Selasa, 31 Januari 2012

Islam awal di Tanah Jawa

Islam awal di Tanah Jawa :
Keberadaan dan perkembangan Islam di Tanah Jawa,salah satunya dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan Islam yang berupa Karya Sastra yang disebut Suluk.
Suluk adalah gabungan dari dua pengertian,yakni sebagai bentuk tembang dan karya sastra yang mengungkapkan perjalanan bathin manusia.
Beberapa suluk dibawah ini mungkin bisa memberikan gambaran ajaran Islam di Tanah Jawa dimasa-masa kerajaan Nusantara.

1.   Suluk Sujinah
Suluk Sujinah mengajarkan martabat tujuh yang merupakan salah satu pokok ajaran wahdatul wujud.ajaran tersebut di jelaskan secara rinci sebagai berikut :

Wonten kawruh jenenge wong urip
Ajallolah ingkang winicara
Martabat pitu arane
Wiwitane panguyub
Dat sumekta ngawruhi dhiri
Tan mawi kenyatahan
Napi jetenipun
Pandereng amawi karsa
Martabate akadiyat amiwiti
Aran sarikul ngadam

Artinya : ada pengetahuan tentang kehidupan manusia,yaitu tentang keadaan allah yang dibicarakan.namanya adalah martabat tujuh.yang pertama disebut panguyub (dzatulghuyub),yakni at dalamkeadaan meliputi dirinya,tanpa kenyataan,kosong karena belum memiliki kehendak.kemudian martabat akadiyat dimulai yang disebut sarikul Ngadam ( kenyataan pertama ).

Suluk sujinah memasukkan ajaran wahdatul wujud yang di Indonesia mula-mula dikembangkan oleh Syamsuddin As-Samatrani dari Aceh.

2.   Suluk Acih
Ajaran suluk acih adalah ajaran wahdatul wujud yang merupakan ajaran yang pernah berkembang di Aceh.
Persatuan hamba dengan Tuhan digambarkan sebagai pencapaian pengertian sehingga manusia lebur dengan Allah seperti ungkapan berikut :

Iya iku manungsa kang wus nglebur
Ing papan sadaya
Lawan sakathahing tulis
Lawan ingkang anglebur urip sadaya

Artinya : itulah manusia yang sudah lebur didalam segala tempat serta segala tulisan,yakni lebur dengan yang melebur segala hidup.

Ajaran suluk ini sangat dekat dengan ajaran Hamzah Fansuri dari Aceh.

3.   Suluk Suluk Wasiyating Para Guru
Serat suluk Wasiyating Para Guru,menceritakan tentang ajaran para wali dan guru agama di Tanah Jawa.khususnya ajaran dari Sunan Giri kepada isterinya.Sunan Giri mengajarkan hubungan Tuhan dengan Mahluk.Sunan Giri mengibaratkan dengan setetes air di atas daun.sinar di dalam air itu di ibaratkan sebagai Tuhan,sedangkan yang kelihatan bergerak-gerak didalam air itu di ibaratkan sebagai mahluk.daun yang menampung setetes air tersebut mengibaratkan tubuh mahluk.
Selain tiu terdapat beberpa ajaran lagi didalamnya yang tidak cukup disebutkan disini karena ruang yang sempit.

4.   Suluk Besi
Suluk ini tidak mengedepankan aspek wahdatul wujud,tetapi agak meremehkan aparat keagamaan formal.suluk ini menekankan pada pemahaman akan wahdatul syuhud.kesatuan manusia dengan Tuhan hanya terjadi pada tataran sukma.
Suluk besi merupakan karya Pangeran Wijil dari kadilangu dan ditulis pada masa pemerintahan paku Buwana II di Kartasura.

Sapa kuasa mulat myarsa
Sinten dapat ngakal mosik
Siral ningali punika
Ananya ananing Gusti
Away anggote dheri
Iku surasaning kumpul
Sirnaning pada ana
Kang sirna wujud yen mati
Ingkang padha ana pangeran lan suksma

Artinya : siapakah yang dapat melihat dan mendengar ? Siapa dapat menggambarkannya ? Yang kamu lihat itu ialah tentang adanya Tuhan.janganlah kamu ragu!.inilah makna bersatu.lenyapnya yang ada.yang hilang wujud pada waktu mati.yang ada hanyalah Tuhan san sukma.

5.   Suluk Sukarsa
Suluk ini bernafaskan wahdatul wujud,tetapi masih menghargai syari'at yang di umpamakan sebagai sarana dalam berlayar.hal ini mirip dengan yang terdapat dalam syair perahu dalam sastra melayu.

6.   Suluk Suksma Lelana
Suluk ini menganut faham wahdatul syuhud.yakni penyatuan hamba dengan Tuhan trjadi dalam tataran sukma.

7.   Suluk Hidayatullah
Suluk ini mendudukkan Allah dan mahluknya dalam dua kutub yang berbeda.jadi kelihatannya suluk ini bukan faham wahdatul wujud ataupun wahdatul syuhud.
Suluk ini lebih menekankan ajaran etika daripada ajaran kebathinan / mistik.
Suluk ini ditulis oleh Syekh Hidayatullah,ia bertempat tinggal di gunung Arbi disebuah gua Pamelangan.pokok cerita suluk ini berupa wejangan kepada satu-satunya cucu bernama Jaka Prawita dari negeri jasmaniyah dan murid-muridnya.

8.   Beberapa suluk lain sebagai berikut :
Suluk Sidonglamong,mengajarkan bahwa kehidupan akhirat itu bisa dicapai dengan petunjuk dan tindakan terpuji.
Suluk Sekh Kutub,berisi ajaran wali kutub dari pulau jawa yang bernama Syekh Syamsu Tabarij.isi ajarannya adalah manunggaling kawula gusti.yang dibawakan adalah konsep wahdatul wujud,bahwa manusia adalah Tuhan itu sendiri.

Masih banyak suluk-suluk lain yang tidak hanya berisi ajaran ketuhanan wahdatul wujud,wahdatul syuhud dan manunggaling kawulo gusti,tetapi ada juga suluk-suluk yang mengajarkan tentang etika,adapula suluk yang dia anggap anti islam kemudian suluk yang berisi sejarah.

Suluk yang mengajarkan Etika seperti :
Suluk Tekawardi,Suluk Sandi Pratista,Suluk Resi Driya.

Suluk yang mengajarkan Anti islam seperti :
Suluk Syekh Siti Jenar,Suluk Damargandhul dan Suluk Gatholoco

Suluk yang berisi Sejarah seperti :
Suluk Walisana…

Jika anda tertarik lebih jauh terhadap suluk-suluk diatas,melihat naskah aslinya,mungkin bisa anda mulai dari Balai Bahasa Yogyakarta.

Demikian gambaran Islam awal di Tanah Jawa.perkembangan Islam di Tanah Jawa tidak lepas dari pengaruh faham islam dari tanah Aceh dan Malaka.
Kesimpulan yang dapat di tarik dari gambaran di atas adalah :

Adanya faham Wahdatul Wujud ( Tuhan dan hamba itu adalah satu )
Adanya faham Wahdatul Syuhud ( Tuhan dan hamba bisa menyatu )
Adanya faham manunggaling Kawulo Gusti ( Tuhan adalah manusia itu sendiri ).

Konsep konsep diatas menunjukkan pemahaman manusia yang merasa sangat dekat pada Tuhan,sehingga saking dekatnya,sampai-sampai mereka menyangka bahwa Tuhan telah menyatu dalam dirinya.pemahaman-pemahaman lain adalah meyakini bahwa segala yang ada ini adalah wujud Tuhan.tidak ada yang wujud kecuali Tuhan.perbedaan wujud itu hanyalah keaneka ragaman wujud Tuhan yang Esa.

Dari konsep-konsep diatas,dapat ditarik gambaran bahwa Tuhan yang mereka tafsirkan itu adalah sbb :
Bahwa segala yang ada ini adalah Tuhan.secara tidak langsung pernyataan ini menyatakan bahwa dimensi Alam Semesta ini adalah Tuhan.dzat Tuhan membentuk ruang Alam Semesta,dzat Tuhan membentuk Galaksi,dzat Tuhan membentuk Nebula,demikian pula komponen kosmos yang lain seperti planet,bintang dan sebagainya,kemudian dzat Tuhan membentuk manusia..dan seterusnya.

Hal ini bisa terjadi kalau Tuhan adalah dzat asal itu.namun sayang sekali Tuhan bukan dzat asal itu.keterangan ini telah ada pada nabi-nabi sebelum nabi muhammad saw.kemudian keterangan ini juga di berikan pada nabi muhammad saw.dimana nama dzat asal ini di sebut-sebut sebagai Nur.sayang terjadi kehilafan manusia yang salah menafsirkan bahkan telah merubah keterangan tersebut,hingga nampaknya hanya sebagian kecil orang yang menganut konsep dzat asal ini,sebagian lagi menganggap bahwa Tuhan adalah yang asal itu.

Inilah gambaran konsep ketuhanan yang ada di Nusantara awal..adapun penilaian akan perkembangan dan pengaruh konsep tersebut hingga sekarang,…kembali pada diri masing-masing..

Pada akhirnya ada dua konsep dasar yang merupakan puncak segala konsep,konsep yang mengakui adanya Tuhan yang terpisah dari mahluk dan konsep yang mengakui bahwa Tuhan adalah ciptaan itu sendiri.keduanya sama-sama kuat.sama kuatnya seperti kedudukan konsep agama dan konsep atheis dalam logika berfikir manusia.hanya Tuhan yang bisa menjadi penengah disini.sayang Tuhan lebih memilih untuk melihat perkembangan akal hamba-Nya daripada menengahi keadaan ini.namun jika Tuhan di anggap tidak ada,maka tak akan ada lagi penengah di antara dua pertententangan besar di kalangan manusia.

Semua ini kembali pada diri dan kemerdekaan berfikir masing-masing.mari kita berfikir dan mari kita memilih sesuai keyakinan.faham Islam yang sudah mendua ini mungkin sampai hari kiamat tidak akan bisa lagi di luruskan,kecuali mungkin nabi Muhammad saw sendiri yang turun ke dunia ini lalu menjelaskan mana yang benar sebagai ajaran beliau.

Saya fikir Islam telah mengulangi kejadian yang menimpa umat nabi Isa as.terbagi dua kelompok besar,antara yang mengakui nabi Isa sebagai Tuhan dan yang mengakuinya sebagai nabi / Al-Masih.

Perhatikanlah dua konsep ketuhanan islam diatas…adakah kekuatan yang bisa menjadikannya satu konsep saja ?...yang mana konsep yang benar ?...semua akan merasa benar…benar-benar Islam hanya mengulang sejarah Nasrani.parahnya Islam adalah karena sebagian umatnya benar-benar melanggar ayat-ayat muhkamat yang jelas dan tegas.


"BARANGSIAPA MENGADAKAN SESUATU YANG BARU DALAM AGAMA KITA,MAKA IA TERTOLAK " ( HR.BUKHARI ).

"Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-adakan amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya." (HR. Daruquthin dari Anas).

Apa yang terjadi jika hukum islam itu diterapkan ?..jika ayat-ayat Qur’an yang di langgar dan hadits diatas diterapkan ?..apa yang terjadi ?..naudzu billah mindzalik..tidak dapat saya bayangkan.untunglah kita melanggar perintah Allah dengan bercerai berai ( berbeda dalam faham ketuhanan adalah sama saja dengan bercerai berai ) sehingga kita bisa hidup dengan faham masing-masing tanpa saling menganggu.penyatuan Islam dalam satu konsep tunggal adalah mimpi…yang tersisa hanyalah rasa kebersamaan dan solidaritas.semoga saja semua ini membawa kedamaian antar sesama umat Islam.bumi ini mungkin sudah lelah dengan segala tragedy-tragedi memilukan diatasnya.setidaknya kita taat pada Allah dengan menahan diri untuk tidak berbuat berbagai kerusakan di muka bumi.jika hal ini juga di langgar..maka apa yang tersisa dari syari’at Islam kecuali hanya tinggal nama saja.

Kalau ada waktu kita merenung,maka mari kita merenungkan hadits di bawah ini :
“Akan ada masa dimana nanti Islam hanya tinggal nama saja”
Apakah alam telah membuat gambar hadits ini di depan pandangan kita ?...

Sekian.


Referensi : Sastra Sufistik,Penulis : Bani Sudardi,penerbit : Tiga Serangkai

2 komentar:

Trims atas komentarnya...