Selasa, 31 Januari 2012

Tasawuf dan Fiqih


Perkembangan Tasawuf dan Fiqih

Pengantar :
Tujuan tulisan ini adalah melihat sejauh mana Islam mengalami pergeseran faham ketuhanan dari faham yang di ajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.dengan tulisan ini diharapkan bisa diperkirakan posisi kita dalam peta syari'at.ajaran siapakah yang kita warisi ?..apakah masih ajaran Rasulullah Muhammad saw ?...sebab Al-QUR'AN menyatakan : "Taatlah pada Allah dan Rasul-Nya".


Awal :
Awalnya nama tasawuf muncul dari seorang tokoh arab purba yang gemar melakukan ibadah.namanya Shuffah bin Qisyar bin Ad bin Thabibah.kata sufi di nisbatkan kepadanya.lama setelahnya,nama sufi mulai tenggelam dan tidak dikenal orang.

Di zaman nabi Muhammad saw,belum ada penyebutan nama tasawuf atau sufi.walaupun nabi dan para sahabat dikatakan sangat gemar beribadah dan hidup sederhana.
Nabi sendiri tidak pernah menyinggung-nyinggung akan hal ikhwal sufi atau tasawuf.dan kebiasaan beliau beribadah dan bersedekah semata-mata karena sifat alami beliau ditambah petunjuk rohani yang beliau dapat dari proses kenabian.ajaran dan etika sufi tampaknya tidak ada pada diri nabi saw.kecuali secara kebetulan bahwa kebiasaan nabi saw mirip kebiasaan para sufi.hal seperti ini merupakan hal biasa.sebab sebuah kebiasaan yang mengarah pada perbuatan baik itu memang mirip-mirip saja.seperti hidup sederhana,rajin bersedekah,rajin beribadah.seorang ulama buddha dan ulama Islam,dalam perilaku dan perbuatan mungkin akan mirip-mirip saja.yang membedakan adalah faham atau pemahamannya dalam beragama.kemiripan tidak bisa di jadikan acuan apalagi sebagai pernyataan bahwa kehidupan nabi saw adalah kehidupan sufi.kulit boleh mirip namun isinya berbeda.ini mesti dicermati supaya kita tidak menarik korelasi yang tidak tepat antara kehidupan nabi saw dan para sahabat dengan kehidupan par a sufi di zaman setelah nabi saw tiada.

Munculnya Sufi :
Di penghujung abad ke dua tahun hijriyah,muncul tokoh bernama Abu Hasyim dari kufah.tokoh ini dikatakan menjalankan kehidupan yang sederhana dan meninggalkan kehidupan duniawi.
Pada masa ini nama sufi mulai terkenal.termasuk yang menjalankan kehidupan sufi adalah golongan syi'ah di kufah.kemudian ajaran tasawuf berkembang di Irak.dua abad kemudian istilah sufi telah menjadi khas dalam kegiatan mistik islam yang menyebar ke seluruh dunia dimana terdapat peradaban Islam.
Namun perkembangan ini kemudian di iringi oleh munculnya pertentangan antara kaum sufi dan pemegang hukum fiqih.kaum fiqih menganggap bahwa kaum sufi banyak melanggar ketentuan syari'at islam.

Disini dapat dilihat,bahwa jika kaum sufi itu telah benar dalam mencontoh nabi Muhammad saw,tentu kaum sufi tidak bertentangan dengan kaum fiqih.sebab mana mungkin bertentangan kalau keduanya adalah pewaris nabi.oleh karena kaum fiqih melihat bahwa kaum sufi tidak menggambarkan ketaatan dalam mengikuti nabi saw dan mengikuti syari'at,maka kaum fiqih kemudian menentang faham sufi yang menyimpang.

Muncul gejolak dalam umat,mengapa demikian ?..apa yang dilakukan oleh kaum tasawuf hingga menimbulkan gejolak ?..tentu ada yang berbeda dari kebiasaan yang di wariskan oleh Rasulullah Muhammad saw hingga kaum fiqih menentang faham tasawuf.

Abad ke-3 Hijriyah

Muncul tokoh spektakuler,bernama Al-Hallaj.ia mengucapkan kata-kata yang jelas-jelas melanggar hukum syari'at.perkataan tokoh ini adalah sbb :

"Sayalah Hak ( Tuhan ) itu" atau "Ana Al-Haq".

Para sufi ( mungkin tidak semua sufi ) mengaku telah kemasukan Tuhan sehingga kata-kata seperti itu sebenarnya ungkapan Tuhan lewat dirinya.

( Yang tidak bisa diterima disini adalah konsep kemasukan Tuhan.adapun jika Tuhan ingin berkomunikasi dengan manusia,maka Maha Suci Dia dari sifat Merasuk Hamba-Nya.jangan paksakan diri menerima bahwa Tuhan bisa merasuk hamba-Nya,petunjuk lain telah ada,bahwa Iblis dari gol.Jin suka berkomunikasi dengan manusia dengan istilah merasuk manusia.ada apa pula sehingga Tuhan menyerupai cara Iblis merasuk hamba-Nya,..ini harus di mustahilkan.saya faham dan mengerti akan maksud Al-hallaj ini,akan tetapi masih ada dan banyak kemungkinan lain daripada mengatakan bahwa Tuhan-lah yang merasuk,jika tidak ada lagi pilihan lain lagi,maka terserah saja.harus di ingat,bahwa Hidayah / Musibah adalah ujian,bukan semata-mata bimbingan,jika salah faham dalam memaknai fenomena yang ada,maka kegagalanlah yang akan diperoleh.apa yang bisa disimpulkan dari hasil hidayah Al-Hallaj dan Ibnu Araby selain kegagalan ?...)

Selanjutnya Al-Hallaj dikenal sebagai peletak dasar ajaran Wahdatul Wujud yang pengaruhnya sampai ke Indonesia.
Al-Hallaj sangat yakin dengan faham yang dibawanya,sehingga tidak ada yang menghentikannya untuk menyebarkan faham tersebut,hingga kaum fiqih terpaksa menghukumnya di tiang salib (309H),pada saat ia masih dikatakan mabuk birahi.

( Fenomena mabuk birahi ini dikatakan dalam istilah sufi sebagai mabuk birahi pada Allah..disini saya bingung… Allah yang dimaksud itu yang mana ?...).

Catatan mengenai Al-Hallaj:
( Seharusnya,selesaikan dulu mabuk Al-Hallaj,baru ia di adili,masih samakah fahamnya ketika mabuk dan ketika ia telah pulih dari musibah / hidayah.bisa jadi ia berubah,dan seharusnya ia berubah dengan membenarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits kalau memang ia terbimbing dalam Hidayah,namun jika kemudian fahamnya tetap bertolak belakang dengan syari'at,maka terserah kepada Hukum.menurut saya para Fuqaha terlalu buru-buru dalam hal ini.yang menyedihkan adalah Ibnu Araby…mengikuti Al-Hallaj dimana mungkin ia tidak faham akan kejadian Al-Hallaj.atau Ibnu Araby juga mendapat hidayah,namun malah gagal karena terlalu mencintai faham Al-Hallaj tanpa melihat lagi ke rambu-rambu syari'at.sulit untuk bisa lolos dalam hidayah kalau syari'at di abaikan,yang terjadi malah sebaliknya,bersatu dengan unsur syaitan dalam tubuh.bukankah Rasulullah saw telah mengatakan,bahwa yang berjalan didalam tubuh itu adalah syaitan,kelihatannya Ibnu Araby dan Al-Hallaj menafsirkan bahwa yang berjalan didalam tubuh dan membuai fikirannya hingga mabuk, adalah Tuhan.ini kebablasan menurut saya…)

Faham Al-Hallaj terbagi tiga :
1.        Ajaran Hulul ( Tuhan menjelma dalam diri manusia )
2.        Hakikat Nur Muhammad sebagai asal mula segala sesuatu
3.        Kesatuan semua agama

Al-Ghazali abad ke-5 Hijriyah :
Al-Ghazali muncul sebagai tokoh yang berada diantara kedua faham sufi dan fiqih.dikatakan bahwa Al-Ghazali selain mendalami hukum fiqih,beliau juga hidup sebagai seorang sufi.
Al-Ghazali mencoba menjadi penengah antara Sufi dan Fiqih.beliau berusaha meluruskan pemahaman-pemahaman tasawuf dan membawanya kembali kepada ajaran Rasulullah Muhammad saw.
Konsep ketuhanan Al-Ghazali :
"Tuhan meliputi segala wujud.yang wujud hanya Allah dan perbuatan Allah."

Berbeda dengan konsep Al-Hallaj :
"Ciptaan Allah dan wujud Allah bersatu"

Nampaknya pernyataan Al-Ghazali tidak mengalami banyak perubahan.disini Al-Ghazali menurut pendapat saya masih terpengaruh oleh ajaran Panteisme.hanya ajaran panteisme yang menyatakan bahwa Tuhan meliputi segala wujud.disini Al-Ghazali tampaknya berada diantara dua pengaruh faham yang bercampur,antara fiqih dan tasawuf.
Jika Tuhan meliputi segala wujud,maka tak akan mungkin Rasulullah saw menyatakan bahwa kita umatnya akan bertemu Tuhan secara langsung ( baca Tauhid nabi saw,di blog ini ).faham ketuhanan Rasulullah saw tidak seperti ini.faham Rasulullah saw adalah bahwa Tuhan adalah Individu.Tuhan adalah dzat yang terpisah jauh dari ciptaan.Tuhan berdiri sendiri dalam dzat-Nya.hal ini jelas didalam surah Al-Ikhlas dan dibeberapa ayat lain.jika menurut Al-Ghazali bahwa Tuhan meliputi segala wujud,maka kita manusia ini juga adalah wujud Tuhan.sama saja dengan pernyataan Al-Hallaj.apa bedanya...

Tokoh-tokoh besar Islam di abad ke-5 sudah mulai tercemar oleh faham pantheisme yang jelas-jelas bukan faham Abrahamik yang di awali pada nabi Ibrahim as.bagaimanakah tokoh-tokoh kita di tanah air / Indonesia ?..darimanakah tokoh-tokoh penyebar Islam awal di indonesia ?..hal ini akan di bahas dalam tulisan yang lain.yang dikhawatirkan adalah bahwa sebagian besar kita di Indonnesia menganut ajaran yang sudah tercemar ajaran Pantheisme.ajaran seperti ini bukan ajaran Rasulullah Muhammad saw.siapapun adanya tokoh yang mengajarkan tersebut,maka segeralah berbenah diri dengan memurnikan posisi kita dalam beragama.sudah benarkah kita umat Muhammad saw ?...semua kembali pada keyakinan dan kemerdekaan diri masing-masing.

Ibnu Araby :
Munculnya Ibnu Araby ( antara th.1102 m - 1240 m ),menambah kisruh dan kusut permasalahan Islam.Ibnu Araby membawa dan mengembangkan ajaran Al-Hallaj.
Ajaran Ibnu Araby :
"Wujud ( yang ada ) itu hanya satu.Wujud mahluk adalah wujud Allah juga.tidak ada pebedaan antara mahluk dengan Khalik.sebagaimana katanya "Maha Suci Tuhan yang menjadikan segala sesuatu,dan dia sesuatu itu sendiri".Allah adalah hakikat alam.perbedaan mahluk dengan Khalik,menurutnya,hanya karena ragam dari hakikat rupa yang Esa".

Jika demikian pendapat Ibnu Araby,maka semua yang ada ini hakikatnya adalah Tuhan sendiri…kalau seperti itu..kita adalah Tuhan juga..batu juga adalah Tuhan…tidak ada bedanya.
Ajaran seperti ini lebih dekat pada ajaran Panteisme yang berujung pada Atheisme.hingga akhirnya faham seperti ini akan melahirkan faham Narsis.dan ujungnya manusia tidak lagi harus mencari Tuhan,karena Tuhan adalah diri kita sendiri.ini tanda-tanda kiamat menurut saya.makin hari sebagian orang-orang di jalur religius malah semakin terperosok dalam konsep-konsep yang tidak masuk di akal.manusia adalah akal,berkali-kali Tuhan menyatakan hal ini di Al-Qur'an.

Tarekat :
Di abad ke-6 sampai ke-7,muncullah perkembangan baru,yakni tarekat.tujuan tarekat ini adalah untuk mencapai maqam.

Rasulullah Muhammad saw tidak pernah membuat maqam-maqam seperti ini,namun kalau itu merupakan pengembangan ke arah yang lebih baik,saya kira tidak ada masalah.tarekat adalah baik,hanya saja faham ketuhanan wahdatul wujud dan semacamnya ini yang bermasalah
Nama-nama tarekat itu  antara lain adalah,tarekat Qodriyah yang didirikan oleh syekh Abdul Kadir Al-Jailani,tarekat Naqsabandiyah,Tarekat Nariyah dan sebagainya.semuanya adalah jalan-jalan tasawuf / sufi.

Termasuklah ajaran sifat 20,yang di susun oleh seorang guru sufi.

( Menurut saya sifat 20 adalah ilmu yang aneh,kenapa ada manusia yang mempelajari sifat Tuhan,kecuali manusia itu adalah Tuhan,kalau manusia itu tuhan, kenapa Tuhan mempelajari sifatnya sendiri,Ia Maha Kuasa,kenapa manusia tidak Maha Kuasa,apalagi dalih yang harus kita cari sehingga konsep ketuhanan yang di tolak oleh sebagian besar ulama fiqih ini, agar bisa diterima dalam islam ?.. ).

Melihat perkembangan Islam diatas,nampak bahwa golongan Islam terbagi dalam dua golongan besar,yakni Fiqih dan Sufi.namun kalau melihat pada faham Al-Ghazali,nampak bahwa dua golongan ini tidak lagi murni,melainkan terpengaruh satu sama lain.
Hingga sekarang ini,sudah tidak jelas lagi manakah ahli fiqih pewaris nabi dan mana yang bukan.karena mungkin sudah banyak ahli fiqih yang mengikuti jalan seperti yang di tempuh oleh Al-Ghazali.( maaf,saya hanya tidak setuju dengan konsep ketuhanan Al-Ghazali,adapun ajaran-ajaran beliau yang lain saya mempelajarinya,seperti tulisan beliau dalam buku "bahaya lidah",itu ajaran yang sangat baik ).


Yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah,manakah dari sekian ajaran ketuhanan Islam,yang merupakan ajaran ketuhanan Rasulullah Muhammad SAW ?...hal ini kembali pada diri masing-masing.

Mari kita mencari jalan yang benar itu,tulisan-tulisan saya di blog ini hanyalah ajakan untuk berfikir,ajakan untuk mencari,manakah sebenarnya ajaran Rasulullah Muhammad saw.yang sekarang menurut saya sudah tidak jelas lagi.hadits-hadits juga sudah simpang siur,ada yang asli ada yang palsu…ada yang di modifikasi…ada yang disembunyikan..adapula yang hanya dimiliki oleh sebuah aliran dimana aliran lain tidak memilikinya…ini kahabar-khabar yang saya ketahui…

Catatan :
Konsep Nur Muhammad di blog ini,adalah penegasan bahwa Tuhan itu berbeda dan terpisah dengan mahluk.mahluk itu diciptakan.dan asal penciptaannya bukan dari dzat Tuhan,melainkan dari Dzat Yang disebut Nur atau disebut pula Ruhul Qudus dalam sebuah ayat didalam Al-Qur'an.dzat Nur atau Ruhul Qudus ini adalah dzat ciptaan Tuhan yang pertama dan merupakan asal muasal alam semesta dan segala isinya.saya kira konsep Nur ini adalah konsep Rasulullah Muhammad saw berkenaan dengan konsep ketuhanan.bukan konsep yang menyatakan bahwa segala yang wujud ini adalah Tuhan,atau mahluk dan Tuhan itu adalah sama,atau mahluk itu adalah keaneka ragaman wujud Tuhan yang Esa.ini bukan konsep Islam yang sebenarnya.konsep islam adalah seperti Konsep Nur yang membedakan antara Tuhan dan ciptaan-Nya.

Jika anda tidak setuju dengan konsep Nur di blog ini,maka carilah konsep anda sendiri.yang jelas menurut saya Tuhan dan ciptaan itu berbeda ( surah Al-Ikhlas ).segala ciptaan bukan berasal dari dzat Tuhan,melainkan berasal dari dzat yang diciptakan Tuhan,terserah anda memberi nama dzat tersebut.yang jelas Tuhan dan segala ciptaan-Nya tidaklah menyatu melainkan terpisah jauh sekali,teramat jauh hingga tak ada alat ukur manusia yang bisa mengukurnya.ini menurut saya dan saya bukan siapa-siapa bagi anda.anda adalah diri anda dan fikiran anda yang merdeka.


Kembali ke pembahasan :
Pertanyaan : tidakkah Al-Hallaj dan Ibnu Araby telah menciptakan sebagian besar umat Islam sebagai umat tak ber-Tuhan ?...bagaimana mau ber-Tuhan kalau diri sendiri adalah wujud Tuhan yang kita cari,…susah-susah nyari Tuhan,siang malam ke masjid dan pengajian...ujung-ujungnya kita sendiri malah yang jadi Tuhan,..bilang dong dari kemarin-kemarin.

"PASTI ADA YANG LEBIH TINGGI,TUHAN YANG MENJADI PUNCAK SEGALA KEJADIAN INI DAN IA BENAR-BENAR ADA.TUHAN YANG MAHA SUCI DARI SEGALA YANG DISIFATKAN MANUSIA PADA-NYA.TUHAN TIDAK SE-SEDERHANA ITU,AKAL SAJA YANG TERLALU SEDERHANA."

"TIDAK SATU WALI-PUN DI DALAM UMAT INI YANG LEBIH BENAR DARIPADA RASULULLAH MUHAMMAD SAW,SEHINGGA TIDAK ADA ALASAN UNTUK MENGABAIKAN AL-QUR'AN DAN AL-HADITS,WALAU HANYA SATU TANDA BACA"

"TAATLAH PADA ALLAH DAN RASULNYA".( QUR'AN ).

"BARANGSIAPA MENGADAKAN SESUATU YANG BARU DALAM AGAMA KITA,MAKA IA TERTOLAK " ( HR.BUKHARI ).

"Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak (citra) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan meniru- niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat." (HR. Ath-Thahawi)


"Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-adakan amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya." (HR. Daruquthin dari Anas).



Siapakah orang-orang yang mewarisi faham Al-Hallaj dan Ibnu Araby dan faham-faham ketuhanan yang mirip dengan mereka serta mengajarkannya hingga sekarang ?...mari renungkan kata-kata Rasulullah Muhammad saw di atas..semoga ada hikmahnya.siapa tahu kita telah salah jalan…siapa tahu saja...


Catatan :
Tidak satupun nabi-nabi dalam jalur agama abrahamik pernah menyatakan bahwa Tuhan itu ada dimana-mana,Tuhan itu meliputi segala wujud,Tuhan itu bisa menyatu dengan mahluk .Tuhan itu bisa inkarnasi.


Faham-faham seperti diatas kemungkinan besar adalah faham-faham yang muncul ketika nabi-nabi yang membawanya telah tiada.faham-faham itu adalah penafsiran-penafsiran umat kemudian yang salah faham.

Sekian.


          Referensi : Sastra Sufistik,Penulis : Bani Sudardi,penerbit : Tiga Serangkai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trims atas komentarnya...