun Al-Hadits,ia adalah perkataan manusia,dan perkataan manusia tentu sudah difahami bedanya dengan perkataan Tuhan,sedikit banyaknya ada kekhilafan dalam beberapa Hadits,sekalipun Hadits itu sahih.untuk itu,jika ada kejanggalan ditemukan dimana Al-Hadits yang tidak sejalan dengan Al-Qur'an,maka Al-Hadits harus tunduk pada Al-Qur'an,sebagaimana manusia tunduk pada Tuhannya.fikirkanlah bagaimana Al-Hadits itu harus bisa seirama dengan Al-Qur'an.kalau masih tidak bisa ,maka simpan hadits tersebut.dikemudian hari mungkin ada petunjuk yang bisa membuatnya seirama dengan Al-Qur'an.
Jangan melakukan perubahan terhadap lembaran Hadits yang isinya original,silahkan anda rubah,tapi dalam lembaran lain.pertahankan lembaran aslinya.jangan dirubah walau satu tanda bacapun.karena jika lembaran anda keliru,maka orang bisa kembali ke lembaran asli kemudian membuat lagi lembar duplikat dengan penyesuaian sesuai penafsirannya.demikian seterusnya.simpan baik-baik lembaran asli.hingga di temukan penafsiran yang benar-benar bisa di pertanggung jawabkan.


Perpecahan dalam Islam dan Akibatnya :

Keadaan Al-Hadits yang sering tidak sejalan dengan Al-Qur'an adalah bukan tidak mungkin karena Hadits itu tidak menemukan urutannya.ada missing link.ada hadits lain yang merupakan sambungannya yang terpisah darinya oleh suatu sebab.sebab-sebab ini sedikit banyak harus di akui adalah merupakan salah satu akibat dari keadaan umat Islam yang bercerai berai,semenjak Rasulullah Muhammad SAW wafat.dengan keadaan ini masing-masing kelompok membawa apa yang menurutnya benar.sehingga kemudian muncul berbagai macam aliran atau mazhab dalam Islam.dan realita menunjukkan bahwa masing-masing mazhab jarang sekali bisa cocok.terkadang malah terkesan saling mendustakan.saling menyembunyikan kelemahan masing-masing dan saling menuduh kelemahan masing-masing.hal ini membuat orang bertanya,manakah yang benar menurut ajaran Rasulullah Muhammad SAW ?...

Semenjak Rasulullah SAW wafat,umat berpecah belah,dan semenjak itulah kira-kira Al-Hadits menjadi terpisah-pisah,ada yang dibawa dalam ingatan sebagian orang,mungkin adapula yang dibawa dalam bentuk tulisan.dua sumber Hadits ini tampaknya memberi efek buruk terhadap kemurnian ajaran Islam akibat sumber-sumber itu terpisah-pisah.apalagi sumber yang berupa ingatan.para sahabat tidak sedikit.mereka terdiri dari dua kubu besar,yakni Mekkah dan Madinah.didalam dua kubu ini mungkin pula terjadi perpecahan dan bercerai berai.tidak diketahui separah apa kondisi Islam sepeningal Nabi SAW di zaman itu.yang jelas adalah bahwa hari ini kita melihat bahwa banyak sekali hal yang seharusnya tidak terjadi.hadits-hadits yang terpisah-pisah,para ulama masing-masing berdiri di atas penafsirannya dengan sumber yang tidak bisa dikatakan lengkap.belum lagi kalau sumber-sumber itu adalah palsu,hasil modifikasi atau semacamnya.

Pada akhirnya timbullah pertanyaan,apakah Islam yang kita anut ini sudah benar sesuai dengan Islamnya Rasulullah Muhammad SAW ?..
Banyak pendapat yang bisa kita peroleh mengenai hal ini.dan tampaknya pendapat-pendapat ini juga masih bertahan pada kubu masing-masing aliran.belum ada aliran yang ditemukan benar-benar berdiri sebagai pihak netral,walaupun mayoritas muslim mengakui bahwa para ulama dalam aliran Salaf lah yang paling benar di antara seluruh aliran Islam yang ada.mudah-mudahan saja demikian.sehingga kita umat ini tidak harus merasa bingung dalam menentukan pilihan dalam memilih mana yang benar.setidaknya kita bisa memilih yang benar dalam angka di atas 50 % atau lebih kebenarannya.mungkin pula sampai pada angka 80% kebenarannya.semoga saja begitu.sehingga kita tetap menjadi umat yang dinantikan oleh syurga.tidak menjadi umat yang tersesat.

Kesimpulan :

Tidak ada konsep Maksum dalam Islam.hal ini sudah jelas tersebut dalam ayat-ayat di atas.
Islam harus belajar dari kelemahan masa lalu untuk tidak terus bercerai berai.karena akibatnya adalah kaburnya  ajaran syari'at yang sesungguhnya.kaburnya kebenaran agama.akibatnya adalah kufurnya sebagian besar manusia.



Sekian,semoga bermanfaat.
Tulisan ini bisa benar bisa tidak menurut anda,terserah pada anda.
Trims.____ht@2012
-----------------------------------------------------------------------
Contacts :
Email : djibreell@gmail.com

Home